Peringati Maulid Nabi Muhammad 1441 H/2019, Berikut 35 Kata Bijak Kehidupan dari Ali Bin Abi Thalib

Penulis: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Maulid Nabi Muhammad

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 Hijiriah jatuh pada hari ini, Sabtu 9 November 2019.

Untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ini, setiap daerah memiliki caranya masing-masing.

Bahkan ada beberapa tradisi menarik yang digelar tahun ke tahun.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sendiri dimaknai dengan cukup baik oleh umat muslim.

Baca: 20 Kata Mutiara Untuk Peringati Hari Maulid Nabi Muhammad 1441 H/2019, Cocok Untuk Status Medsos

Baca: Tes Kepribadian - Gambar Pertama yang Tertangkap Mata Gambarkan Karaktermu, Tengkorak atau Wanita?

Yang mana setiap tanggal 12 Rabiul Awal, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, beramal, dan bershalawat.

Sepeninggal nabi, salah satu khilafah yang juga dikenal sebagai sahabat nabi, yakni Ali bin Abi Thalib ternyata meninggalkan beberapa kalimat mutiara.

Kalimat mutiara yang disampaikan oleh Ali ini menggambarkan sebagaima bijak dirinya.

Kumpulan bacaan shalawat untuk peringati Maulid Nabi Muhammad SAW. (pixabay)

Ali bin Abi Thalib sendiri dikenal sebagai sahabat nabi Muhammad SAW yang sholeh dan adil.

Ali menjadi khalifah keempat yang berkuasa pada tahun 656 sampai 661 masehi.

Berikut 35 kata mutiara Ali bin Abi Thalib dilansir dari TribunStyle.com:

Kejujuran adalah hal yang paling berharga

1. Ketulusan seseorang sesuai dengan kadar kemanusiaannya.

2. Jangan sekali-kali membuat keputusan dalam kemarahan, dan jangan pula membuat janji dalam kebahagiaan.

3. Benar tidak diukur dari orang-orangnya, tetapi manusia diukur oleh kebenaran, jadi kenalilah kebenaran maka kamu akan mengetahui orang-orang yang benar.

4. Tidak ada gunanya teman yang selalu beburuk sangka atau seorang penolong yang selalu menghina.

5. Orang yang suka berkata jujur akan mendapatkan 3 hal, yaitu kepercayaan, cinta, dan rasa hormat.

Kesabaran akan berbuah manis

1. Yang paling mampu memaafkan adalah orang yang paling berkuasa untuk menghukum.

2. Jangan malu untuk memberi walaupun jumlahnya sedikit, karena tidak memberi itu lebih sedikit nilainya.

3. Jadilah bunga yang memberika keharuman meskipun kepada tangan yang menghancurkannya.

Halaman
123


Penulis: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer