Mau Ganti Rantai Motor? Kenali Dulu Kodenya Biar Tidak Salah

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi rantai motor

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Rantai motor berfungsi menyalurkan daya dari mesin ke roda belakang motor.

Karena rantai motor fungsinya sangat penting, maka kondisinya harus diperhatikan baik-baik.

Rantai motor memiliki kode dan angka tertentu.

Dilansir dari Gridoto.com, kode dan angka ini menentukan spesifikasi setiap rantai motor.

Baca: Masuk Musim Hujan, Simak Tips Mengendarai Sepeda Motor yang Aman saat Hujan

Baca: Yamaha NIKEN GT, Motor Sport Beroda Tiga Segera Hadir, Ini Fitur yang Ditawarkan

Rantai motor (Gridoto.com)

Hari Satya Airlangga, mekanik Komunitas Honda CB100 Trucuk Klaten yang akrab dipanggil Menteck, mengatakan bahwa penggunaan rantai tidak bisa asal-asalan.

"Kita harus mengenal terlebih dahulu rantai dan gir yang digunakan, dan semua bisa dibaca dari spesifikasi yang sudah digambarkan pada kode rantai," kata Menteck saat dihubungi GridOto.com.

Spesifikasi pada komponen ini dicantumkan pada kode yang melekat di rantai, misal kodenya adalah, 420SB-102, 520V-106, atau 428H-116.

Lalu apa maksud huruf “SB”, “V”, dan “H” di belakang angka?

"SB adalah singkatan dari solid bushing dan bushing adalah nama lain dari as, yang mana pin akan masuk pada posisi bushing berada," jelasnya.

"Lalu ada kode H, yang memiliki kepanjangan untuk high tension. Huruf ini merupakan informasi pembeda terhadap pelat bagian dalam," tambahnya.

Baca: Honda CRF150L

Baca: Inilah Mobil Mewah yang akan Dipakai Para Menteri Jokowi Jilid 2

Menteck juga mengatakan, ada huruf V yang menunjukkan bahwa rantai tersebut dilengkapi sil penahan gemuk.

Lalu apa arti dari angka-angka di rantai?

Angka di rantai memiliki arti berbeda-beda, mulai dari angka pertama pada kode 428H-116, arti dari angka 4  adalah jarak antar-pin.

Lalu angka kedua dan ketiga punya arti jarak antarpelat dalam, pelat dalam disebut juga inner plate yang posisinya tepat di bawah pelat atas.

Angka 28 berarti jarak lebar pelat 7,94 mm, angka itu didapat dari tabel standar rantai.

Setelah angka yang berada di depan, ada juga angka yang di belakang, seperti 116.

"Angka tersebut memiliki arti panjang dari rantai, jika angkanya 116 maka panjang rantai adalah 116 mata," kata Menteck.

Angka ini menunjukan panjang rantai, berarti jumlah mata rantai tempat masuknya gigi-gigi gir belakang dan depan.

Oleh karen itu, ketika akan mengganti rantai, harus dipahami dulu spesifikasinya.

"Untuk penggunaan rantai dianjurkan menggunakan standar dari pabriknya, namun jika ingin melakukan substitusi pada rantai harus mengenal kode rantai terlebih dahulu," ujar Menteck.

Lalu apa rantai motor kita dapat disubstitusi dengan rantai motor lain?

"Bisa saja jika panjang rantai yang digunakan sama," katanya.

Baca: Yamaha MT-125 Versi 2020 Dirilis, Simak Pembaruannya Dibanding Versi Lainnya

Baca: Yamaha MT-25 2020

Rantai berisik

Ada kalanya rantai motor berisik atau terdengar lebih keras.

Hal ini menjengkelkan karena mengganggu aktivitas berkendara.

Satu di antara penyebab rantai motor berisik adalah gir yang sudah aus.

Saat gir sudah aus, pergerakan rantai tidak lurus saat kita riding.

Hal ini menyebabkan rantai berisik karena begerak tidak pada jalurnya.

"Karena tidak pada jalurnya, muncul bunyi tek-tek pada motor saat kita riding," ungkap Doli Pratama alias Batak dari Subur Motor.

"Karena rantai pergerakannya tidak lurus, dia menghajar teflon yang ada di swing arm," imbuhnya.

"Solusinya memang bisa diganti baru, tapi sebetulnya masih bisa diakali sebelum diganti," tambahnya

Solusi yang dilakukan Batak ternyata juga cukup simpel.

"Cukup dibalik aja posisi gir depannya karena biasanya yang cukup banyak tergerus baru satu sisi," terangnya

"Dibalik karena biasanya sisi luar yang lebih tergerus, sementara sisi yang tadinya ada di bagian dalam masih lebih tebal," tambahnya.

"Jadi kita bongkar terlebih dahulu untuk membalik posisi dari gir depannya," imbuh Batak yang membengkel di Jl. Warakas 1 Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

“Setelah itu pasang kembali dan kencangkan rantai lalu dilumasi. Biasanya bunyi berisik bisa hilang," terangnya.

"Tapi solusi ini bervariatif tahan lamanya, antara 6 bulan sampai 1 tahun tergantung dari pemakainya," tambahnya.

"Kalau sudah muncul bunyi lagi solusinya sudah harus beli baru," tutup Batak.

 (GRIDOTO.COM/Dia Saputra/TRIBUNNEWSWIKI.COM/Febri)



Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer