Belum Banyak yang Tahu, Ducati Ternyata Pernah Bikin Motor Roda Tiga Mirip Bajaj atau TVS

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ducati Muletto motor beroda tiga pabrikan Bologna

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ducati ternyata pernah membuat motor beroda tiga bernama Ducati Muletto.

Mungkin orang bisa menyangka Ducati Muletto sebagai Bajaj roda tiga, atau mungkin TVS roda tiga.

Banyak yang belum tahu jika Ducati, sang pemilik gelar World Superbike Championship terbanyak, punya motor beroda tiga yang dirilis pada 1950-an.

Dilansir oleh Gridoto.com, pabrikan Bologna meluncurkan Ducati Muletto untuk bersaing dengan lawannya, yakni Piaggio beroda tiga.

Baca: Ducati Motor

Baca: Mengenal Ferruccio Lamborghini, Pendiri Lamborghini, Pernah Kecewa dengan Ferrari

Ducati Muletto (bikeexif.com)

Ducati Muletto adalah three-wheeled utility yang diciptakan sebagai kendaraan pengangkut barang.

Baknya bisa dibuka di semua sisi sehingga memudahkan pengangkutan barang.

Dilansir oleh Bikeexif.com, Ducati Muletto memiliki kapasitas angkut hingga 350 kg.

Ducati Muletto menggunakan mesin satu silinder OHC yang mempunyai kecepatan maksimal hingga 60 km/jam.

Pada 1957, Ducati Muletto berkubikasi 175 cc sedangkan setahun kemudian, roda tiga ini mempunyai kubikasi 200 cc.

Selain itu, Ducati juga pernah membuat Fattorino, motor beroda tiga dengan musim mungil 50 cc dua tak.

Pada awalnya, sebelum membuat motor, Ducati juga membuat radio beserta komponennya.

Dilansir oleh Tribunnewswiki.com, berikut profil Ducati Motor:

Ducati Motor Holding S.p.A adalah perusahaan otomotif Italia yang bermarkas di Bologna.

Ducati Motor Holding S.p.A. merupakan divisi roda dua dari Grup Ducati Group.

Saat ini Ducati Motor dimiliki Audi melalui Lamborghini (mereka semua anak perusahaan Volkswagen Grup).

Ducati merupakan pabrikan otomotif tersukses di World Superbike Championship (WSBK).

 Sejarah

Antonio Cavalieri bersama tiga anak laki-lakinya, yakni Adriano, Marcello, dan Bruno mendirikan Società Scientifica Radio Brevetti Ducati di Bologna pada 1926.

Mereka memproduksi tabung vakum, kapasitor, dan berbagai komponen radio lainnya.

Firma cukup sukses dan pada 1935 mereka dapat membuat pabrik baru di Borgo Panigale.

Ketika Perang Dunia Kedua berlangsung, produksi mereka tetap berjalan meskpun pabrik sering menjadi target pengeboman Sekutu.

Di tempat lain, Societa Italiana per Applicazioni Tecniche Auto-Aviatorie (SIATA) mulai memproduksi sepeda yang ditempeli mesin, disebutnya Cucciolo.

Pada 1950, Firma Ducati mulai berkolaborasi dengan SIATA membentuk Cucciolo-nya sendiri.

Sepeda motor Ducati pertama adalah sebuah sepeda yang ditempeli mesin 48 cc dan memiliki kecepatan maksimal 64 km/jam.

Karena pasar mulai menginginkan sepeda motor yang lebih besar, maka Ducati menanggapinya dengan membuat 65TS dan Cruiser (sebuah skuter 4 tak) pada 1952.

Setahun kemudian, mereka memisahkan perusahaan mereka menjadi dua, yakni Ducati Meccanica SpA dan Ducati Elettronica, untuk membedakan lini produksi mereka.

Pada 1960-an, Ducati membuat Mach 1, motor 250 cc tercepat di jalan.

Ducati mulai membuat motor berkonfigurasi V-twin dan menggunakan klep desmodromic pada dasawarsa selanjutnya.

Pada 1985 Cagiva membeli Ducati, namun pada 1998, menjualnya ke Texas Pacific Group (TPG).

TPG mengubah nama Ducati menjadi Ducati Motor Holding SpA pada 1999.

Pada 2012, Ducati dimiliki Audi (Volkswagen Group)

Kepemilikan

Ducati sering berganti pemilik, dimulai dari keluarga Ducati hingga Audi (Grup Volkswagen).

1926-1950 keluarga Ducati

1950-1967 Government Istituto per la Ricostruzione Industriale (IRI) management

1967-1978 Government EFIM management 

1978-1985 VM Group

1985-1996 Cagiva Group

1996-2005 Texas-Pacific Group dan menjadi publik

2005-2008  Investindustrial Holdings S.p.A.

2008-2012Performance Motorcycles S.p.A

2012 –  Automobili Lamborghini S.p.A (VW Group)

Produk

Produk sepeda motor Ducati pada awalny adalah sepeda biasa yang ditempeli mesin.

Mereka kemudian membuat skuter pada 1950-an.

Pada dasawarsa selanjutnya, Ducati mulai membuat motor berkubikasi besar.

Biasanya, motor produksi Ducati memiliki karakteristik khusus, yakni mesin dua silinder 90 derajat dan penggerak klep desmodromic. 

Berikut produk-produk Ducati yang dianggap bersejarah :

·         1945-1960

Road

Cucciolo

Ducati 60

125 Sport

175 T

Siluro 100

Gran Sport 125 Marianna

125 GP Desmo

250 GP Desmo

·         1962-1989

Road

Scrambler 450

750 GT

750 Supersport Desmo

500 Pantah

Racing

500 GP Bicilindrica

750 Imola Desmo

900 SS TT IOM

600 TT2

750 F1

·         1990-1999

Road

851 Tricolore

900 Superlight

916

Monster 900

Racing

851 F90

Supermono

916 Superbike

·         2000 - 

Road

Desmosedici RR

Multistrada 1200

Racing

999 F03

Desmosedici GP 03

Desmosedici GP 07

109 F08 

Ducati di dunia balap

Ducati saat ini adalah pabrikan otomotif tersukses di gelaran World Superbike Championship.

Selain itu, Ducati juga meraih beberapa juara di balap roda dua lainnya.

Pada 1956, Gianni Degli Antoni  memenangkan GP Swedia (non-championship) menggunakan desmodromic 125 cc silinder tunggal.

Dua tahun kemudian, Ducati mendapatkan kemenangan pertamanya di GP 125cc yakni pada GP Belgia.

Mike Hailwood memberikan poin pertama bagi Ducati di GP250 pada 1960, menggunakan 250 desmo twin inline.

Poin pertama Ducati di GP500 diberikan Briton Phil di Monza pada 1971.

Setahun selanjutnya, Ducati memenangkan Imola 200 menggunakan desmo V-twin.

Ducati 860 desmo V-twin memenangkan balap ketahanan Barcelona 24 Hours pada 1973  bersama Benjamin Grau dan Salvador Canellas.

Pada 1978, Mike Hailwood memenangkan Isle of Man TT dan memberikan gelar juara dunia pertama bagi Ducati.

Lucchinelli menggunanakan Ducati 851 dan memenangkan seri pertama WSBK di Donington Park.

Ducati mendapatkan gelar juara WSBK pertamanya pada 1990 bersama Raymond Roche.

Ducati menjadi juara konstruktor di WSBK pada 1991 sampai 1996, 1998-2004, 2006, 2008, 2009, dan 2011.

Di kelas balap prototipe MotoGP, Ducati meraih gelar juara pertamanya bersama Casey Stoner pada 2007.

(GRIDOTO.COM/ Ditta Aditya Pratama/TRIBUNNEWSWIKI.COM/Febri)



Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer