Pasca hasil tersebut, PSS Sleman pun dipastikan meraup 40 poin dari 27 pertandingan dan bertengger di posisi kelima klasemen sementara Liga 1 2019.
Berstatus sebagai tim promosi, prestasi PSS Sleman dibawah kepelatihan Seto Nurdiantoro terbilang bagus di Liga 1 2019 ini.
Meski sudah menembus lima besar, sang pelatih Seto Nurdiantoro, menilai timnya masih belum aman dari rongrongan zona degradasi.
Baca: PSSI Pastikan Lepas Simon McMenemy, Inilah Kandidat Pengisi Kursi Pelatih Timnas Indonesia
Baca: Baru Terpilih Jadi Ketua PSSI, Iwan Bule Lempar Wacana Selesaikan Jadwal Kacau Liga 1
Baca: Persebaya Kalah, Laga Melawan PSS Sleman Berakhir Ricuh
Mantan pemain PSS Sleman dan PSIM Yogyakarta itu mengaku jalan tim berjulukan Elang Jawa tersebut masih panjang untuk bisa dikatakan aman dari zona merah.
"Kalau dari awal saya inginnya dapat 40 poin ke atas, bisa dapat 43. Itu mungkin aman."
"Tapi, 40 mungkin juga aman," ujar Seto Nurdiantoro dikutip Tribunnewswiki.com dari laman resmi Liga Indonesia pada Jumat (8/11/2019)
"Tapi, saya juga belajar dari musim lalu."
"Ini di Indonesia, semua bisa terjadi," ucapnya.
Jika dilihat secara statistik, PSS saat ini terpaut 17 poin dari tim juru kunci klasemen, Kalteng Putra yang memperoleh 23 angka.
Secara matematis, PSS masih bisa terpuruk di zona degradasi andai dalam tujuh laga terakhir Bagus Nirwanto dkk gagal meraih satu pun poin.
Baca: Tiga Pemain Asing Baru akan Dimainkan, Pelatih Persib Optimis Jelang Duel Kontra PSS Sleman
Baca: Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain PS Tira Persikabo vs PSS Sleman: PSS Tanpa 3 Pemain Asing
"Kalau mau aman ya harus di atas 43 poin. Ini mungkin," kata Seto.
"Saya belum bisa katakan aman karena belum berakhir kompetisi."
"Ini hanya perkiraan kotor saja," tuturnya menjelaskan.
Sementara itu, Seto mengaku cukup puas dengan beberapa talenta muda yang ia beri kesempatan bermain musim ini.
"Ada beberapa pemain yang memang kami rotasi dan hasilnya bagus.
"Saya bangga dengan pemain."
"Mereka telah membuktikan bahwa mereka bisa, walau yang kami hadapi dari materi bisa dikatakan lebih baik," kata Seto.
Pada laga melawan Bali United, Seto sempat melakukan rotasi dengan mencadangkan Yevhen Bokhashvili dan Dave Mustaine.
Sebagai pengganti, Seto memainkan Kushedya Hari Yudo dan Sidik Saimima serta memberikan debut kepada Arif Satya Alkanza sejak menit pertama.
Saat ini, sudah ada kepastian tentang kejelasan nasib pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy.
Pria asal Skotlandia itu dipastikan akan purna tugas usai laga melawan Malaysia pada laga kelima Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (19/11/2019).
Baca: Shin Tae Yong (Mantan Pelatih Timnas Korea Selatan)
Rumor berkembang, diantara Luis Milla, mantan pelatih timnas Indonesia atau Shin Tae-yong yang merupakan eks pelatih timnas Korea Selatan sudah didekati PSSI untuk menggantikan Simon McMenemy.
Nama Seto Nurdiantoro sendiri sempat booming dan dijago-jagokan cocok untuk melatih timnas Indonesia.
Direktur teknik timnas futsal Indonesia, Justin Lhaksana lah yang menyerukan #SetoIn ketika performa timnas Indonesia dibawah asuhan Simon McMenemy buruk di laga-laga yang lalu.
Menurut Justin, sepak bola yang diperagakan Seto Nurdiantoro di PSS Sleman adalah yang timnas Indonesia cari selama ini.
Dibawah Seto Nurdiantoro, PSS Sleman bermain dengan konsep bermain jelas, penguasaan bola, permainan atraktif, umpan-umpan pendek terukur dalam melakukan build-up untuk menginisiasi serangan, menggunakan jasa pemain muda dan tentu mampu mengeluarkan potensi hebat pemain-pemain yang belum dikenal.
Namun, Seto Nurdiantoro sendiri memberi jawaban klise terkait isu kepantasan dirinya untuk melatih timnas Indonesia.
Baca: Seto Nurdiantoro
Baca: Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2022, Luis Milla Doakan yang Terbaik untuk Indonesia
Dalam sebuah acara bincang bola di akun Youtube JebreeetmediaTV pada 17 Oktober 2019, Seto Nurdiantoro mengaku siap andai ditunjuk sebagai pelatih timnas Indonesia, namun sembari menyatakan hal tersebut dirinya pun melempar wacana agar pelatih kawakan, Rahmad Darmawan lah yang harusnya lebih dulu diberi kesempatan.
Seto Nurdiantoro pun mengaku akan lebih senang andai dirinya menjadi asisten pelatih Rahmad Darmawan di timnas Indonesia.
Menurut Seto Nurdiantoro, duet dengan komposisi pelatih kaya pengalaman Rahmad Darmawan dan dirinya yang masih muda menjadi asisten pelatih akan sangat pas bagi timnas Indonesia.