Fachrul Razi Berlatar Belakang Militer, PPP Minta Jokowi Tunjuk Wakil Menteri Agama: Kami Punya Stok

Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Wakil Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019). Fachrul Razi kini merupakan Menteri Agama di Kabinet Indonesia Maju 2019-2014 masa pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Penunjukkan Fachrul Razi sebagai Menteri Agama cukup mengagetkan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PPP, Achmad Baidowi.

Meskipun demikian, Achmad Baidowi atau biasa disapa Awiek ini memahami jika penunjukan Fachrul Razi sebagai Menag pasti telah dipertimbangkan oleh presiden.

Terlebih penunjukkan menteri merupakan hak prerogatif atau hak istimewa seorang presiden.

"Saat ini penunjukkan Pak Fachrul Razi itu memang cukup mengagetkan,"

"Tetapi kita bisa memahami Pak Jokowi mungkin memiliki agenda tertentu yang memandang atau melihat sosok Pak Fachrul Razi tepatlah di situ," kata Baidowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/10/2019).

Baca: Fachrul Razi

Baca: Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi

 

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi saat ditemui di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/7/2019). (Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda)

Dilansir dari Tribunnewswiki, Awiek mengatakan pihaknya tak masalah jika Menteri Agama periode ini bukan berasal dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

Meskipun memang selama ini kecenderungan Menteri Agama berasal dari NU.

Namun Awiek juga mengingatkan bahwa pernah juga Menag yang pernah menjabat bukan berasal dari unsur NU.

"Jelas pak Fachrul Razi agamanya islam. itu yang jadi dasar dulu. Persoalan mewakili kelompok manapun sebenarnya kita punya sejarah, ada juga menteri yang bukan dari NU," katanya.

Mengenai terpilihnya Fachrul Razi sebagai Menag, PPP beranggapan bahwa Wakil Menteri Agama perlu dipertimbangkan.

Hal tersebut karena Fachrul Razi memiliki latar belakang militer yang lebih kuat dan kurang representatif di bidang keagamaan.

"Kalau fraksi PPP mengusulkan kepada Pak Jokowi untuk segera melengkapi, men-support Pak Fachrul Razi dengan menunjuk, mengangkat wakil menteri agama yang memiliki kualifikasi di bidang keagamaan sehingga bisa saling berkolaborasi," kata Awiek.

"Menterinya dari unsur militer dalam hal ini jaringan, disiplin, ketegasan ada di Pak Fachrul Razi, nanti bidang keagamaannya bisa diperkuat oleh wakil menteri," lanjutnya.

Baca: Baru Sehari Dilantik, Menteri Kabinet Indonesia Maju Sudah Dapat PR dari Presiden Jokowi

PPP punya stok untuk isi posisi Wakil Menag

Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Ma'ruf Amin berfoto bersama usai mengenalkan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju di tangga beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Inilah gaji yang diterima oleh menteri tersebut. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Awiek mengatakan jika memang presiden akan melengkapi Kementrian Agama dengan wakil menteri, partainya tak mengincar posisi tersebut.

Namun jika presiden memberikan kepercayaan ke PPP, Awiek menyebut partainya punya banyak stok untuk mengisi posisi sebagai Wakil Menag.

Beberapa kader PPP yang layak menjadi Wakil Menag diantaranya Zainut Tauhid, Arwani Tomafi, Rusli Efendi, dan beberapa nama lainnya.

"Kalau di protofolio di Kementerian Agama misalkan ada kader PPP yang dipercaya menjadi wakil menteri agama, ya stoknya cukup banyak."

"Di kementerian lain pun stoknya cukup banyak, namun itu semua kita kembalikan kepada Pak Jokowi, kita hanya sebatas saran," ujar Awiek.

Menurut Baidowi, adanya wakil menteri agama bukan sesuatu yang aneh.

Bahkan PPP menyarankan jabatan wakil menteri sebaiknya tidak hanya pada Kementerian Agama saja namun juga kementerian lainnya.

Diantaranya yang disebutkan Awiek adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian BUMN, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pariwisata, hingga Kementerian ESDM.

"Itu saya kira pos-pos (kementerian) yang membutuhkan sosok wakil menteri untuk menunjang kinerja dari menteri yang ditunjuk ataupun yang dilantik oleh Pak Jokowi kemarin," kata Baidowi.

PPP akui incar jabatan Wakil Menag

Baca: Kabinet Indonesia Maju 2019-2024

Baca: PPP Imbau Jokowi Cari Wakil untuk Menteri Agama Fachrul Razi : Kami Punya Banyak Stok

Menteri Agama Fachrul Razi. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Kontradiksi dengan apa yang dikatakan oleh Awiek, Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengakui jika partainya mengincar jabatan Wakil Menteri Agama.

Dikutip Tribunnewswiki dari Tribunnews.com, penunjukan Wakil Menag belum menemui titik terang lantaran Presiden Jokowi masih menimbang Kementerian mana saja yang diharuskan ada posisi wakil menteri.

Di kabinet sebelumnya, menteri agama menjadi jatah PPP, namun karena Fachrul Razi telah ditunjuk, kursi Menag memang sudah tak bisa lagi diubah.

"Barangkali kalau Pak Jokowi berbaik hati, nanti diberi wakil menteri agama kalau memang ada wakil menteri dan di situ juga ada ya, kita berterima kasih," ujar Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/10/2019).

Menurut Arsul, masih banyak kader PPP yang selama ini memiliki hubungan erat dengan Kementerian Agama.

Jika pada akhirnya diberikan, Arsul menyebut sosok Zainut Tauhid bisa mengisi pos tersebut.

Sebab, menurut Arsul, Zainut Tauhid sudah malang melintang dalam beberapa jabatan yang terkait dengan keagamaan.

"Saya kira kalau di Wamen misalnya seperti Pak Zainut Tauhid. Beliau tiga periode menjadi anggota DPR RI, wakil ketua umum MUI, dulu waktu mudanya jadi ketua umum IPNU (Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama). Jadi, cukup mumpuni lah," kata Arsul.

Kendati demikian, Arsul menegaskan tak mempermasalahkan jika jabatan itu tak didapat PPP karena penentuan wamen juga merupakan hak prerogatif presiden.

"Kalau enggak ya enggak usah mutung (ngambek) ya. Enggak marah-marah-marah kemudian mengancam cabut dukungan ke Pak Jokowi dan sebagainya, saya kira enggak usah," ucap Arsul.

(TRIBUNNEWSWIKI/Saradita/Magi/TRIBUNNEWS/Chaerul Umam)



Penulis: Maghita Primastya Handayani
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
BERITA TERKAIT

Berita Populer