Harapan Salim Said pada Menteri Pendidikan Jokowi, Nadiem Makarim agar Tularkan 50% Budaya Baca

Editor: Adya Rosyada Yonas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salim Said dan Nadiem Makarim

TRIBUNNEWSWIKI.COM – “Semoga Nadiem punya cara yang baik sehingga pengalaman membacanya bisa diterapkan ke orang Indonesia, 50% saja dulu,” tutur Profesor Salim Haji Said.

Hal itu disampaikannya saat memaparkan pernyataan penutup pada diksusi Indonesia Lawyers Club, Selasa (29/10/2019).

Salim Said menyinggung pendidikan Nadiem Makarim yang banyak dihabiskan di luar negeri.

Salim Said kemudian menceritakan dirinya yang telah meraih tiga gelar master serta doktoralnya di Amerika Serikat.

Baca: Tidak Main-main, Salim Said Prediksikan Jokowi Akan Reshuffle Kabinet Indonesia Maju

Baca: Waketum Gerindra Beri Nilai Kabinet Baru 99 Persen, Najwa Shihab: Anda Lebih Cebong dari Cebong

Saat ini, Profesor Salim Haji Said merupakan guru besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan.

Salim Said menceritakan pengalamannya semasa kuliah di luar negeri.

Target baca mahasiswa pascasarjana di Amerika, menurut Salim Said, mengerikan (target bacaan sangat banyak, red).

Hal itu dibuktikan dengan adanya seorang mahasiswa asal Surabaya, Indonesia, yang akhirnya menyerah.

Muhadjir Effendy melakukan serah terima jabatan (sertijab) ke Nadiem Makarim untuk jabatan Mendikbud di Gedung Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019). (Tribunnews/Jeprima)

Mahasiswa tersebut memilih kembali ke Indonesia karena merasa terteror dengan target baca.

Kemudian Salim Said mencoba mempraktekkan silabus serupa ketika berkuliah di Amerika pada para mahasiswanya.

Hasilnya membuat Salim Said frustasi.

Mahasiswa Indonesia sama sekali tidak membaca target bacaan Salim.

“Akhirnya, saya mengajar pascasarjana seakan mengajar anak SD,” ungkapnya.

Baca: Fakta Sosok Franka Franklin, Istri Nadiem Makarim yang Memesona di Istana: Ternyata Rekan Artis Top

Baca: RANS Entertainment

Salim harus membacakan dan menjelaskan materi perkuliahan.

Seusai pemaparan materi atau seiring jam kuliah, mahasiswa jarang bertanya pada dosen.

Sekali ada pertanyaan, persoalan itu sebelumnya telah muncul lebih dulu pada surat kabar.

Salim melanjutkan, “Akhirnya saya memutuskan beradaptasi daripada jadi gila.”

Profesor Salim Said dan bukunya. (HISTORIA.ID)

Salim Said berharap Menteri Pendidikan Kabinet Jokowi Indonesia Maju mendengar penuturannya.

“Semoga Nadiem punya cara yang baik sehingga pengalaman Nadiem bisa diterapkan ke orang Indonesia,” Salim memaparkan.

Pada Indonesia Lawyers Club edisi itu hadir berbagai tokoh dengan latar belakang beragam.

Undangan dari kalangan partai, turut hadir  Kapitra Ampera, politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.

Baca: Ini Pesan dari Mendikbud Nadiem Makarim untuk Pemuda Indonesia saat Upacara Peringatan Sumpah Pemuda

Baca: Sosok Ayah Mantan CEO Gojek Nadiem Makarim, Pengacara Handal yang Pernah Menggaji Hotman Paris

Adapun perwakilan partai Hanura, hadir Inas Nasrullah Zubair.

Fadli Zon dan Akbar Faizal juga ikut meramaikan diskusi, membahas Kabinet Jokowi Indonesia Maju.

Masing-masing sebagai wakil ketua umum Gerindra dan politisi partai Nasional Demokrat (Nasdem).

Beberapa pakar dan pengamat juga hadir di sana.

Agus Pambagio selaku pengamat kebijakan publik, profesor Effendi Ghazali mewakili pakar komunikasi politik, serta Hendri Satrio sebagai pengamat khusus politik.

Baca: TERUNGKAP DN Aidit Tokoh G30S Ternyata Suka Baca Al Quran & Sering Khatam: Kesaksian Prof Salim Said

Baca: Pamit dari GoJek, Nadiem Makarim Tulis Surat Perpisahan Untuk Karyawan Gojek Bermodal Tekad Kuat

Perwakilan kemeterian diwakili Menteri Politik Hukum dan HAM, Mahfud MD, juga Fuad Bawazier, mantan Menteri Keuangan Kabinet Pembangunan VII.

Tak ketinggalan, kalangan pers ikut mewarnai diskusi dengan datangnya seorang wartawan senior, Bambang Harimurti.

Hadir pula mantan Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presidenan, Ali Mochtar Ngabalin.

Turut memberikan suara, Haikal Hassan hadir sebagai Ketua II Persaudaraan Alumni (PA) 212.

(TribunnewsWiki.com/Nabila Ikrima)



Editor: Adya Rosyada Yonas
BERITA TERKAIT

Berita Populer