Berbeda dengan operasi sebelumnya, serangan IDF kali ini tidak lagi menargetkan kelompok militan Palestina di Gaza, melainkan militan Hamas, yang merupakan faksi militer dan politik yang memerintah di Jalur Gaza.
"Dua roket telah diluncurkan dari perbatasan Gaza (oleh militan Palestina) ke wilayah Israel, " ujar Pasukan Pertahanan Israel / Israel Defence Forces (IDF) dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir oleh The Guardian, (16/11/2019).
Pasukan militer Israel menyatakan telah meluncurkan serangan udara ke beberapa wilayah yang dikontrol oleh militan Hamas.
"IDF menganggap organisasi teror militan Hamas bertanggungjawab atas serangan (peluncuran roket) dari Jalur Gaza yang bersumber dari mereka"
"Hamas akan menanggung konsekuensi atas serangannya ke warga sipil Israel" dalam pernyataan IDF.
Serangan Israel di Jalur Gaza kembali muncul setelah sebelumnya Israel dan Militan Jihad Palestina bersepakat untuk mengadakan genjatan senjata yang difasilitasi oleh Mesir.
Hamas, yang beberapa bulan lalu sepakat untuk mengadakan genjatan senjata dalam jangka waktu lama dengan Israel, sebelumnya telah keluar dari arena pertempuran.
Hamas juga tidak membuat klaim atas luncuran roketnya ke wilayah Israel yang sampai saat ini belum jelas siapa yang meluncurkan roket tersebut sehingga membuat Israel membalasnya dengan serangan ke Jalur Gaza.
Beberapa kelompok kecil militan dilaporkan masih beroperasi di Gaza.
Kendati Israel telah menggempur Hamas, menjelang siang hari ini, (16/11) waktu setempat dilaporkan tidak ada lagi peluru balasan yang ditembakkan dari Gaza ke wilayah Israel.
Ini adalah kali pertama Hamas dijadikan target serangan oleh Israel sejak pertempuran dimulai pada Selasa, (12/11) saat Israel menargetkan pemimpin kelompok militan, Bahaa Abu al-ATA, seperti dikutip dari Al Jazeera, (16/11/2019).
Sebelumnya, Israel sempat menyatakan telah menuntaskan serangan udaranya terhadap kelompok militan Gaza, Jumat, (15/11/2019).
Militer Israel menyebut akan bersedia mematuhi gencatan senjata apabila tidak ada lagi serangan roket ke wilayahnya.
Gencatan senjata tidak resmi yang dimulai Kamis pagi itu (14/11) mengakhiri eskalasi ketegangan dua hari yang dipicu serangan Israel yang menewaskan seorang komandan militan Gaza.
Pertempuran antara Israel dan kelompok militan itu menewaskan 34 orang Palestina, termasuk 16 warga sipil.
Kelompok militan Gaza menembakkan lebih dari 450 roket ke arah Israel, sehingga melumpuhkan banyak kawasan di Israel Selatan tanpa mengakibatkan korban tewas atau cedera serius.
Dua hari yang lalu, kelompok militan Gaza dilaporkan menembakkan sejumlah amunisi roket kepada Israel pada Kamis, (14/11/2019), beberapa jam usai diumumkannya genjatan senjata untuk mengakhiri serangan intensif selama dua hari antara Israel dengan kelompok jihad militan Gaza.