Dalam kursus yang diadakan oleh Pemerintah Desa Northamtonshire, Inggris, juga diajarkan bagaimana cara memakai sepatu dan cara membawa tas.
Kegiatan yang dijadwalkan pada Kamis, 27 Februari 2020 dan bertempat di The Four Pears, Jalan Bedford 28, Little Houghton, Northampton, Inggris, akan dipandu oleh mentor bernama Lesley Clarke.
Kursus ini diadakan dengan tujuan pengembangan diri untuk lebih meningkatkan kepercayaan diri para peserta.
Pelatihan memakai aksesoris dilakukan selama tiga jam dalam satu sesi dan diharuskan diikuti oleh orang-orang dewasa.
Lebih lanjut lagi, pemerintah desa setempat berharap agar warganya dapat 'mengerti kegunaan aksesoris' dan bisa meningkatkan 'pesona tubuh'.
Selain itu, dalam kursus juga akan diajarkan untuk mencari tahu 'apa aksesoris yang tepat untukmu' serta 'eksperimen dalam memilih aksesoris'.
Penyelenggara mengharapkan para peserta yang datang dapat lebih percaya diri memakai aksesoris dalam sebuah busana yang dipakai.
Para peserta juga akan diberi 'praktik cara pemakaian aksesoris yang benar'.
Materi yang diajarkan dalam kursus dibuat dengan menggunakan PowerPoint.
Sementara pengajarannya, dibuat dengan diadakan sebuah grup diskusi dengan topik 'bagaimana cara memakai sepatu, sabuk, tas, perhiasan, dan syal.
Penduduk lokal setempat mengatakan bahwa kursus tersebut benar-benar tak berguna dan menyia-nyiakan uang.
Janet Wilson (30), seorang ibu dua anak, mengatakan: "Aku sering ikut kursus-kursus untuk orang dewasa setiap tahun untuk meningkatkan kemampuan diriku."
"Dulu aku ikut kursus bahasa dan creative writing yang bagus, namun saat aku lihat pihak desa mengajarkan orang cara memakai sepatu, aku pikir heran." ujar Janet.
"Mengapa di bumi ini harus ada kursus yang tidak terdengar seperti kursus busana, justru lebih bernilai."
"Jika kamu penasaran bagaimana memakai sepatu sekaligus memasang sabuk, mungkin aku pikir kamu perlu ikut kursus".
Seorang mahasiswa Sosiologi, Annabelle Wright (22) dari Northampton berkomentar bahwa kursus tersebut benar-benar menyia-nyiakan uang.
Ia juga merasa kursus tersebut sengaja dimanfaatkan oleh pihak pemerintahan desa setempat.
"Betapa memalukannya diajarkan bagaimana cara membawa tas dan bahkan memasang sabuk".
"Kalau ini (kursus) dibuat berkaitan dengan persiapan interview kerja, kupikir tak jadi masalah, tapi di penjelasan kursus mengatakan kamu akan diajarkan cara dasar membawa tas dan mengikat tali sepatumu".
"Apa lagi? Kursus cara menyalakan lampu?"
Anggota Partai Konservatif yang memerintah di Desa Northamtonshire, Inggris, tempat di mana diadakan kursus tersebut justru berdalih kegiatan yang diadakan akan dibuat dengan menyenangkan.
Seorang juru bicara kegiatan ini menyatakan "Kursus bagi orang dewasa yang kami adakan memakai biaya peserta, tidak disubsidi oleh pemerintah desa, serta, uang yang dibayar peserta digunakan untuk membayar pelajaran. Peserta diharuskan menyediakan akomodasinya sendiri."
"Jika tak mampu membayar kursus, maka tentu tak boleh masuk".
"Kursus ini dirancang agar peserta bahagia dan sengaja diadakan pada pagi hari. Satu dari beberapa kelas pengembangan diri kami rancang untuk membantu orang-orang meningkatkan kepercayaan diri mereka."
"Kursus ini dapat membantu orang dewasa yang sedang mencari kerja, atau agar tahu bagaimana berpakaian saat interview kerja. Kemudian juga untuk meningkatkan kepedulian terhadap diri sendiri termasuk aura positif dari tubuh"
"Para peserta sebelumnya juga datang di kursus seperti ini dengan tujuan bagaimana cara menyamarkan bekas luka atau bagian tubuh yang cacat".
Pemerintahan desa ini pernah dicap sebagai 'Otoritas lokal terburuk se-Britania Raya' usai mengeluarkan anggaran jutaan pounsterling pada tahun 2017 saat memerintah serta sempat melarang pengeluaran yang tidak penting selama dua kali pada tahun 2018.
--