Israel Lanjutkan Serangan ke Palestina, Menarget Kelompok Militan PIJ: 12 Warga Dilaporkan Terbunuh

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Israel kembali melanjutkan serangan udara untuk merespons serangan roket dari kelompok militan Palestina

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pertempuran di perbatasan Gaza antara tentara Israel dengan militan Palestina terus berlanjut.

Sebelumnya, serangan udara tentara Israel dilaporkan telah menewaskan seorang komandan jihad Islam Palestina.

Usai jeda satu malam, pasukan militan Palestina melakukan serangan balasan dengan menembakkan roket ke Israel.

Hal ini direspon dengan serangan balasan dari tentara Israel yang dilakukan menggunakan pesawat tempur.

Menteri Kesehatan Gaza menyatakan sekitar 12 warga Palestina dilaporkan terbunuh oleh serangan Israel pada Rabu, (13/112019), seperti dilaporkan BBC.

Sementara di Israel sendiri, hampir 50 orang dipastikan mengalami luka-luka baik fisik maupun mental.

Dilaporkan oleh BBC, (13/11/2019), Para pejabat di Negara Mesir serta Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) sebelumnya telah berusaha untuk meredam gejolak yang memanas.

Namun demikian, menurut militan Palestina yang tergabung dalam kelompok jihad Palestina atau Palestinian Islamic Jihad (PIJ), menuturkan bahwa ini belum saat yang tepat untuk bicara tentang mediasi.

Serangan Masih Berlanjut

Dilaporkan BBC, usai jeda selama enam jam, militan Palestina dilaporkan melanjutkan serangan roketnya pada sekitar pukul 06.30 waktu setempat.

Serangan militan Palestina ini memicu peringatan bahaya di daerah selatan dan pusat Israel.

Pasukan Pertahanan Israel / The Israel Defence Forces (IDF) mengatakan bahwa lebih dari 50 roket telah diluncurkan oleh militan Palestina pada siang hari.

Peluncuran roket ini terhitung total sebanyak 250 roket yang diluncurkan sejak Selasa, (12/11/2019).

Satu roket yang diluncurkan dilaporkan mengenai sebuah pabrik di selatan Kota Sderot, Israel yang dekat dengan perbatasan Gaza.

Media lokal Israel setempat mengatakan, "Belum ada laporan yang masuk perihal korban luka"

Israel kembali melanjutkan serangan udara untuk merespons serangan roket dari kelompok militan Palestina (Facebook: Israeli Air Force)

Serangan di Gaza 

Dilaporkan oleh IDF bahwa serangan balasan dilakukan tentara Israel untuk menarget para kelompok PIJ di Gaza pada Rabu, 13/11/2019.

Serangan yang dilakukan tentara Israel ini juta menarget markas militer di wilayah Khan Younis serta pabrik pembuatan senjata roket yang terletak di wilayah selatan perbatasan.

Sementara pihak Kementerian Kesehatan yang dikelola oleh negara Hamas menuturkan bahwa sekitar 12 orang telah terbunuh.

Kelompok militan Palestina, PIJ, mengonfirmasi bahwa korban tewas adalah termasuk anggota sayap militernya, Brigade al-Quds .

Serangan Israel

Serangan misil pasukan udara Israel pada dini hari waktu setempat dilaporkan mengenai bangunan penduduk di timur Kota Gaza.

Roket misil ini menewaskan Baha Abu al-Ata, seorang komandan militer senior dari PIJ.

Pada waktu yang sama, serangan misil Israel juga mengenai rumah dari pemimpin kelompok militan Iran yang ikut dalam perjuangan di Damaskus.

Dipastikan dua orang terbunuh dalam serangan ini, seperti dilaporkan humas negara Suriah.

Dilansir oleh BBC, Israel tidak berkomentar atas insiden ini.

Menurut IDF, serangan tentara Israel dilakukan sebagai respons atas peluncuran roket milik kelompok militan Palestina (AFP via Kompas)

Komentar PM Israel

Benjamin Netanyahu selaku Perdana Menteri Israel menyebut Abu al-Ata sebagai "pemimpin utama teroris" dan "hulu ledak"yang merupakan ancaman serius bagi negara Israel.

Abu al-Ata dianggap berada dibalik tembakan roket yang diluncurkan dari Gaza ke wilayah Israel.

Lebih jauh lagi, tindakan Abu al-Ata dinilai semakin di luar kendali dari dominasi faksi militan Hamas.

Komentar Pejuang Militan Palestina

Para anggota militan di Gaza menyebut Israel telah melewati garis merah dan menyerang lebih dari 200 roket sebagai bentuk balasan.

Sementara hampir 90 persen dari roket-roket serangan militan Palestina digagalkan oleh sistem pertahanan "Iron Dome" milik Israel, seperti kata IDF.

Namun demikian, satu roket dilaporkan meledakkan jalan utama yang hampir mengenai mobil yang lewat.

Lebih jauh lagi, dua orang dilaporkan mengalami luka yang sangat serius lantaran terkenal pecahan meriam.

Seorang gadis berumur 8 tahun juga dilaporkan terkena serangan jantung dalam tempat perlindungan.

Gadis ini mengalami kondisi yang cukup serius.

Pihak IDF mengakui bahwa serangan balasan yang dilakukan tentara Israel juga menarget pusat peluncuran roket dan segala bentuk persenjataanya.

Departemen Kesehatan di Gaza menyatakan setidaknya delapan orang terbunuh, termasuk Abu al-Ata dan istrinya.

Pernyataan Juru bicara kelompok militan Palestina (PIJ) kepada Shehab News Agency yang dikutip BBC mengatakan bahwa "bukan saat yang tepat mendiskusikan usaha para pejabat Mesir untuk mengakhiri serangan saat dendan terhadap kematian Abu al-Ata belum terbalaskan".

"Ketika kita sudah berhasil menyelesaikan balasan, maka kita bisa duduk tenang untuk berdiskusi" katanya.

PM Israel, Benjamin Netanyahu memperingatkan kelompok militan Palestina untuk berhenti meluncurkan roket atau akan ada balasan serangan yang lebih dari tentara Israel (Kompas TV)


Israel tak Akan Hentikan Serangan

Pada awal pertemuan kabinet, Rabu, (13/11/2019), PM Israel, Benjamin Netanyahu memperingatkan kepada kelompok militan Palestina, PIJ, untuk menghentikan tembakan rudal rokel.

Netantahu menambahkan apabila tidak segera menghentikan tembakan maka, Israel akan terus menghantam Gaza.

"Hentikan serangan-serangan ini atau akan ada lebih banyak pukulan dan ledakan balik", kata Netanyahu.

Sebelumnya, juru bicara IDF, Brigjen Hidai Zilberman menyatakan kepada media setempat Israel bahwa PIJ melakukan operasi dengan cara yang terukur.

PIJ disebut berani mempertahankan gudang roketnya selama beberapa hari masa pertemuran serta membuka segala kesempatan yang ada.

Inilah yang kemudian direspons oleh IDF dengan hati-hati agar tidak justru menaik Hamas ke dalam pertempuran.

Hidai Zilberman menambahkan bahwa tambahan tenaga baterai dari sistem pertahanan "Iron Dome" telah ditempatkan di wilayah tengah dari Israel.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan atas kemungkinan serangan selanjutnya dari militan Palestina.

Beberapa unit komando militer juga telah dikirimkan di dekat perbatasan Gaza untuk mempertahankan pasukan pertahanan apabila terjadi penyusupan yang dilakukan oleh miltan Palestina.

--

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer