Dikutip dari Kompas.com pada Rabu (23/10/2019), nama Zainudin Amali pernah dua kali terseret kasus korupsi yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pertama, Zainudin Amali pernah terseret kasus suap sengketa pemilihan kepala daerah yang membuat Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar dihukum penjara seumur hidup.
Nama Zainudin Amali juga muncul di kasus korupsi di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Tersangka dalam kasus itu adalah Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Waryono Karno.
Namun, dalam dua kasus KPK tersebut, Zainudin Amali hanya berstatus sebagai saksi.
Pasca ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Menpora, ada segudang pekerjaan yang menanti Zainudin khusus di bidang keolahragaan.
Satu di antaranya tugas Zainudin adalah mempersiapkan kontingen Indonesia berlaga dalam SEA Games 2019 di Filipina, akhir November nanti.
Zainudin juga akan bertanggung jawab dalam mempersiapkan kontingen Indonesia berlaga dalam Olimpiade Tokyo mulai Juli 2020. Di dalam negeri pada tahun depan juga akan diadakan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan dihelat di Papua.
Baca: Zainudin Amali
Baca: Reaksi Ketua Komisi II DPR Terhadap Pemindahan Ibu Kota Baru, Zainudin Amali: Presiden Berani
Dikutip dari Kompas.com, Zainudin Amali Menpora di Kabinet Indonesia Maju tercatat nyaris tidak memiliki rekam jejak apapun di olahraga.
Menurut Zainudddin, dirinya pernah terlibat dalam penyelenggaraan Liga Mahasiswa.
"Pengalaman di olahraga ada saja. Dahulu pernah membentuk liga mahasiswa," ujar Zainudin kepada wartawan usai dipanggil Presiden Jokowi, Selasa (22/20/2019).
Nama Zainudin Amali lebih akrab di dunia politik dan sebagai pengusaha.
Zainudin Amali tercatat menjadi Direktur PT Putra Mas, Komisaris PT Wirabuana Dwi Jaya Persada, Komisaris PT Gitrana Sendiko, Direktur PT Surya Terang Agung, dan PT Makmur Triagung.
Profil Zainudin Amali
Zainudin Amali lahir di Gorontalo, Sulawesi Utara pada 16 September 1962.
Zainudin Amali menempuh pendidikan dasarnya di SDN Bagu, Gorontalo.
Sedangkan untuk SD dan SMP diselesaikan di Manado.
Setelah itu, Zainudin Amali melanjutkan pendidikannya ke STIE Swadaya Jakarta.
Ketika menjadi mahasiswa, Zainudin Amali diketahui aktif di berbagai organisasi.
Zainudin Amali pernah menjadi Ketua Bakornas Lembaga Pers Mahasiswa Islam pada 1986-1987, ketua senat mahasiswa STIE Swadaya tahun 1988-1990, dan ketua umum DPP Gema Kosgoro.
Baca: Jokowi Minta Pembenahan Sepak Bola, Simak Profil Lengkap Menpora yang Baru
Baca: PROFIL LENGKAP 40 Menteri & Pejabat Setingkat Menteri Kabinet Jokowi-Maruf: Mahfud hingga Kapolri
Setelah lulus kuliahpun Zainudin Amali juga masih tetap aktif di beberapa organisasi seperti menjadi Wasekjen DPP REI, Wasekjen PP AMPG, Wakil Sekertaris Partai Golkar, Ketua DPP AMPI.
Zainudin Amali merupakan anggota DPR-RI yang mewakili Propinsi Gorontalo tahun 2004-2009 dan Propinsi Jawa Timur pada tahun 2009-2014.
Selain masalah gas, Zainudin Amali juga mengkritisi sistem industri dan pembangkit listrik yang dianggap masih mengalami kekurangan gas.
Pemanfaatan gas di dalam negeri juga dapat meningkatkan daya saing industri dan mendukung program konversi BBM ke BBG untuk kendaraan.
Pada April 2015 terjadi banyak mutasi di Fraksi Golkar dan sekarang Zainudin bertugas di Komisi VIII yang membidangi agama, sosial dan pemberdayaan perempuan.
Januari 2016, Zainudin Amali dimutasi ke Komisi I DPR-RI.
Baca: 34 MENTERI RESMI Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Amin dan Pos Kementerian Kabinet Indonesia Maju
Baca: Umumkan Kabinet Indonesia Maju 2019-2024, Jokowi : Tidak Serius, Saya Copot di Tengah Jalan!
Sejak 30 November 2016, Zainudin ditugaskan untuk menggantikan posisi Rambe Kamarulzaman sebagai Ketua Komisi II DPR-RI yang membidangi pemerintahan dalam negeri dan otonomi daerah, aparatur dan reformasi birokrasi, kepemiluan, pertanahan dan reforma agraria.
Pada Pemilu 2019, Zainudin Amali kembali maju sebagai calon legislatif DPR RI dari dapil Jawa Timur XI.
Ketua Bakornas Lembaga Pers Mahasiswa Islam,1986-1987
Ketua Senat Mahasiswa STIE Swadaya, 1988-1990
Ketua Umum DPP Gema Kosgoro,1994-1998
PT Supra Dina Karya, Jakarta, 1993-2000
PT Makmur Triagung, Jakarta, 1996-1998
PT Surya Terang, Jakarta,1997-1998
PT Wirabuana Dwijaya Persada, Jakarta,1997-1998
Wasekjen DPP REI, 1998-2001
Wasekjen PP AMPG, 2002-2004
Wakil Sekretaris BIK Partai Golkar, 2002-2004
Ketua DPP AMPI, 2003- 2008
Anggota DPR-RI 2004-2009, 2009-2014, 2014-2019
Ketua DPD Golkar Jawa Timur, 2013
Sekjen Partai Golkar, 2014-2015