Dikutip Tribunnewswiki.com dari The Guardian pada Minggu (27/10/2019), seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa suatu operasi telah terjadi dengan menargetkan pemimpin teroris itu.
Tetapi tidak mengatakan apakah itu berhasil menangkap atau membunuhnya.
Menurut Newsweek, telah mendapatkan kabar dari seorang pejabat Angkatan Darat AS yang memberi pengarahan tentang serangan itu bahwa Baghdadi telah mati.
Dikatakan operasi itu terjadi di Provinsi Idlib, barat laut Suriah dan dilakukan oleh pasukan operasi khusus setelah menerima intelijen yang bisa ditindaklanjuti.
Mengutip dua pejabat senior administrasi, The New York Times melaporkan bahwa pasukan komando operasi khusus AS telah melakukan serangan berisiko di Surah pada hari Sabtu (26/10/2019) terhadap pemimpin teroris seniorr di sana.
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Thedore Roosevelt Presiden Amerika Serikat dan Peraih Nobel Perdamaian Lahir
Baca: Gunakan Modus Ransomware dan Retas Perusahaan AS, Hacker Sleman Raup Rp 31,5 Miliar
Namun saat itu memang tidak menyebutkan siapa yang menjadi sasaran operasi tersebut.
Sebelumnya, pada hari Sabtu, juru bicara White House, Hogan Gidley mengatakan Presiden AS, Donald Trump berencana untuk membuat pernyataan utama pada pukul 09.00 waktu AS, Minggu (27/10/2019) atau sekitar pukul 20.00 WIB.
Gidley tidak memberikan perincian lebih lanjut dan tidak jelas apa topik pernyataan Presiden itu.
The New York Times melaporkan bahwa Menteri Pertahanan AS akan muncul pada acara pagi hari untuk membahas perkembangan di Suriah, namun juga melaporkan bahwa beberapa analis telah menyarakan skeptis bahwa Baghdadi akan bersembunyi di Idlib.
Ada spekulasi, bagaimanapun, bahwa Trump memiliki kabar tentang al-Baghdadi yang telah menjadi subjek perburuan internasional selama bertahun-tahun.
Presiden AS ini juga memberikan indikasi bahwa sesuatu sedang terjadi sebelimnya pada Sabtu malam saat ia mengicaukan kalimat di Twitter yang tanpa penjelasan.
'Sesuatu yang sangat besar baru saja terjadi!" kicau Trump di akun Twitter pribadinya @realDonaldTrump.
Diketahui, Trump telah menghadapi kritik pedas dari Partai Republik dan Demokrat karena penarikan pasukannya dari Suriah yang memungkinkan Turki untuk menyerang suku Kurdi AS.
Banyak kritikus terhadap pengunduran diri Trump di Suriah telah menyatakan kekhawatiran bahwa itu akan mengakibatkan militansi ISIS untuk mendapatkan kembali kekuatan dan menimbulkan ancaman bagi kepentingan AS.
Pengumuman tentang kematian Baghdadi dapat membantu menghilangkan kekhawatiran itu.
Trump diharapkan untuk membuat pernyataan di ruang diplomatik White House, yang ia gunakan untuk menyampaikan sejumlah pengumuman besar.
Pekan lalu, Trump menggunakan ruangan yang sama untuk mengumumkan gencatan senjata antara Turki dan Kurdi.
Selama berhari-hari, para pejabat AS khawatir bahwa ISIS akan berusaha untuk memanfaatkan gejolak di Suriah.
Tetapi mereka juga melihat peluang potensial di mana para pemimpin ISIS mungkin berhenti dari rutinitas yang lebih rahasia untuk berkomunikasi dengan para operator, berpotensi menciptakan peluang bagi AS dan sekutunya untuk mendeteksi keberadaan mereka.
Baghdadi sudah lama dianggap bersembunyi di suatu tempat di sepanjang perbatasan Irak-Suriah.
Dia telah memimpin kelompok itu sejak tahun 2010, ketika kelompok itu masih merupakan cabang bawah tanah Al Qaeda di Irak.
Pada 16 September silam, jaringan media ISIS mengeluarkan pesan audio berdurasi 30 menit yang mengaku datang dari Baghdadi dan mengatakan operasi berlangsung setiap hari dan meminta para pendukung untuk membeaskan wanita yang dipenjara di kamp-kamp di Irak dan Suriah atas dugaan hubungan mereka dengan kelompoknya.
Dalam pesan audio, Baghdadi juga mengatkan AS dan kuasanya telah dikalahkan di Irak dan Afghanistan dan bahwa AS telah 'diseret' ke Mali dan Niger.
Pada puncak kekuasaannya, ISIS memerintah jutaan orang di wilayah yang membentang dari Suriah utara melalui kota-kota dan desa-desa di sepanjang lembah Tigris dan Efrat ke pinggiran ibukota Irak, Baghdah.
Tetapi pada tahun 2017 di Mosul dan Raqqa, bentengnya di Irak dan Suriah runtuh dan membuat Baghdadi menjadi buronan.
Baca: Terjerat Kasus Prostitusi, PA Buka Suara, Beri Klarifikasi Pekerjaannya & Singgung Putri Pariwisata
Baca: Seorang Wali Kota di Filipina yang Masuk ‘Daftar Narkoba Duterte’, Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal
Serangan udara AS itu membunuh sebagian besar letnannya dan sebelum ISIS mempublikasikan pesan video Baghdadi pada bulan April, ada laporan yang saling bertentangan mengenai apakah ia masih hidup.
Meskipun kehilangan wilayah signfikan terakhirnya, ISIS diyakini memiliki pasukan-pasukan di seluruh dunia dan beberapa pejuang beroperasi dari bayang-bayang di gurun Suriah dan kota-kota Irak.
Kelompok itu mengklaim serangkain pemboman bunuh diri di gereja-gereja serta hotel-hotel di Sri Lanka yang menewaskan lebih dari 250 orang pada bulan April.