FILM - Turah (2017)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Film Turah arahan sineas Wicaksono Wisnu Legowo ini menjadi perwakilan Indonesia yang dikirim ke Oscar 2018 dalam kategori film Berbahasa Asing Terbaik.

Film ini mengambil latar sebuah kampung nelayan yang terletak di pesisir Utara Kota Tegal, Jawa Tengah.

Sang sutradara memilih Tegal sebagai latar film Turah dengan alasan cukup sederhana.

Pemuda yang akrab disapa Wisnu tersebut ingin mengangkat kisah dan cerita masyarakat kampung halamannya, khususnya Kampung Tirang. (1)

Sebelum dikirim ke Oscar, film yang naskahnya juga ditulis Wisnu ini ditayangkan di beberapa festival film lain termasuk di Singapura dan Vietnam.

Berkat film ini, kampung Tirang kerap didatangi oleh orang untuk berkunjung atau berwisata. (2)

Film ini dibintangi oleh orang-orang lokal setempat seperti Ubaidillah, Slamet Ambari, Yono Daryono, Rudi Iteng, dan masih banyak lagi.

Diproduseri oleh Ifa Isfansyah, film Turah tayang perdana di bioskop komersil pada 16 Agustus 2017.

Pada 2019, film Turah menjadi satu di antara film Indonesia yang diputar di London Mini Indonesian Film Festival yang digelar oleh Curzon Sinema London, Inggris.

Festival ini merupakan festival film Indonesia yang pertama kali digelar di London.

Selain film Turah, film Indonesia yang juga diputar dalam festival ini di antaranya, Dua Garis Biru, Nyanyian Akar Rumput, 27 Steps of May, dan Bumi Manusia. (3)

Baca: FILM - Bumi Manusia

Baca: Dua Garis Biru

Film Turah bercerita tentang kehidupan warga Kampung Tirang yang berdiri di tanah timbul pesisir pantai Kota Tegal.

Penduduk Kampung Tirang hidup miskin dan tertinggal.

Walaupun berjarak tidak jauh dari pusat Kota Tegal, Kampung Tirang tidak tersentuh listrik.

Bahkan warga kampung juga kesulitan untuk menemukan air bersih.

Kesenjangan di Kampung Tirang semakin terlihat melalui rumah reyot, pakaian lusuh, dan lingkungan yang kumuh.

Konflik sosial kemudian terjadi di kampung nelayan ini.

Jadag (Slamet Ambari) yang dikenal sebagai pria pemabuk melakukan perlawanan terhadap ketidakadilan pada kampungnya.

Dia tidak terima Kampung Tirang diklaim oleh seorang juragan kaya bernama Darso (Yon Daryono).

Setelah mengklaim bahwa dirinya memiliki kampung tersebut, Darso juga mempekerjakan warga layaknya budak dan hanya diberi upah rendah.

Jadag tidak terima Darso memperlakukan warga Kampung Turah seenaknya sendiri.

Menurut Jadag, Darso telah memanfaatkan warga demi kepentingan pribadinya untuk memperkaya diri.

Sejak Pakel (Rudi Iteng) menjadi tangan kanan Darso, perlakuannya terhadap warga semakin semena-mena.

Tenaga para pekerja semakin diperas habis.

Hanya dalam waktu tiga tahun menjadi tangan kanan Darso, Pakel sudah memiliki tanah dan rumah mewah.

Sementara itu, Turah (Ubaidillah) adalah orang kepercayaan Darso untuk menjaga Kampung Tirang.

Turah yang hidup sederhana dan tidak neko-neko selalu menerima segala pemberian Darso dengan lapang dada.

Walaupun sebagai orang yang dipercaya Darso, Turah sendiri masih tinggal di gubuk reyot bersama istrinya, Kanti (narti Diono).

Di sini, Turah selalu mengingatkan Jadag agar tidak melawan. (1)

Baca: FILM - 5 Cowok Jagoan (2017)

Baca: FILM - Surau dan Silek (2017)

Berikut trailer film Turah (2017):

Berikut poster film Turah (2017):

Pemeran

• Ubaidillah sebagai Turah
• Slamet Ambari sebagai Jadag
• Yono Daryono sebagai Darso
• Rudi Iteng sebagai Pakel
• Narti Diono sebagai Kanti
• Cartiwi sebagai Rum
• Muh Riziq sebagai Roji
• Siti Khalimatus Sadiyah sebagai Sulis
• Aminah sebagai Nenek Sulis
• M Ilham Maulana sebagai Agung
• Bontot Sukandar sebagai Kandar
• Sulistyo Kusumawati sebagai Bu Slamet
• Firman Hadi sebagai Petugas Sensus 1
• Lukman Jiwa sebagai Petugas Sensus 2
• Bambang Suwidagdo sebagai Polisi 1
• Ali Mukti sebagai Polisi 2
• Dicky Mareta sebagai Polisi 3
• Wawan Hudiyanto sebagai Wartawan 1
• Citra Egi sebagai Wartawan 2
• M Haikal sebagai Wartawan 3
• Khaerul Anam sebagai Wartawan 4 (4)

Baca: FILM - Gerbang Neraka Firegate (2017)

Baca: FILM - The Guys (2017)

2017: Pemenang Vietnam Film Festival kategori Best Director (Wicaksono Wisnu Legowo)

2017: Pemenang Festival Film Tempo kategori Skenario Terbaik (Wicaksono Wisnu Legowo)

2017: Pemenang Festival Film Tempo kategori Sutradara Terbaik (Wicaksono Wisnu Legowo)

2017: Nominasi Festival Film Tempo kategori Aktor Pendukung Terbaik (Yono Daryono)

2017: Nominasi Festival Film Tempo kategori Pemain Anak Terbaik (Muh Riziq)

2017: Pemenang Festival Film Tempo kategori Aktor Utama Terbaik (Slamet Ambari)

2017: Nominasi Festival Film Tempo kategori Film Terbaik

2017: Nominasi Festival Film Tempo kategori Aktor Utama Terbaik (Ubaidillah)

2016: Pemenang Singapore International Film Festival kategori Best Asian Feature Film

2016: Kompetisi di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (5)

Baca: FILM - Insya Allah Sah 2 (2018)

Baca: FILM - Istirahatlah Kata-kata

(TribunnewsWiki.com/Yonas)