Ali Sadikin

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.(KOMPAS/JB SURATNO)


Daftar Isi


  • Latar Belakang


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ali Sasikin merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta.

Ali Sadikin lahir pada 7 Juli 1927 di Sumedang, Jawa Barat.

Pria yang akrab dipanggil Bang Ali ini merupakan anak dari pasangan Bangsawan Sunda.

Orangtuanya bernama Raden Sadikin dan Itjih Soekarsih Sadikin.

Ali Sadikin memiliki istri yang beprofesi sebagai dokter gigi yaitu Nani Sadikin.

Setelah Nani Sadikin Wafat pada 1986.

Baca: Anies Baswedan

Baca: Basuki Tjahaja Purnama

Ali Sadikin menikah lagi dengan wanita bernama Linda Mangan.

Dari perkawinannya dengan Nani Sadikin, Ali Sadikin dikaruniai lima orang putra, antara lain Yasser Umarsyah Sadikin, Irmawan Hernadi Putra, Boy Sadikin, Edi Trisnadi Putra, dan  Benyamin Irwansyah Putra.

Ali Sadikin Meninggal pada 20 Mei 2008 di Singapura pada usia 80 tahun.

Setelah bertahun-tahun mengidap penyakit ginjal.

Sedangkan istri kedua yang dia nikai setelah Nani terlebih dahulu meninggal mendahuluinya.(1)

 

  • Riwayat Karier


Ali Sadikin mengawali kariernya di bidang militer dengan pangkat terakhir Letnal Jenderal KKOL-AL (Korps Komando Angkata Laut).

Ali Sadikin juga pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan Laut Indonesia.

Serta sebagai Menteri Koordinator Kompartemen Kemaritiman Indonesia pada Kabinet Trikora dan Trikora.

Yang disempurnaan pada masa pemerintahan Presiden Soekarno kurun waktu 13 November 1963 – 28 Maret 1966 dan 27 Agustus 1964 – 28 Maret 1966.

Kemudian ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada 1977-1981.(2)

Baca: Dede Sulaiman

Baca: Sugianto Sabran

Berikut riwayat karier Ali Sadikin:

  • Deputi Kepala Staf Angkatan Laut Kabinet Kerja
  • Menteri Perhubungan Laut Kabinet Kerja
  • Menteri Perhubungan Laut Kabinent Dwikora
  • Ketua Umum PSSI
  • Gubernur DKI Jakarta (1966-1977)

  • Gubernur Jakarta


Ali Sadikin dilantik secara langsung oleh Presiden Soekarno menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 18 April 1966 pukul 10.00 WIB.

Bang Ali mengenakan pakaian resmi sebagai Mayor Jenderal KKO.

Hal ini menjadi catatan sejarah bahwa Ali Sadikin adalah gubernur Jakarta yang pertama kali dilantik secara langsung oleh presiden di Istana Negara.

Pelantikan Ali Sadikin tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun 1966.

Dalam keputusan tersebut, Ali Sadikin yang juga merupakan anggota staf Waperdam Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan dipandang cakap dan memenuhi syarat-syarat menjadi Gubernur DKI Jakarta.(3)

pada awal pemerintahan, Ali Sadiin dihadapkan pada beberapa keadaan yang cukup sulit.

Yakni inflasi yang mencapai 600 persen dan angaran DKI Jakarta yang hanya tersedia sekitar Rp 66 juta.

Anggaran tersebut akan terbagi untuk menjalankan pemerintahan atas tiga wilayah Jakarta.

Di bawahnya terdapat lebih dari 24 ribu pegawai yang pada saat itu upahnya dinilai cukup rendah oleh Ali Sadikin.

Ali Sadikin adalah gubernur yang sangat berjasa dalam mengembangkan Jakarta menjadi sebuah kota metropolitan yang modern.

Di bawah kepemimpinannya Jakarta mengalami banyak perubahan karena proyek-proyek pembangunan buah pikiran Bang Ali.

Seperti Taman Ismail Marzuki, Kebun Binatang Ragunan, Proyek Senen, Taman Impian Jaya Ancol, Taman Ria Monas, Taman Ria Remaja, kota satelit Pluit di Jakarta Utara, pelestarian budaya Betawi di kawasan Condet.

Bang Ali juga mencetuskan pesta rakyat setiap tahun pada hari jadi kota Jakarta, 22 Juni.

Bersamaan dengan itu berbagai aspek budaya Betawi dihidupkan kembali, seperti kerak telor, ondel-ondel, lenong dan topeng Betawi.

Ia juga sempat memberikan perhatian kepada kehidupan para artis lanjut usia di kota Jakarta yang saat itu banyak bermukim di daerah Tangki.

Sehingga daerah tersebut dinamai Tangkiwood.(4)

  • Kebijakan Kontroversial


Pada era kepemimpinannya, Ali Sadikin juga pernah melegalkan judi dan kasino.

Bukan tanpa alasan.

Saat itu dirinya bingung bagaimana caranya membangun Jakarta yang hanya memiliki kas dengan jumlah sedikit.

Alhasil, Gubernur Ali Sadikin melegalkan dan melokalisasi judi kasino serta memungut pajak darinya untuk membangun berbagai fasilitas ibu kota.

Jalan keluar tersebut tentu saja berdasar pada Undang-Undang Nomor 11 tahun 1957, yaitu Pemerintah Daerah berhak memungut pajak dari judi.

Alhasil, judi kasino dilegalkan dan dilokalisasi di Jakarta.

Benar saja, semenjak mendapat pajak dari judi kasino, pendapatan DKI Jakarta meningkat.

Dalam 10 tahun, anggaran pembangunan DKI yang semula Rp 66 juta menjadi Rp 89 miliar.

Dari hasil pajak itu, Gubernur Ali akhirnya membangun beragam fasilitas daerah, seperti sekolah, puskesmas, hingga pasar.

Selama masa kepemimpinan Gubernur Ali Sadikin, beberapa tempat dijadikan kasino.

Tempat itu seperti lantai bawah Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, di Petak Sembilan (PIX), Jakarta Barat serta di Hai Lai, Ancol.

Kemudian di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Proyek Senen, dan Petak Sembilan di daerah Glodok.

Meski begitu, kasino-kasino itu hanya untuk golongan tertentu saja atau warga negara asing.(5)

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Saradita Oktaviani)



Nama Ali Sadikin


Lahir 7 Juli 1927 di Sumedang, Jawa Barat


Meninggal 20 Mei 2008 di Singapura


Istri Nani Sadikin


Karier Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia


Gubernur DKI Jakarta


Menteri Koordinator Kompartemen Kemaritiman Indonesia


Menteri Perhubungan Laut Indonesia


Kebijakan kontroversial Melegalkan judi dan kasino di Jakarta pada era pemerintahannya.


Sumber :


1. news.detik.com
2. info-biografi.blogspot.com
3. www.republika.co.id/berita/selarung/suluh/17/10/16/oxws96282-profil-singkat-gubernur-dan-wakil-gubernur-dki-jakarta-19472017-part1
4. www.hariansejarah.id/2016/11/kiprah-ali-sadikin-membangun-jakarta.html
5. www.liputan6.com/news/read/4083055/ketika-judi-dan-kasino-di-jakarta-dilegalkan-gubernur-ali-sadikin


Penulis: saradita oktaviani
Editor: Putradi Pamungkas

Berita Populer