Efek Negatif Terlalu Sering Gunakan Minyak Goreng sebagai Pengganti Oli untuk Melumasi Rantai Motor

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi rantai motor

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Banyak yang penasaran apakah minyak goreng memang bisa digunakan melumasi rantai.

Dilansir dari Gridoto.com pada Minggu (10/11/2019), seorang biker membagikan pengalamannya ketika memakai minyak goreng sebagai pelumas rantai.

"Awalnya iseng, tapi bengkel tempat saya biasa servis juga menyarankan. Akhirnya saya coba pakai minyak goreng buat melumasi rantai," buka Zaky Shahab, bikers Yamaha New Vixion Lightning (NVL) kepada GridOto.com saat ditemui di Yamaha Harapan Motor, Depok, Jawa Barat.

Tentu saja, minyak yang digunakan melumasi rantai adalah minyak baru alias bukan minyak bekas.

"Kalau dari suara rantainya, pemakaian minyak goreng enggak ada bedanya dengan oli rantai lainnya," imbuhnya.

Baca: Mau Ganti Rantai Motor? Kenali Dulu Kodenya Biar Tidak Salah

Baca: Masuk Musim Hujan, Simak Tips Mengendarai Sepeda Motor yang Aman saat Hujan

Rantai motor (Gridoto.com)

Namun, pemakaian minyak goreng hanya digunakan pada keadaan darurat saja.

 "Kalau dipakai harian dengan cuaca panas dan kering, mungkin bisa bertahan 2 sampai 3 hari baru rantai kering lagi," kata Zaky Shahab.

"Tapi kalau buat hujan-hujanan enggak cocok, soalnya cepat hilang dan berisik lagi," ujar pria yang jadi anggota Yamaha New Vixion Lightning (NVL).

Selain cepat kering, pemakaian minyak goreng juga membuat rantai cepat kotor.

Debu dan kotoran akan lebih mudah menempel di rantai.

Jika ingin lebih awet, bisa pakai pelumas khusus rantai (chain lube).

Rantai berisik saat musim hujan

Biasanya rantai motor terdengar lebih berisik saat musim penghujan.

Agar rantai tidak berisik saat musim hujan, maka jangan malas membersihkan rantai motor.

Dilansir dari Gridoto.com, rantai bisa kering dan berisik jika sering dipakai saat hujan.

“Terutama saat motor dipakai hujan-hujanan, kalau dibiarkan nanti rantai jadi kering dan berisik," ujar Boim dari Bengkel Boim Motor kepada GridOto.com.

Oleh karena itu, rantai perlu dibersihkan.

"Disiram atau lebih bagus lagi disikat pakai sabun colek setiap 2 hari sekali jika hujan terus ya," sahutnya di Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Selain disikat dengan menggunakan sabun colek, Boim juga menyarankan gear set atau rantai untuk dicuci.

"Jadi gear set dilepas terlebih dahulu, kemudian dicuci dengan bensin atau solar," terangnya.

Namun, jangan mencuci gear set atau rantai dengan bensin maupun solar jika rantau tersebut berjenis o-ring.

Hal ini dapat mengakibatkan karet atau o-ringnya malah melar.

Setelah bersih, jangan lupa melumasi rantai.

"Melumasi bebas, bisa dengan chain lube, oli rantai, oli mesin, asalkan jangan oli bekas ya, nanti malah kotor lagi," katanya.

Ilustrasi rantai motor disemprot chainlube (Gridoto.com)


Rantai berisik karena gir aus

Ada kalanya rantai motor berisik atau terdengar lebih keras.

Hal ini menjengkelkan karena mengganggu aktivitas berkendara.

Satu di antara penyebab rantai motor berisik adalah gir yang sudah aus.

Saat gir sudah aus, pergerakan rantai tidak lurus saat kita riding.

Baca: Jangan Berhenti Sembarangan saat Memakaikan Jas Hujan, Ini penjelasannya

Baca: Belum Banyak yang Tahu, Ducati Ternyata Pernah Bikin Motor Roda Tiga Mirip Bajaj atau TVS

Hal ini menyebabkan rantai berisik karena begerak tidak pada jalurnya.

"Karena tidak pada jalurnya, muncul bunyi tek-tek pada motor saat kita riding," ungkap Doli Pratama alias Batak dari Subur Motor.

"Karena rantai pergerakannya tidak lurus, dia menghajar teflon yang ada di swing arm," imbuhnya.

"Solusinya memang bisa diganti baru, tapi sebetulnya masih bisa diakali sebelum diganti," tambahnya

Solusi yang dilakukan Batak ternyata juga cukup simpel.

"Cukup dibalik aja posisi gir depannya karena biasanya yang cukup banyak tergerus baru satu sisi," terangnya

Dibalik karena biasanya sisi luar yang lebih tergerus, sementara sisi yang tadinya ada di bagian dalam masih lebih tebal," tambahnya.

"Jadi kita bongkar terlebih dahulu untuk membalik posisi dari gir depannya," imbuh Batak yang membengkel di Jl. Warakas 1 Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

“Setelah itu pasang kembali dan kencangkan rantai lalu dilumasi. Biasanya bunyi berisik bisa hilang," terangnya.

"Tapi solusi ini bervariatif tahan lamanya, antara 6 bulan sampai 1 tahun tergantung dari pemakainya," tambahnya.

"Kalau sudah muncul bunyi lagi solusinya sudah harus beli baru," ujar Batak.

 (GRIDOTO.COM/Isal/Dia Saputra/TRIBUNNEWSWIKI.COM/Febri)



Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer