Susi Pudjiastuti dan Ignasius Jonan disebut-sebut akan jadi bos Badan Usaha Milik Negara (BUMN) susul Ahok, begini respons Arya Sanulinga.
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akhirnya telah resmi mengisi jabatan tinggi di PT Pertamina yang merupakan perusahaan dinaungi BUMN.
Ternyata setelah Ahok, ada beberapa nama yang juga disinyalir akan menjadi bos di BUMN.
Bahkan dari nama-nama tersebut ada nama mantan menteri dan wakil menteri di era Jokowi-Jusuf Kalla.
Baca: Marwan Batubara Sebut Ahok Kotor Tidak Qualified Jadi Komut Pertamina, Ali Ngabalin Tak Terima
Baca: Fakta Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina, Rekam Jejak di Pertambangan hingga Harus Mundur dari PDIP
Nama kandidat kuat yang akan jadi bos BUMN tersebut adalah Susi Pudjiastuti dan Ignasius Jonan.
Menanggapi hal yang beredar tersebut, ternyata Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, membenarkannya.
Dilansir oleh Tribunnews.com, saat ditemui di kantornya pada Senin (25/11/2019), Arya Sinulinga bahkan menyebut ada nama mantan menteri dan wakil menteri di periode Jokowi-Jusuf Kalla.
“Ada mantan menteri, wamen (yang akan mengisi jabatan di perusahaan BUMN). Pokoknya ada lagi (mantan menteri dan wamen) yang lain. Kita lagi cari-cari untuk melengkapi BUMN kita, tapi yang cocok ya,” ujar Arya Sinulinga.
Meski demikian, Arya enggan mengungkapkan siapa sosok mantan menteri dan wakil menteri yang dimaksudnya tersebut.
Bahkan Arya juga tak menyebut di BUMN mana mereka akan ditempatkan.
“Pokoknya seluruh direksi dan komisaris di BUMN akan kita evaluasi,” kata Arya.
Mengenai informasi soal mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan yang akan ditempatkan sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia, Arya tak menjawabnya secara lugas.
Begitu pula saat ditanyai soal kemungkinan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti akan menjabat sebagai Direktur Utama Perum Perindo.
“Nanti kita lihat saja,” ucap dia.
Selain kedua nama tersebut ternyata ada juga nama mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara
Menanggapi hal tersebut, dari pihak Partai Gerindra, anggota Komisi VI, Andre Rosiade mengatakan rencana penunjukkan ketiga mantan Menteri tersebut tidak masalah.
Ketiga mantan Menteri tersebut merupakan orang-orang yang memiliki latar belakang profesional.
“Menurut saya enggak ada masalah, kalau mereka profesional, punya kemamapuan,” ujar Andre Rosiade saat dihubungi, Senin (25/11/2019).
Andre Rosiade, anggota Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo Subianto mengatakan Ignasius Jonan pernah menjadi Dirut KAI.
Ia sukses mentransformasikan KAI sehingga bisa menjadi seperti sekarang.
Kemudian Rudiantara yang pernah menjadi direksi PLN dan Komisaris utama Semen Indonesia.
Terakhir Susi Pudjiastuti berhasil membangun berbagai perusahaan salah satunya Susi Air.
“Mereka sangat punya kapasitas, jadi wajar apabila masih dipercaya memegang perusahaan negara.
Pak Jokowi pernah bekerjasama dengan mereka dan masih dipercaya,” katanya.
Meskipun kata Andre Rosiade rencana penunjukkan ketiganya menjadi bos BUMN ada muatan politisnya.
Yakni, mereka tidak masuk kembali ke kabinet pemerintahan.
Mereka tersisih di periode ke dua pemerintahan Jokowi karena tidak memiliki beking yang kuat dari Parpol.
“Kabinet kan deket dengan dukungan politik.
Baca: Tak Dapat Tawaran di BUMN, Sandiaga Uno: BUMN Itu Perlu Dikelola Dengan The Best of the Best
Baca: Fahri Hamzah Dukung Ahok Jadi Bos BUMN: Masukkan Ahok ke BUMN yang Paling Banyak Dituduh Korupsi
Mereka tidak punya dukungan politik, mereka merupakan profesional sehingga Presiden sulit mempertahankan mereka.
Meskipun mereka tidak jadi Menteri, tapi positifnya mereka punya kemampuan, jadi tidak ada masalah,” katanya.
Justru menurut Andre Rosiade lebih tepat menunjuk para mantan Menteri ketimbang Ahok.
Selain jauh dari kontroversi, para Menteri sudah terbukti kinerjanya.
“Ahok saja diberi kesempatan, mengapa mereka tidak,” katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung membenarkan bahwa mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara ditunjuk menjadi Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Mudah-mudahan segera dilantik," kata Pramono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/11/2019).
Menurut Pramono, sidang tim penilai akhir (TPA) yang salah satunya menentukan pos Rudiantara sudah selesai digelar.
Sidang TPA itu dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi selaku ketua, Pramono selaku sekretaris, Menteri BUMN Erick Thohir, dan sejumlah menteri terkait lainnya.
Kini, Rudiantara tinggal menunggu dilantik oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
"(Sidang TPA) sudah selesai. Bolanya di Menteri BUMN," kata dia.