Hari pahlawan sendiri ditengarai oleh peristiwa dikibarkannya bendera Belanda di atas Hotel Yamato, Surabaya, kini lebih dikenal sebagai Hotel Majapahit.
Peristiwa tersebut terjadi pada 74 tahun silam atau tepatnya pada tanggal 19 September 1945.
Baca: Peringati Hari Pahlawan 10 November - Berikut 7 Jejak Sejarah Pertempuran di Surabaya 74 Tahun Lalu
Salah satu hal yang perlu diingat dalam rangka memperingati Hari Pahlawan adalah pidato Bung Tomo.
Dengan semangatnya, Bung Tomo menyuarakan pidatonya dengan pekik heroik 'Merdeka atau Mati!'
Pidato Bung Tomo tersebut membakar semangat pejuang Indonesia, khususnya Surabaya.
Yang mana kala itu Surabaya dalam pertempuran yang kini dikenal sebagai Hari Pahlawan, 10 November.
Baca: Hari Pahlawan 2019, Ini Daftar Tokoh yang Diberi Gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Jokowi
Pertempuran Surabaya sendiri menjadi perang terbesar dan terberat dalam sejarah revolusi nasional Indonesia, pasca Indonesia menyatakan merdeka.
Pekikan heroik Bung Tomo 'Merdeka atau Mati' menjadi ikonik pertempuran Surabaya.
Saat terjadinya pertempuran, Bung Tomo membacakan pidatonya melalui radio.
Melalui radio pula, Bung Tomo mengobarkan semangat perjuangan rakyat.
Berikut isi pidato Bung Tomo 'Merdeka atau Mati' dilansir dari akun @kuskarah.
Bismillahirrahmanirrahim
Merdeka!!!
Saoedara-saoedara ra’jat djelata di seloeroeh Indonesia,
teroetama, saoedara-saoedara pendoedoek kota Soerabaja
Kita semoeanja telah mengetahoei bahwa hari ini tentara Inggris telah menjebarkan pamflet-pamflet jang memberikan soeatoe antjaman kepada kita semoea.
Kita diwadjibkan oentoek dalam waktoe jang mereka tentoekan, menjerahkan sendjata-sendjata jang kita reboet dari tentara djepang.
Mereka telah minta supaja kita datang pada mereka itoe dengan mengangkat tangan.
Mereka telah minta supaja kita semoea datang kepada mereka itoe dengan membawa bendera poetih tanda menjerah kepada mereka.
Saoedara-saoedara,
Didalam pertempoeran-pertempoeran jang lampaoe, kita sekalian telah menundjukkan bahw ra’jat Indonesia di Soerabaja
Pemoeda-pemoeda jang berasal dari Maloekoe,
Pemoeda-pemoeda jang berasal dari Soelawesi,
Pemoeda-pemoeda jang berasal dari Poelaoe Bali,
Pemoeda-pemoeda jang berasal dari Kalimantan,
Pemoeda-pemoeda dari seloeroeh Soematera,
Pemoeda Atjeh, pemoeda Tapanoeli & seloeroeh pemoeda Indonesia jang ada di Soerabaja ini,
Didalam pasoekan-pasoekan mereka masing-masing dengan pasoekan-pasoekan ra’jat jang dibentuk di kampoeng-kampoeng,
Telah menoenjoekkan satoe pertahanan jang tidak bisa didjebol,
Telah menoenjoekkan satoe kekoeatan sehingga mereka itoe terdjepit di mana-mana