Kondisi makam yang berlokasi di Kampung Pakemitan II, Desa Pakemitan, Cikatomas, Tasikmalaya ditemukan bekas galian misterius.
Hal tersebut terjadi pada waktu yang tidak bersamaan.
Peristiwa pertama terjadi pada Jumat (8/11/2019).
Baca: VIRAL Kontroversi Pemotretan Baju Pengantin di Pemakaman, Pemilik Butik Terancam Penjara 1 Tahun
Baca: VIDEO VIRAL, Pemakaman Tak Biasa: Perabotan Rumah, Motor hingga TV Ikut Dimasukkan ke Kuburan
Pada hari tersebut terdapat 25 makam yang ditemukan warga dalam kondisi terbuka pada bagian bawah nisan.
Lubang tersebut memiliki lebar kira-kira 50 sentimeter.
Sedangkan kejadian berikutnya terjadi pada pada Senin (11/11/2019) malam.
Pada saat tersebut ditemukan dua makam lagi dengan kondisi serupa.
Satu hari kemudian yaitu pada Selasa (12/11/2019) sebanyak 8 makam ditemukan dengan kondisi yang sama.
Diduga ulah aktivitas Perdukunan
Dilansir dari Tribun Jabar, kasus tersebut telah dilakukan penyelidikan oleh Polsek Cikatomas.
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Siswo de Cuellar Tarigan, mengatakan, ia melalui Polsek Cikatomas telah mengecek ke lokasi TPU Pakemitan.
Pihaknya telah melakukan komunikasi dengan tokoh agama setempat untuk mengetahui kemungkinan penyebab kejadian perusakan makam tersebut.
"Kami berkomunikasi dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia dan Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Cikatomas," kata Siswo kepada Tribun Jabar, Sabtu (09/11/2019).
Dari hasil komunikasi tersebut, peristiwa yang terjadi diduga merupakan ulah aktivitas perdukunan.
"Tokoh agama mengatakan kejadian penggalian makam tersebut biasanya terkait keyakinan seseorang untuk memenuhi syarat‑syarat (aktivitas perdukunan) tertentu," kata AKP Siswo.
Terduga pelaku diduga hanya mengambil tanah dari sejumlah makam.
"Mengingat kedalaman makam untuk bisa sampai ke mayat di bawahnya sekitar 140 sampai dengan 150 sentimeter, sedangkan si terduga pelaku hanya menggali dengan kedalaman sekitar 45 senti dengan diameter sekitar 10 sentimeter," kata Siswo.
Pelaku ditemukan berkat patroli warga
Baca: Seekor Anjing Laut Ditembak di Wajah, Pihak Konservasi Siapkan Rp 45 Juta Bagi yang Tahu Pelaku
Baca: Tes Kepribadian - Ungkap Karaktermu dengan Memilih Gambar Orang yang Bukan Pemilik Anjing
Awalnya peristiwa tersebut menimbulkan dugaan yang mengarah pada praktik mistis yang berhubungan dengan aktivitas perdukunan.
Rupanya dugaan tersebut terbantahkan.
Setelah kejadian perusakan makam, polisi mengimbau warga masyarakat Pakemitan untuk melakukan patroli di sekitar kompleks pemakaman.
Selain itu juga dilakukan pemasangan kamera kontrol atau CCTV untuk memantau sosok di balik rusaknya beberapa makam di daerah Pakemitan.
Rupanya pelaku bukan manusia, melainkan ulah hewan yaitu anjing.
"Tergalinya beberapa makam di Pakemitan, Kecamatan Cikatomas yang awalnya dicurigai dilakukan oleh seseorang, tapi berdasar penyelidikan kami di lapangan ternyata itu merupakan ulah hewan yakni anjing," kata Kapolres Tasikmalaya, AKBP Doni Eka Putra, saat menggelar konfrensi pers di Mapolres, Kamis (21/11/2019) siang.
Kesimpulan itu didukung dengan temuan warga yang berpatroli saat kejadian pada Senin (11/11/2019) malam.
Pada saat itu ditemukan dua ekor anjing berada di atas makam yang tanahnya tergali.
"Didukung oleh anggota kami di lapangan yang menemukan jejak-jejak binatang yang diindikasikan anjing. Ada dua ekor anjing yang terlihat pada 11 November, diduga kuat anjing itu sebagai pelaku pembongkaran makam," kata Doni.
"Semenjak itu tidak ada lagi pembongkaran makam di Pakemitan, Cikatomas," lanjutnya.