BMKG Prediksi Suhu Panas akan Berlangsung Seminggu, Berikut Tips Agar Tetap Sehat di Cuaca Panas

Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perkiraan suhu udara panas di wilayah Indonesia dalam seminggu terakhir (Kompas.com/ BONFILIO MAHENDRA WAHANAPUTRA LADJAR)

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Sejak Senin (21/10/2019) kemarin suhu di Jakarta dan sekitarnya terasa sangat panas di siang hari, walau ada angin kencang.

Suhu di Jakarta tercatat mencapai 36,5 derajat Celcius.

Tidak hanya di Jakarta, di Kota Surakarta suhu udara mencapai 37 derajat celcius pada Senin (21/10/2019).

Dikutip dari Kompas.com, suhu panas ini masih akan terasa hingga hari Minggu (27/10/2019) mendatang.

BMKG juga menjelaskan wilayah yang terpapar suhu panas dominan berada di selatan khatulistiwa, salah satunya di pulau Jawa hingga Nusa Tenggara, termasuk DKI Jakarta dan sekitarnya.

Suhu panas itu disebut terjadi karena gerak semu matahari.

"Kondisi ini menyebabkan radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi di wilayah tersebut relatif menjadi lebih banyak, sehingga akan meningkatkan suhu udara pada siang hari," kata Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin seperti dikutip Tribunnewswiki dari Kompas.com.

"Dalam dua hari terakhir, atmosfer di wilayah Indonesia bagian selatan relatif kering sehingga sangat menghambat pertumbuhan awan yang bisa berfungsi menghalangi panas terik matahari," tambah Miming.

Baca: Sempat Viral Foto Penampakan Tangan di Pundak Jokowi, Roy Suryo Bilang Editan, Ini Fakta Sebenarnya

Baca: Penyebab Suhu Udara Panas di Sebagian Wilayah Indonesia dan Waspadai Dampaknya untuk Kesehatan

Berikut ini tips untuk menjaga kesehatan di cuaca yang panas, dikutip Tribunnewswiki.com dari kokilabenhospital.com:

1. Makan makanan sehat

Ketika cuaca panas, makanlah makanan ringan, kecil, dan sering.

Makanan berat dengan karbohidrat dan lemak dalam jumlah besar akan menimbulkan banyak panas dalam tubuh.

Perbanyak makan buah-buahan dan sayuran segar yang memiliki kandungan air tinggi seperti jeruk, semangka, tomat, dll.

2. Lindungi mata anda

Lindungi penglihatan anda dari sinar matahari dengan mengenakan kacamata pelindung.

Saat berada di luar ruangan, kenakan kacamata hitam yang menghalangi setidaknya 99% sinar ultraviolet.

Baca: Video Pipa Minyak Terbakar di Pinggir Ruas Tol Cimahi, Sebabkan Macet Parah, Ini Keterangan Polisi

Baca: Nicki Minaj Umumkan Sudah Menikah dengan Kenneth Petty, setelah Berkencan Kurang dari Setahun

3. Perbanyak minum air putih

Panas dan keringat dapat membuat tubuh anda dehidrasi yang kemudian bisa menyebabkan hasil kesehatan yang tidak diinginkan seperti demam dan kedinginan.

Jagalah agar tubuh Anda terhidrasi dengan baik dengan minum setidaknya 2 hingga 3 liter air setiap hari.

4. Usahakan tetap di dalam rumah

Batasi aktivitas di luar ruangan seperti pada pagi hari sebelum jam 11 pagi atau malam hari setelah jam 5 sore.

5. Hindari makan makanan di pinggir jalan

Makanan pinggir jalan dapat terkontaminasi dan dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan.

Selain itu ketika cuaca panas, jika makanan tidak disimpan dengan benar, makanan itu bisa rusak dan menyebabkan infeksi perut.

6. Hindari alcohol dan kafein

Alkohol, minuman bersoda, dan kopi bisa membuat anda dehidrasi dengan cepat.

Jika memungkinkan, cobalah untuk mengurangi jumlah minuman favorit ini, terutama saat cuaca panas.

Dampak suhu panas bagi kesehatan

Suhu udara panas ini berpotensi membawa risiko untuk kesehatan, satu contohnya adalah heat stroke.

Dikutip dari Kompas.com, heat stroke adalah kondisi yang disebabkan oleh badan yang terlalu panas dan biasanya terjadi karena paparan yang lama atau aktivitas fisik yang dilakukan dalam keadaan bertemperatur tinggi.

Baca: Satu-satunya Menteri yang Pakai Ponsel Jadul, Basuki Hadimuljono Diminta Lanjutkan Pembangunan

Baca: H-1 Pelantikan Menteri, AHY belum Terlihat Sambangi Istana

Heat stroke adalah kondisi serius yang berpotensi mengancam hidup seseorang.

Ada dua penyebab heat stroke, yaitu paparan di lingkungan yang panas dan aktivitas yang berat.

Berada di tempat panas memicu peningkatan temperatur inti tubuh dan juga peningkatan suhu tubuh juga bisa diakibatkan dari aktivitas fisik yang pada di cuaca yang panas.

Gejala yang terjadi saat mengalami heat stroke adalah seperti merasakan kram otot, kelelahan, sakit kepala, pusing, rasa ingin pingsan, dan mual.

Sementara gejala-gejala serius yang mengindikasikan heat stroke seperti kulit pucat kemerahan atau kering, kebingungan, kesulitan berjalan, pupil terdilatasi, muntah, detak jantung cepat, napas cepat, kejang-kejang, dan tidak sadar.

Beberapa langkah pencegahan bisa dilakukan saat mengalami heat stroke seperti banyak minum air putih, tetap berada di ruangan dengan pendingin ketika mulai terasa hangat, pakai baju ringan terutama bahan yang dapat meloloskan udara atau longgar.

Kemudian menghindari aktivitas berat pada waktu-waktu terpanas yang terjadi antara pukul 10.00 hingga 16.00, kemudian juga mengonsumsi lebih sedikit kopi atau alkohol karean dapat menyebabkan dehidrasi.

Lalu bagaimana jika sudah telanjur mengalami heat stroke?

Upaya pertama yang dapat dilakukan adalah menurunkan suhu tubuh dari luar, seperti melepaskan baju ketat, menyemprotkan air, meniupkan udara segar atau membalut tubuh secara longgar dengan kain basah.

Tak hanya itu, bisa dilakukan kompres es pada leher, kunci paha, dan ketiak untuk mempercepat pendinginan.

Jika mengalami tanda-tanda atau gejala-gejala heat stroke, lebih baik segera mencari pertolongan medis.

(Tribunnewswiki.com/Kompas.com/Ami Heppy)



Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer