4 Fakta Ledakan Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, Identitas Pelaku hingga Tanggapan Grab

Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok pelaku bomber Polrestabes Medan yang tertangkap kamera CCTV kenakan jaket ojek online (ojol).

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Ledakan bom bunuh diri terjadi di halaman Markas Komando (Mako) Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019) sekitar pukul 08.45 WIB.

Ledakan yang diduga dilakukan oleh seorang pria yang mengenakan jaket ojek daring atau ojek online (ojol) itu terjadi di depan kantin Polrestabes Medan.

Ketika peristiwa tersebut terjadi, lingkungan Polrestabes sedang dalam kondisi cukup ramai.

Hal tersebut lantaran masyarakat tengah mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).

Selain itu, pihak kepolisian juga hendak melakukan apel dan kegiatan pagi.

Akibat dari peristiwa tersebut, enam orang mengalami luka ringan.

Keenam korban tersebut adalah empat anggota polisi, satu pekerja harian lepas, dan satu orang warga.

Selain itu, ada empat kendaraan yang rusak, yaitu tiga kendaraan dinas dan satu mobil pribadi.

Saat ini situasi di Mapolrestabes Medan sudah mulai kondusif.

Suasana di depan Polrestabes Medan pasca bom yang diduga bunuh diri (TRIBUN MEDAN/Danil Siregar) (TRIBUN MEDAN/Danil Siregar)


1. Kronologi kejadian

Dikutip dari Kompas.com, peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di halaman Polrestabes Medan bermula saat petugas kepolisian setempat baru saja menggelar apel pagi di halaman Markas Polrestabes Medan sekitar pukul 08.00 WIB.

Beberapa menit setelah usai menggelar apel, tiba-tiba bom meledak di sekitar halaman kantor operasional Markas Polrestabes Medan.

Pelaku berhasil masuk ke area dalam setelah lolos dari pemeriksaan petugas di pintu masuk Markas Polrestabes Medan.

"Saat itu sudah dilakukan pemeriksaan baik fisik maupun barang-barang yang dibawa masyarakat," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Humas Mabes Polri, Jakarta, Rabu.

Ledakan bom bunuh diri terjadi di Markas Polrestabes (Mapolrestabes) Medan, Rabu (13/11/2019) Pukul 08.30 WIB. (KompasTV)

Setelah ledakan itu, petugas kepolisian langsung mensterilkan lokasi dengan membawa masyarakat keluar kantor Markas Polrestabes Medan.

Ketika peristiwa terjadi Polrestabes Medan dipadati pembuat SKCk

Ketika ledakan bom bunuh diri tersebut terjadi, suasana di Polrestabes Medan tengah ramai dipadati masyarakat yang tengah mengurus SKCK.

Karopenmas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menjelaskan saat kejadian kejadian memang masyarakat cukup banyak yang akan mengurus SKCK untuk penerimaan CPNS. Namun, ledakan itu tidak sampai ke lokasi pelayanan untuk masyarakat.

"Hari ini secara kebetulan masyarakat banyak berbondong-bondong membuat SKCK. (Tapi) kejadian masih di halaman parkir," kata Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo.

Baca: VIDEO Detik-detik Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, Pelaku Tertangkap CCTV Kenakan Jaket Ojol

Baca: Mantan Pimpinan Jamaah Islamiyah, Nasir Abbas Yakin Pelaku Bom Bunuh Diri Anggota Kelompok Pro ISIS

2. Pelaku gunakan jaket ojol

Ledakan bom bunuh diri terjadi sekitar pukul 08.45 WIB.

Awalnya pada  pukul 08.00 WIB, terduga pelaku masuk ke Polrestabes Medan menggunakan jaket ojek online.

Terduga pelaku masuk melalui pintu depan menuju Bagian Operasi.

Sosoknya bahkan terlihat dalam rekaman CCTV.

Dalam rekaman CCTV tampak seorang pria sedang mengenakan setelan jaket hijau kombinasi hitam sedang berjalan. Ia juga tampak mengenakan ransel.

Terduga pelaku terlihat akan mendekati titik buta kamera CCTV hingga akhirnya meledakkan diri.

Peristiwa tersebut diikuti dengan suara ledakan yang cukup keras di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11/2019) pagi.

Video rekaman CCTV dapat disaksikan di bawah ini:

Informasi yang beredar di kalangan jurnalis seperti yang dikutip dari Tribun Medan, terduga pelaku berinisial RMN (24).

Bomber tersebut tercatat sebagai warga Jl Nangka, Kelurahan Sei Putih Barat, Medan Petisah, Kota Medan, Sumut.

Yang mengejutkan, tertulis di KTP terduga pelaku berstatus pelajar/mahasiswa.

Terduga pelaku dinyatakan meninggal dunia dalam keadaan tubuh yang hancur.

3. Korban

Akibat peristiwa itu beberapa orang terluka, diantaranya Kasi Propam, Kompol Abdul Mutholib yang mengalami luka di bagian tangan.

Selain itu ledakan juga melukai pekerja harian lepas, J Purba luka dibagian wajah, anggota Propam dan Piket Bagian Operasi.

Ketiga korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara.

Hingga artikel ini diunggah, para anggota polisi masih berjaga-jaga dan menutup jalan.

Penyelidikan, pengamanan dan olah TKP sampai saat ini masih dilaksanakan.

Menurut Polri, ledakan itu terjadi di sekitar kantin Polrestabes Medan.

"Ya betul," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo ketika dikonfirmasi, Rabu (13/11/2019).

Dedi mengungkapkan, petugas saat ini langsung melakukan olah Tempat Kerjadian Perkara (TKP).

"Saat ini sedang dilakukan olah TKP oleh Densus (88) dan Polda Sumatera Utara. (Kami) menunggu hasil investigasi (lebih) lanjut," kata dia.

Berdasarkan pantauan Tribun Medan di lokasi, terlihat petugas labfor tengah melakukan olah TKP.

Di lokasi juga terlihat garis polisi telah terpasang di seputaran lokasi.

"Di luar lokasi, terlihat petugas tengah melakukan pengamanan ketat. Jalan HM Said di kawasan Mapolrestabes Medan untuk sementara ditutup petugas.

Tolong ya bagi yang tidak berkepentingan agar meninggalkan lokasi," ujar salah seorang petugas.

Terkait peristiwa tersebut, warga sekitar masih terlihat memadati lokasi.

Pecahan seperti kaca terlihat di seputaran tempat kejadian.

Orang yang diduga sebagai pelaku itu meninggal dunia akibat aksi bom bunuh diri.

"Diduga satu orang, berdasarkan informasi pertama," kata Iqbal saat ditemui di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019).

Sementara itu korban yang jatuh terhitung saat ini berjumlah enam orang.

Personil kepolisian bersiaga di depan Polrestabes Medan (TRIBUN MEDAN/Danil Siregar) (TRIBUN MEDAN/Danil Siregar)

Empat orang di antaranya adalah anggota Polri, satu orang merupakan pegawai harian lepas, dan satu orang lain merupakan masyarakat sipil.

Ia menambahkan, saat ini Densus 88 Antiteror Mabes Polri bersama tim Polrestabes Medan dan Polda Sumatera Utara masih mengolah TKP dan menginvestigasi secara mendalam kasus tersebut.

"Saat ini Densus 88 Antiteror dengan tim Polrestabes Medan dan Polda Sumatera Utara sedang bekerja untuk melakukan proses selanjutnya. Apakah jaringan ini masuk dalam jaringan apa dan lain-lain, tunggu saja," kata dia.

Baca: Ledakan Bom Bunuh Diri di Mako Polrestabes Medan: 6 Orang Terluka, 4 Kendaraan Rusak

Baca: Pasca Terjadinya Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, Driver Ojol Tak Boleh Masuk Markas

4. Tanggapan Gojek dan Grab

Terduga pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan tertangkap kamera mengenakan jaket ojek daring atau ojek online (Ojol).

Terkait hal ini, pihak Grab Indonesia memberikan tanggapannya.

“(Begitu dengar kejadian), kami langsung berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait untuk memberikan dukungan penuh,” ujar President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata seperti dilansir oleh Kompas.com.

Ia mengutarakan bahwa dukungan yang dimaksud adalah siap membantu kepolisian untuk proses investigasi lebih lanjut apabila diperlukan.

“Kami turut prihatin atas peristiwa yang terjadi di Medan. Kami juga mendoakan kesembuhan bagi mereka yang terkena dampak dari peristiwa ini,” lanjut Ridzki.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Vice President of Corporate Communications GOJEK, Kristy Nelwan, Rabu (13/11/2019).

Pihak manajemen Gojek tidak mau mengomentari terduga pelaku bom bunuh diri Polrestabes Medan, Rabu (12/11/2019) yang kenakan atribut ojol.

"Kami mengutuk aksi teror yang terjadi di Polrestabes Medan pagi ini dan berduka cita atas jatuhnya korban dari aksi teror tersebut."

"Kami tidak dapat berkomentar mengenai atribut terduga pelaku," ujar Vice President of Corporate Communications GOJEK, Kristy Nelwan, Rabu (13/11/2019)

Ia mengatakan Gojek telah dengan segera menghubungi dan berkoordinasi dengan pihak berwajib serta siap untuk memberikan seluruh bantuan dan dukungan yang diperlukan untuk proses investigasi.

"Gojek menentang keras segala tindakan anarkis dan akan memberikan dukungan penuh upaya pihak berwajib dalam menjaga keamanan masyarakat," pungkasnya.

 (Tribunnewswiki.com/Ami Heppy, Kompas.com, TRIBUNMEDAN/mak/mft)



Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer