Hari Ini dalam Sejarah: 5 November 1605 – Guy Fawkes Ditahan dan Persekongkolan Bubuk Mesiu Gagal

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lukisan penangkapan Guy Fawkes oleh Henry Briggs


Daftar Isi


  • Informasi awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM – Persekongkolan Bubuk Mesiu adalah sebuah konspirasi yang dilakukan beberapa Katolik Roma di Inggris untuk meledakkan Gedung Parlemen agar dapat membunuh Raja James I pada 5 November 1605.

Persekongkolan Bubuk Mesiu ini dijalankan Robert Catesby (pemimpin), Guy Fawkes, Thomas Winter, Thomas Percy, John Wright dan anggota lainnya.

Mereka menjalankan Persekongkolan Bubuk Mesiu karena kecewa dengan Raja James I yang tidak toleran pada para Katolik Roma di Inggris.

Namun, Persekongkolan Bubuk Mesiu akhirnya gagal dan para konspirator yang masih hidup, dijatuhi hukuman mati.

Hari peledakan, yakni 5 November, diperingati sebagai Hari Guy Fawkes. [1]

Baca: Hari ini dalam Sejarah: 3 November 2014, One World Trade Center Resmi Dibuka

Baca: Hari Ini dalam Sejarah: 2 November 1988 - Morris Worm Mulai Menginfeksi Komputer

Ilustrasi gudang bawah tanah House of Lords (Wikicommons)

  • Latar belakang


Antara 1633 dan 1540, Raja Henry VIII memisahkan Gereja Inggris dari Gereja Roma.

Peristiwa ini membuat tensi agama di Inggris menguat dan para Katolik di Inggris mulai mengalami diskriminasi.

Ketika Elizabeth I berkuasa, keadaan semakin parah dengan dikeluarkannya Persetujuan Keagamaan Elizabeth.

Persetujuan ini memutuskan bahwa setiap orang yang ditunjuk memegang jabatan publik atau gereja harus bersumpah setia pada penguasa sebagai kepala gereja dan negara.

Baca: Hari Ini dalam Sejarah: 1 November 1512 Karya Michelangelo di Kapel Sistina Diperlihatkan ke Publik

Baca: Hari dalam Sejarah: 31 Oktober 1941 - Pahatan Wajah 4 Presiden Amerika di Gunung Rushmore Selesai

James VI dari Skotlandia kemudian menggantikan Elizabeth dan bergelar James I.

Sikap James I pada Katolik lebih moderat daripada pendahulunya.

Dia berjanji tidak akan mempersekusi siapapun asal patuh pada hukum.

Namun, ketiadaan tanda-tanda bahwa James akan mengakhiri persekusi para Katolik, membuat beberapa klerus memutuskan mengambil tindakan.[2]

  • Perencanaan


Pada Mei 1603, Robert Catesby dan Percy mulai merencanakan pembunuhan James I.

Mereka kemudian mengajak Robert Winter dan John Wright untuk meledakkan parlemen.

Pada April tahun selanjutnya, mereka merekrut sesorang yang dianggap bisa menjalankan rencana tersebut, yakni Guy Fawkes.

Selain mereka, ada beberapa orang yang juga bergabung, yakni Thomas, John Grant, Ambrose Rokewood, Robert Keyes, Sir Everard Digby, Francis Tresham, Thomas Bates, Oswald Tesimond, dan Henry Garnet.

Mereka kemudian menyewa sebuah rumah yang berdampingan dengan Majelis Tinggi (House of Lords).

Pada Desember, mereka mulai menggali terowongan menuju gudang bawah tanah di Majelis Tinggi.

Mereka menaruh sekitar 1,5 ton bubuk mesiu di gudang, disembunyikan di bawah batu bara dan kayu bakar.

Mereka berencana meledakkannya pada 5 November 1605, pada hari pembukaan Gedung Parlemen.

Setelah meledakkan, mereka juga berencana menawan Putri Elizabeth dan Pangeran Charles yang masih bayi.

Mereka percaya bahwa pemerintah akan menyetujui semua permintaan para konspirator.[3]

Ilustrasi para konspirator 5 November 1605 oleh Crispijn van de Passe the Elder (Wikicommons)

  • Kegagalan


Lord Monteagle, adik ipar Tresham, menerima surat yang berisi informasi peledakan.

Kemungkinan Tresham sendiri yang mengirimnya.

Monteagle kemudian memberitahukan surat tersebut pada para menteri.

Monteagle memang seorang Katolik, namun dia mendukung James I.

Pada 27 Oktober, Thomas Winter mendapat kabar dari temannya yang bernama Thomas Ward bahwa konspirasi tersebut sudah diketahui.

Sehari kemudian, Winter menginformasikannya pada Catesby dan membujuknya agar menyerah dengan proyek tersebut.

Namun, menurut Guy Fawkes, belum ada yang tahu keberadan mesiu di gudang bawah tanah Gedung Parlemen.

Fawkes kemudian kembali ke gudang tersebut dan berjaga-jaga.

Pada 4 November, setelah Raja James I diperlihatkan surat tersebut, dia meminta Thomas Howard memeriksa gedung, ditemani Monteagle.

Ketika mereka berdua sampai di gudang, pintunya dibuka Guy Fawkes.

Karena melihat banyak kayu bakar, Thomas Ward menanyakan pemilik kayu bakar tersebut.

Fawkes menjawab bahwa kayu tersebut dimiliki Percy.

Mereka kemudian curiga dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, di bawah Thomas Knyvett.

Knyvett yang ditemani beberapa orang akhirnya menemukan bubuk mesiu.

Dia kemudian menahan Fawkes.

Setelah disiksa, Fawkes akhirnya mengungkap konspirasi yang mereka lakukan.[4]

  • Kelanjutan


Beberap minggu kemudian, pemerintah membunuh dan menangkap para komplotan tersebut.

Fawkes dan beberapa anggota komplotan yang masih hidup dihukum gantung, tarik, dan dipotong jadi empat (hanged, drawn and quartered) menjadi empat di London

Dia akan dieksekusi pada 31 Januari 1606.

Namun, sebelum eksekusinya dimulai, Fawkes melompat dari tangga ketika sedang naik ke tiang gantungan.

Lehernya patah dan dia sekarat.

Setelah Persekongkolan Bubuk Mesiu gagal, undang-undang baru yang menghapus hak pilih para Katolik mulai dilembagakan.

Pada 1606, Parlemen menetapkan 5 November sebagai Hari Pengucapan Syukur.

5 November juga diperingati sebagai Hari Guy Fawkes untuk memeringati Persekongkolan Bubuk Mesiu.

Pada malam harinya, penduduk menyalakan api unggun, menyalakan kembang api, dan membakar patung/orang-orangan Fawkes.[5]

(TRIBUNNEWSWIKI/Febri)



Nama Persekongkolan Bubuk Mesiu


Pelaku Robert Catesby (pemimpin), Guy Fawkes, Thomas Winter, Thomas Percy, John Wright dan anggota lainnya.


Intisari Peledakan Gedung Parlemen (pembunuhan James I)


Pada 5 November 1605


Sumber :


1. wikivisually.com
2. www.britannica.com
3. www.history.com


Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi

Berita Populer