Menurut mantan pemilik klub sepak bola Inter Milan dan salah satu pemilik saham Persib Bandung itu, bisnis model PT Sarinah sudah ketinggalan jaman.
PT Sarinah (Persero) sendiri merupakan perusahaan plat merah yang bergerak di bidang ritel.
“Paling mudah Sarinah contohnya."
"Di era e-commerce, kita masih jual ritel seperti old days."
"Ya enggak bisa,” ujar Erick di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (23/10/2019) malam.
Dikutip Tribunnewswiki.com dari Kompas.com, Kamis (24/10/2019), Erick Thohir menginginkan Sarinah bisa berkolaborasi dengan perusahaan e-commerce terkemuka di Indonesia.
“Mungkin kita bisa kerja sama dengan e-commerce yang sudah gede seperti Tokopedia."
"Sarinah (bisa) menjadi titik distribusi bersama Pos Indonesia,” kata pria berusia 49 tahun itu.
Baca: Gagal Jadi Menteri, AHY Ungkap Permintaannya Untuk Kabinet Indonesia Maju, Sebut-sebut Soal Rakyat
Baca: Gaji Pokok Menteri Hanya Rp 5 Juta Perbulan Lebih Kecil dari DPR, Tapi Dana Operasionalnya Fantastis
Baca: Dahlan Iskan: Menteri Agama Jenderal, Kopasus, Taat Agama, Juga Orangnya Luhut Panjaitan
Menurut Erick, Sarinah tak perlu ikut-ikutan membuat perusahaan e-commerce.
Jika hal tersebut dilakukan, Sarinah pasti kalah dengan perusahaan e-commerce yang lebih dahulu muncul.
“Ngapain kita sok bikin seperti Tokopedia, ya pasti kalah."
"Tapi kan Tokopedia perlu gudang, nah gudangnya disediakan BUMN saja,” ucap mantan Ketua INASGOC itu.
Sebelumya, Presiden Joko Widodo resmi menunjuk pendiri Mahaka Group Erick Thohir sebagai Menteri BUMN di Kabinet Indonesia Maju.
Hal ini dipastikan Presiden Joko Widodo mengumumkan jajaran Kabinet 2019-2024 di Istana Negara pada Rabu (23/11/2019).
"Membangun BUMN, ekspansi ke pasar global, itu ada di beliau," sebut Jokowi saat mengumumkan anggota kabinet.
Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Erick Thohir mengaku siap dicopot dari jabatannya jika dianggap tak becus menjalankan tugasnya.
Hal tersebut dikatakan Erick saat acara serah terima jabatan antara dirinya dengan Rini Soemarno di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
“Semua menteri harus siap dicopot, saya siap dicopot, karena komitmen kita untuk bangsa yang besar,” ujar Erick.