Tentu saja kenaikan cuaca ini membutuhkan beberapa penyesuaian agar aktivitas harian tidak terganggu.
Tubuh perlu banyak cairan agar tidak terkena dehidrasi.
Tidak hanya tubuh yang harus diperhatikan, tetapi juga kuda besi Anda.
Dilansir dari Gridoto, cuaca panas berpotensi membuat mesin kendaraan overheat atau melebihi suhu ideal.
Menurut Anvany Irawan, Kepala Mekanik AHASS Putera Merdeka Cibubur, suhu panas bisa berpengaruh pada performa motor.
Baca: Masuk Musim Hujan, Simak Tips Mengendarai Sepeda Motor yang Aman saat Hujan
Baca: Punya SIM Tapi Tidak Dibawa Saat Ada Razia, Bakal Tetap Ditilang? Ini Penjelasannya
Namun, jika motor dalam keadaan sehat, dalam artian rutin ganti oli dan cek air radiator, menurutnya mesin tidak akan sampai overheat.
"Kalau yang sudah berpendingin cairan sebenarnya enggak terlalu pengaruh, karena dia ada bantuan buat pandinginan mesin," katanya kepada GridOto.com, Kamis (24/10/2019).
Lalu bagaimana jika motor Anda belum berpendingin cairan alias masih menggunakan pendingin udara (air cooled).
Menurut Anvany, jika mesin motor masih berpendingin udara maka dianjurkan tidak berkendara lebih dari dua jam.
Terlebih lagi jika Anda berkendara pada siang hari dengan kondisi macet.
Hal ini akan membuat panas mesin motor.
"Biasanya kalau lebih dari dua jam itu mesin panas, kemungkinan bisa hilang kompresi," tambah Anvany.
Ia menambahkan, oli juga berperan penting dalam mendinginkan mesin.
"Usahakan rutin ganti oli, karena kalau oli melebihi masa pakainya juga membuat mesin jadi cepat panas," imbuhnya.
Baca: Simak, Jenis-jenis Pelanggaran yang Sebabkan Sanksi Tilang Elektronik di Jalan Tol
Baca: Apa Pemilik Berhak Tuntut Ganti Rugi Jika Kendaraan Hilang di Parkiran?
Beberapa hari ini cuaca memang lebih panas dari biasanya.
Sebagai contoh di Kota Surakarta, pada Senin (21/10/2019), suhu udara mencapai 37 derajat Celcius.
Hal yang sama dirasakan di beberapa wilayah Indonesia seperti Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara, dan lainnya.
Melalui keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com dan dikutip Tribunnewswiki.com pada Selasa (22/10/2019), Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Miming Saepudin memberikan penjelasannya.
Miming menjelaskan, stasiun-stasiun meteorologi yang ada di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara mencatatkan suhu udara maksimum terukur berkisar antara 35 derajat Celcius hingga 36,5 derajat Celcius pada periode 19-20 Oktober 2019.
Hal ini disebabkan oleh fenomena gerak semu matahari yang membuat radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi di wilayah selatan khatulistiwa relatif menjadi lebih banyak.
Oleh karena itu suhu udara meningkat pada siang hari.
"Seperti yang kita ketahui pada bulan September, matahari berada di sekitar wilayah khatulistiwa dan akan terus bergerak ke belahan bumi selatan hingga bulan Desember,"
"Sehingga pada bulan Oktober ini, posisi semu matahari akan berada di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan," terangnya dalam keterangan tertulis.
Selain itu, pada pantauan selama dua hari terakhir, atmosfer di wilayah Indonesia bagian selatan relatif kering dan sangat menghambat pertumbuhan awan yang berfungsi untuk menghalangi panas terik matahari.
Mengutip dari Kompas.com, Kepala Bagian Humas BMKG, Akhmad Taufan Maulana juga mengungkapkan sejumlah wilayah tercatat mengalami suhu udara yang cukup tinggi.
Pada Senin (21/10/2019), tiga stasiun BMKG di Sulaweis mencatat suhu maksimum tertinggi yaitu Stasiun Meteorologi Hasanuddin (Makassar) 38,8 derajat Celcius, Stasiusn Klimatologi Maros 38,3 derajat celcius, dan Stasiun Meteorologi Sangia Ni Bandera 37,8 derajat Celcius.
"Suhu tersebut merupakan catatan suhu tertinggi dalam satu tahun terakhir, di mana pada periode Oktober di tahun 2018 tercatat suhu maksimum mencapai 37 derajat celcius," kata Taufan kepada Kompas.com, Selasa (22/10/2019) siang.
Baca: BMKG Prediksi Suhu Panas akan Berlangsung Seminggu, Berikut Tips Agar Tetap Sehat di Cuaca Panas
Taufan menjelaskan bahwa kurang lebih seminggu ke depan masih ada potensi suhu terik terjadi di sekitar wilayah Indonesia.
"Mengingat posisi semu matahari masih akan berlanjut ke selatan dan kondisi atmosfer yang masih cukup kering sehingga potensi awan yang bisa menghalangi terik matahari juga sangat kecil pertumbuhannya," kata dia.
Jadi cuaca kemungkinan masih akan panas selama seminggu ke depan.
Untuk itu jangan lupa memerhatikan juga kesehatan sepeda motor Anda.
Cek area pendinginan, ubah pola/durasi perjalanan, dan juga oli mesin Anda.