Hal itu disampaikannya saat memaparkan pernyataan penutup pada diksusi Indonesia Lawyers Club, Selasa (29/10/2019).
Salim Said menyinggung pendidikan Nadiem Makarim yang banyak dihabiskan di luar negeri.
Salim Said kemudian menceritakan dirinya yang telah meraih tiga gelar master serta doktoralnya di Amerika Serikat.
Baca: Tidak Main-main, Salim Said Prediksikan Jokowi Akan Reshuffle Kabinet Indonesia Maju
Baca: Waketum Gerindra Beri Nilai Kabinet Baru 99 Persen, Najwa Shihab: Anda Lebih Cebong dari Cebong
Saat ini, Profesor Salim Haji Said merupakan guru besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan.
Salim Said menceritakan pengalamannya semasa kuliah di luar negeri.
Target baca mahasiswa pascasarjana di Amerika, menurut Salim Said, mengerikan (target bacaan sangat banyak, red).
Hal itu dibuktikan dengan adanya seorang mahasiswa asal Surabaya, Indonesia, yang akhirnya menyerah.
Mahasiswa tersebut memilih kembali ke Indonesia karena merasa terteror dengan target baca.
Kemudian Salim Said mencoba mempraktekkan silabus serupa ketika berkuliah di Amerika pada para mahasiswanya.
Hasilnya membuat Salim Said frustasi.
Mahasiswa Indonesia sama sekali tidak membaca target bacaan Salim.
“Akhirnya, saya mengajar pascasarjana seakan mengajar anak SD,” ungkapnya.
Baca: Fakta Sosok Franka Franklin, Istri Nadiem Makarim yang Memesona di Istana: Ternyata Rekan Artis Top
Baca: RANS Entertainment
Salim harus membacakan dan menjelaskan materi perkuliahan.
Seusai pemaparan materi atau seiring jam kuliah, mahasiswa jarang bertanya pada dosen.
Sekali ada pertanyaan, persoalan itu sebelumnya telah muncul lebih dulu pada surat kabar.
Salim melanjutkan, “Akhirnya saya memutuskan beradaptasi daripada jadi gila.”
Salim Said berharap Menteri Pendidikan Kabinet Jokowi Indonesia Maju mendengar penuturannya.
“Semoga Nadiem punya cara yang baik sehingga pengalaman Nadiem bisa diterapkan ke orang Indonesia,” Salim memaparkan.
Pada Indonesia Lawyers Club edisi itu hadir berbagai tokoh dengan latar belakang beragam.