Jangan Berhenti Sembarangan saat Memakaikan Jas Hujan, Ini penjelasannya

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi seorang pengendara sepeda motor memakai jas hujan

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Musim hujan sudah tiba, beberapa daerah di Indonesia mulai diguyur hujan.

Ada cukup banyak persiapan dan adaptasi yang harus dilakukan menyongsong musim hujan.

Satu di antaranya adalah soal berkendara.

Jika cuaca cerah, maka hampir tidak ada halangan dari langit.

Namun, pada musim penghujan, guyuran air dari langit tentunya memengaruhi cara berkendara, terutama kendaraan roda dua.

Ketika hujan turun dan Anda sedang mengendarai motor, umumnya ada dua pilihan, yakni berteduh menunggu hujan reda atau memakai jas hujan.

Baca: Masuk Musim Hujan, Simak Tips Mengendarai Sepeda Motor yang Aman saat Hujan

Baca: BMKG : Prakiraan Cuaca Sabtu 2 November 2019, Ada 6 Provinsi Berpotensi Hujan Petir & Angin Kencang

Pengendara motor menggunakan jas hujan (Motorplus.gridoto.com)

Namun, Anda jangan berhenti sembarangan ketika memakaikan jas hujan ke tubuh.

Dilansir dari Gridoto.com, kita harus mencari tempat yang aman untuk memakai jas hujan.

Seperti apa tempat yang aman untuk memakaikan jas hujan ke badan?

“Saat memutuskan untuk memakai jas hujan cari tempat menepi yang punya lahan berhenti luas seperti parkiran," buka Agus Sani, head of safety riding promotion (SRP) PT Wahana Makmur Sejati kepada GridOto.com.

Dengan demikian, saat kita menepi, tidak membuat macet arus lalu lintas dan mengurangi risiko tertabrak dari belakang.

Pasalnya, tidak sedikit kejadian bikers tertabrak pengendara lain saat memakai jas hujan di tepi jalan yang tidak aman.

"Biar aman misalnya bisa berhenti di pom bensin,minimarket atau perkantoran yang biasanya menyediakan lahan parkir," jelas Agus saat dihubungi melalui pesan singkat.

Baca: Hujan Buatan Pertama di Indonesia untuk Atasi Pencemaran Jakarta, Bagaimana Metodenya?

Baca: Musim Hujan, Ini Tips Agar Make Up Bisa Tahan Lama

Lalu bagaimana dengan halte bus?

Halte bus biasanya memiliki lajur yang agak ke kiri.

"Halte bus atau pom bensin (SPBU) lebih baik dari pada harus pakai jas hujan di bawah jembatan atau flyover," jawabnya.

Mengendarai sepeda motor ketika hujan (Tribunnews.com)

Sebaiknya saat pakai jas hujan, jangan sampai menunggu sampai hujan deras.

Selain jalanan yang licin, hujan deras membuat kita panik sehingga bisa memperbesar risiko kecelakaan di jalan.

Saat selesai memakaikan jas hujan dan ingin meneruskan perjalanan, jangan lupa untuk lihat lingkungan sekitar ya.

Selain itu, ada beberapa tips mengendarai motor yang aman di kala hujan.

Dilansir oleh Kompas.com, sepuluh menit pertama ketika hujan turun merupakan waktu yang paling krusial.

Jalan akan menjadi licin karena tanah dan pasir belum tersapu ke pinggir jalan.

Hal ini tentu saja membahayakan pengendara sepeda motor karena akan membuat traksi ban motor hilang atau berkurang.

Menurut Hendrik Ferianto, Instruktur Keselamatan Berkendara PT Astra Honda Motor (AHM), sebaiknya para pengendara motor segera cari tempat berteduh yang aman, seperti halte atau rumah.

“Jangan berteduh di bawah pohon, karena berbahaya. Hindari juga berteduh di bawah flyover atau terowongan, karena akan membuat jalanan menjadi macet," kata pria yang akrab disapa Erik tersebut, kepada Kompas.com, belum lama ini.

Seorang pengendara sepeda motor menerjang hujan (Tribunnews.com)

Pengendara juga harus memerhatikan kecepatannya, usahakan mengurangi kecepatan kendaraan.

"Berkendaralah dengan kecepatan rendah dan kurangi penggunaan rem depan sebagai rem utama saat kondisi rintik dan hujan," ujar Erik

Menurut Erik, berhenti dan berteduh adalah pilihan terbaik dibanding berkendara dalam kondisi hujan.

Lalu bagaimana jika pengendara motor tetap ingin melanjutkan perjalanan meski sudah hujan lebat?

Boleh saja, namun pengendara harus paham risikonya.

Satu di antara risiko tersebut adalah motor mogok.

Pada umumnya motor yang mogok ketika hujan disebabkan oleh genangan air atau banjir yang terlalu tinggi.

Ade Rohman, Asisten Manajer Technical Service PT Daya Dicipta Motora (DAM), main dealer Honda di Jawa Barat mengatakan, saat motor melewati genangan air atau banjir, ada risiko mengalami water hammer.

Water hammer adalah kondisi di mana air masuk ke dalam ruang bakar.

Air tersebut tidak dapat berkurang volumenya ketika dikompresikan. Sehingga, stang piston (connecting rod)  kalah dan menjadi bengkok, hingga akhirnya mesin mogok.

"Perhatikan, jangan sampai genangan air melewati jalur pernapasan mesin," ujar Ade, ketika dihubungi Kompas.com.

Ade menjelaskan, ada tiga hal yang harus dihindari ketika sepeda motor terpaksa melewati genangan air banjir yang tinggi, yakni pernapasan mesin, lubang knalpot, dan lubang saringan udara.

Ketiga lubang tersebut harus bebas dari air untuk menghindari risiko mesin mogok.

Ade juga menambahkan, jika tidak yakin akan ketinggian genangan air, sebaiknya mengambil rute lain yang lebih aman.

Jika pengendara memakai kacamata, maka harus lebih berhati-hati.

Suhu yang rendah membuat kacamata mudah berembun.

Kacamata yang berembun bisa  membuat pandangan jadi terbatas.

Visibilitas yang rendah, dikombinasikan dengan jalan licin membuat rawan kecelakaan.

Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana, main dealer motor Honda wilayah Jakarta-Tangerang, mengatakan, helm full face atau open face sama saja, asal ada visor untuk melindungi lensa kacamata.

"Jika menggunakan kacamata usahakan selalu dalam kondisi bersih supaya mencegah pengembunan. Selain itu lindungi kacamata dengan menutup visor helm saat kondisi hujan," ujar Agus kepada Kompas.com, Kamis (10/10/2019).

Pengembunan atau kondensasi terjadi karena suhu di dalam ruangan lebih besar dari luar ruangan.

Sehingga udara yang ada tidak dapat lagi menahan semua uap air.

Kelebihan uap air akan berubah menjadi embun.

Salah satu cara termudah mengatasi embun, yang bisa ditemukan sehari-hari, adalah menggunakan minyak kayu putih atau sabun cuci cair untuk piring.

 (GRIDOTO.COM/Isal/TRIBUNNEWSWIKI/Febri) 



Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer