Tidak hanya liburan bersama, tetapi juga makan bersama tidak dapat dipungkiri.
Hampir setiap makanan, apabila tidak dikontol akan dilahap habis.
Sementara, Natal dan Tahun Baru kali ini, diperkirakan akan disambut dengan hujan deras di beberapa kota di Indoesna.
Apabila pola makan tidak terjaga selama menjelang musim hujan, akan terjadi masalah pada kesehatan.
Dokter spesialis penyakit dalam, Tirza Gwendoline Matulessy mengungkapkan, kebanyakan makan selama liburan panjang dapat meningkatkan resiko penyakit.
“Penyakitnya biasanya mendadak, seperti tensi mendadak tinggi, stroke, penyakit jantung coroner, karena makannya tidak sehat dan tidak seimbang,” tambah Tirza.
Baca: Gutel (Makanan Khas Tanah Gayo Aceh)
Baca: Memek (Makanan Khas Pulau Simeuleu Aceh)
Dilansir dari beberapa sumber berikut tips agar terhindari dari masalah kesehatan, ketika liburan di musim hujan tahun 2019 ini:
Mengunyah makanan secara perlahan akan mengurangi obesitas, serangan jantung, diabetes, dan resiko terserang stroke.
Menurut penelitian kesehatan di Jepang ditemukan bahwa makan cepat, berhubungan dengan resistemsi insulin.
Resistensi insulin merupakan kondisi hormone insulin yang dihasilkan pancreas untuk kontrol gula darah tidak lagi bekerja, dan meningkatkan resiko diabetes.
Mengunyah makanan lebih lama dapat menjaga porsi makan tetap ideal, karena memberi waktu pada otak untuk menerima rangsangan kenyang dari perut.
Duduk manis dan menikmati makanan juga memicu peningkatan resiko diabetes, ada baiknya luangkan waktu khusus untuk makan agar porsinya tetap terjaga.
Atur jadwal makan dengan teratur tiga kali sehari, dan mawas diri untuk menjaga peningkatan resiko penyakit lainnya.
Menurut Nutritionist WRP Widya Fadila makan camilan sangat dianjurkan untuk menjaga metabolisme tubuh selama menunggu waktu makan besar.
Camilan yang sehat mampu meningkatkan metabolism tubuh, namun tetap dengan aturan.
Jangan sampai camilan mendominasi makanan utama, sehingga harus diatur waktu mengkonsumsinya.
Konsumsi buah-buahan segar dan atur kalori dalam camilan yang dikonsumsi, dapat membantu seseorang utuk memberikan waktu sebelum makan besar.
Baca: Terlalu Sering Ikuti Tren Konsumsi Makanan Manis, Gadis Ini Idap Diabetes hingga Alami Kebutaan
Memasak makanan sendiri di rumah, jauh lebih baik untuk kesehatan.
Belanja bahan makanan atau pergi makan ke restoran saat perut kosong, bukan sebuah ide yang baik.
Atau duduk di kursi dengan meja makan dipenuhi makanan instan, merupakan penyumbang besaar kalori, gulam, dan garam yang tinggi dengan sedikit serat dan nutrisi.
Menikmati sebatang permen sebelum beranjak mencari makan siang, mungkin menjadi cara yang baik agar tidak mudah tergoda oleh makanan siap saji.
Kelebihan sodium atau garam dapat meningkatakan tekanan darah dan resiko terkena, penyakit jantung dan stroke.
Hipertensi merupakan tanda awal seseorang mengalami, peningkatakan kadaar garam dalam tubuh, dan sinyal pemberitahuan mengenai gangguan kesehatan lainnya.
Memasak untuk diri sendiri merupakan pilihan terbaik dan paling sehat, untuk mengurangi kadar gula dalam tubuh.
Baca: 10 Cara Unik dan Menyenangkan Agar Anak Mau Makan Sayur, Coba Yuk Moms!
Minuman bersoda bebeas gula tidak akan membantu menurunkan berat badan, dan dapat menghindari diabetes tipe-2.
Justru minuman bersoda bebas gula, mampu merangsang nafsu makan secara berlebihan dan membuat berat badan semakin bertambah.
Minuman bersoda dalam kaleng memiliki bahan kimia yang ditemukan dalam penghilang karat, dan pembersih baja meskipun dalam jumlah sedikit.
Minuman tersebut juga memiliki bahan dosis tinggi perusak sel DNA, penyebab hiperaktif dan keropos tulang (osteoporosis).
Dalam penelitan American Society of Clinical Oncology diketahui, mengkonsumsi alcohol terutama bagi perempuan memicu resiko kanker payudara, kolon, kerongkongan, sakit kepala, dan sakit leher.
Baca: Tips dan Manfaat Liburan Bagi Kesehatan, Tingkatkan Kemampuan Kognitif dan Systen Imun
Kebutuhan makan dengan pola 4 sehat 5 sempurna, merupakan cara efektif untuk menurunkan serangan penyakit dalam tubuh.
Selain itu untuk mengurangi resikp penyakit dalam, ada baiknya mulai merubah lingkungan makan dengan makanan sehat.
Hindari makanan Junk Food atau makanan siap saji, karena merupakan sumber energy yang tidak baik untuk tubuh.
Kadar gula pada makanan siap saji mampu meningkatkan kalori 80% lebih tinggi.
Makanan siap saji selalu mengadung, kadar lemak jenuh, garam dan gula yang lebih tinggi, rendah serat, nutrisi yang lebih rendah karena mengandung kalsium dan zat besi.
Pola makan yang buruk dapat menyebabkan kenaikan berat badan, tekanan darah tinggi, sembelit, kelelahan, dan masalah kontrasepsi.
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: 12 November Diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional
(*)