Ternyata selain Ahsan-Hendra, pasangan Indonesia ini juga pernah raih rekor skor tak lazim tersebut di ajang bulu tangkis BWF.
Siapakah mereka?
Momen kemenangan pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di babak 16 besar China Open 2019 Super 750 telah memecahkan rekor skor tertinggi dan tak lazim di BWF.
Hal tersebut lantaran pasangan berjulukan The Daddies tersebut telah memenangkan pertandingan dengan dramatis melalui rubber set melawan pasangan China, Ou Xuan Yi/Zhang Nan.
Baca: Pebulutangkis Tanah Air Kuasai Berbagai Turnamen saat Ini: Ini 10 Keluarga Legenda Bulutangkis RI
Baca: Seusai French Open 2019, 10 Besar Peringkat Dunia BWF Didominasi Pebulutangkis Indonesia
Pada game pamungkas, pasangan Indonesia Ahsan/Hendra mampu mengunci kemenangan setelah meraih skor tertinggi di bulu tangkis yakni 30-29.
Pertandingan yang berdurasi selama 63 menit tersebut dimenangkan oleh Ahsan/Hendra dengan skor 11-21, 21-18, 30-29.
Skor di game ketiga tersebut merupakan skor tertinggi dan tak lazim dalam bulu tangkis.
Pasalnya jika pertandingan harus deuce, maka untuk menang harus meraih selisih dua skor dari lawan.
Namun batas dari deuce adalah 30 melawan 29.
Hal tersebut merupakan peraturan yang telah dibuat oleh federasi bulutangkis dunia, BWF.
Kemenangan pasangan The Daddies tersebut kemudian membuat banyak orang yang terpukau dan keheranan.
Salah satunya adalah BWF sendiri.
Melalui akun resmi Instagramnya @bwf.official, mengaku terpana dengan kemenangan tak biasa dari pasangan yang berjuluk The Daddies tersebut.
"Look at that scores! What would you call this? (Lihatlah skornya, apa yang akan kamu katakan?" tanya akun BWF dengan menambahkan emoji mata terbelalak sebagai ekspresi terkejut.
Kemenangan The Daddies ini memang jadi suatu hal yang begitu mengejutkan dunia bulu tangkis.
Pasalnya, setelah The Daddies kalah telak di game pertama, Ahsan/Hendra berhasil comeback di game kedua dan ketiga.
Seakan menunjukkan kemampuannya sebagai juara dunia, The Daddies menciptakan skor 30-29.
Skor ini pun sangat jarang terjadi di sebuah turnamen bulu tangkis.
Skor itu tercipta lantaran kedua pasangan bergantian meraih match poin sehingga terjadi deuce skor.
Keduanya silih berganti lempar balas serangan hingga akhirnya Ahsan/Hendra menyudahi laga panas itu di angka 30.
Tak hanya menyoroti skornya, akun BWF juga menanyakan kepada warganet yang mengalami 'serangan jantung' alias deg-degan saat menonton pertandingan tersebut.
Hal tersebut ditanyakan oleh akun BWF di kolom komentar.
"Who else just experience the heart attack? (Siapa yang mengalami serangan jantung?)" tanya @bwf.official.
"this match seriously made your heart beating so fasssst! (Laga ini membuat jantungmu berdegup sangat kencang!)" tulis @fr.onelphbt.
"totally screamed for last point (sangat menyeramkan di poin-poin akhir)" tulis @ferlyhrdnsyh.
Bahkan BWF menyebut bahwa The Daddies adalah pelatih olah jantung.
"The Daddies = Heart Trainers," tulis @bwf.official.
BWF pun menandai akun Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan.
Ahsan pun merespon unggahan BWF dengan mengomentari unggahan tersebut.
Ia hanya mengirimkan emoji gembira dan emoji kuat.
Lagi-lagi @bwf.official membalas komentar Ahsan.
"@king.chayra @hendrasansan such an extraordinary performance," balas @bwf.official.
Baca: Ditanya Kesiapan Pemerintah Biayai Ahsan/Hendra, Menpora : Jika Lolos Olimpiade, Negara Siap Bayari
Saat diwawancara oleh PBSI, Mohammad Ahsan bahkan mengaku sebenarnya sudah pasrah dengan pertandingan karena memang harus ada yang menang dan kalah.
Ahsan juga mengaku bahwa ini pertama kalinya ia mendapat skor tertinggi di ajang bulu tangkis BWF.
“Saya baru pertama kali mengalami tanding sampai skor 30, kalau koh Hendra kayaknya sih sudah pernah dulu. Tadi sih sudah pasrah ya, karena sudah 29-29, takdirnya menang atau kalah, ya cuma dua itu saja. Sudah unggul jauh tadi, kami kekejar. Di saat kritis tadi, pola pikir diatur juga, ini kan belum game, jadi coba terus,” jelas Ahsan dikutip TribunnewsWiki dari badmintonIndonesia.org.
Ternyata sebelum pasangan The Daddies ada pasangan Indonesia yang pernah meraih skor tak lazim juga di set ketiga.
Skor tersebut bahkan diraih saat laga antar pasangan Indonesia.
Peraih skor tak lazim tersebut adalah di ganda campuran, pasangan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja melawan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Saat itu keduanya bertanding di babak kedua All England 2018 Super 1000.
Hafiz/Gloria berhasil menundukkan seniornya Owi/Butet dengan skor 18-21 21-15 30-29.
Kemenangan dramatis tersebut juga memastikan Hafiz/Gloria mendapat tiket ke perempatfinal setelah menundukkan juara All England tiga kali.
Hasil tersebut merupakan hasil di luar dugaan dan kejuatam.
Hafiz mengatakan bahwa mereka bangga meraih skor tertinggi tersebut.
“Bangga sekali, seperti enggak percaya. Tadi saya dan Gloria meyakinkan diri kalau kami bisa satu demi satu poin, bukan berkecil hati, tapi kuatkan hati, kalau nothing to lose, lumayan hasilnya bagus,” ungkap Hafiz, mengutip dari laman resmi PBSI, Jumat (16/3/2018).
Gloria pun bersyukur dengan kemenangan yang mereka raih melalui skor dramatis.
“Puji Tuhan bisa menang dengan skor dramatis. Walaupun agak sayang di game ketiga kami sudah unggul jauh tapi kesusul, namun Puji Tuhan bisa kami lewati. Kuncinya komunikasi dan yakin sama partner,” tambah Gloria.
Kemenangan pasangan Hafiz/Gloria juga telah memupuskan harapan Tontowi/Liliyana untuk bisa merebut gelar keempat mereka di ajang All England 2018.
Terakhir mereka menjuarai turnamen bergengsi di dunia itu adalah pada 2014.