Pembeli topi Hitler ini adalah seorang pengusaha Swiss yang lahir di Lebanon bernama Abdallah Chatila.
Ia mengaku memilih membeli lalu mendonasikan topi milik Hitler ke sebuah yayasan Israel agar tidak ingin kelompok neo-Nazi mendapatkan topi tersebut.
Acara lelang barang langka, termasuk topi milik pemimpin besar Nazi Jerman dan pelaku genosida warga Yahudi tersebut disebut sebagai kegiatan kontroversial, seperti dilaporkan Deutsche Welle, (25/11/2019).
Abdallah (45) mengemukakan alasannya membeli lelang topi tersebut.
Ia mengungkapkan bahwa dirinya ingin menyimpan topi tersebut agar tidak berada dalam kepemilikan kelompok neo-NAZI.
“Sangat penting bagi saya bahwa barang yang berasal dari era bersejarah yang menyakitkan seperti ini tidak jatuh ke tangan yang salah”, ujar Chatila dalam sebuah email yang dikirimkan kepada Deutsche Welle.
Lebih jauh lagi, ia ingin mengumpulkan dan membeli lebih banyak barang lagi, namun dalam beberapa kesempatan ia mengaku gagal memenangkan semua penawaran di acara lelang.
Namun demikian, pria yang memiliki bisnis berlian dengan nilai jutaan dollar di Jenewa Swiss ini sempat mendapatkan barang-barang lelang lainnya dengan harga fantastis.
Benda-benda memorabilia dari era pemerintahan Nazi di Jerman yang berhasil ia dapatkan satu di antaranya adalah salinan 'Mein Kampf' yang merupakan buku karya Adolf Hitler.
Mein Kampf adalah buku karya Adolf Hitler yang berarti 'Perjuanganku'.
Benda-benda hasil pembelian Abdallah tersebut kemudian didonasikan kepada asosiasi Keren Hayesod, yakni kelompok penggalang dana yang berhak memutuskan untuk melakukan sesuatu terhadap benda tersebut.
“Saya sangat berharap barang-barang ini akan dipamerkan di sebuah Museum Holocaust, tempat dimana barang ini akan berguna lebih baik dibandingkan entitas lain,” kata Abdallah Chatila.
Jejak asal keluarga Abdallah Chatila dalam perbisnisan ditelusuri oleh Deutsche Welle yang melacaknya di situs daring Swiss Arab Entrepreneurs.
Ditemukan oleh Deutsche Welle bahwa keluarga Abdallah Chatila datang ke Swiss pada tahun 1988.
Saat itu mereka bergabung dan membentuk bisnis berlian keluarga pada tahun 1995 dengan penghasilan yang fantastis.
Cukup banyak uang mereka dapatkan dari perdagangan berlian.
“Di saat sekarang ini, dimana tendensi dari nasionalisme dan anti-semitisme tumbuh di Eropa, saya ingin memberi contoh dengan nilai-nilai yang saya punya,” katanya kepada Deutsche Welle.