Dalam acara tersebut, Joko Widodo dilantik sebagai Presiden dan Maruf Amin sebagai Wakil Presiden periode 2019-2024.
Pelantikan Jokowi-Maruf digelar di Gedung Kura-kura, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Baca: 7 Menteri yang Dikabarkan Tak Lagi Dipakai di Pemerintahan Jokowi, Susi Pudjiastuti Salah Satunya?
Baca: Bocoran Terbaru Nama-nama yang Diduga Kuat jadi Calon Menteri Kabinet Jokowi Maruf 2019-2024
Lantaran pidato yang dilakukannya sore kemarin, nama Bambang Soesatyo menjadi pembincaraan.
Ada yang unik di pidato Bambang, dimana Ketua MPR terpilih ini menyampaikan ucapannya dalam beberapa bait pantun.
Pantun pertama yang ia sampaikan merupakan pantun untuk Prabowo Subianto.
Pantun ini dipersembahkan untuk Prabowo sebagai bentik apresiasi telah hadir dalam pelantikan Jokowi.
"Dari Teuku Umar ke Kertanegara,
dijamu nasi goreng oleh Ibu Mega
Meski Pak Prabowo tak jadi kepala negara,
tapi masih bisa tetap berkuda dan berlapang dada."
Pantun kedua untuk Jusuf Kalla yang melepas jabatan sebagai wakil presiden.
Berbeda dari pantun pertama, pantun kedua ini menggunakan bahasa Bugis.
Bahasa Bugis dipilih sebagai bentuk penghargaan kepada Jusuf Kalla yang berasal dari Sulawesi Selatan.
"Buah panasa buah durian,
tampedding riala inungeng;
temmaka raja pa'berena,
temma ruleke papidecenna."
Berikut arti pantun Bahasa Bugis yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Baca: Bambang Soesatyo
“Buah nangka buah durian tak dapat dijadikan minuman, sungguh besar pengabdian tak sanggup ditatar kebaikanmu"
Setelah Presiden Jokowi pidato untuk pertama kalinya sebagai Presiden 2019-2024 usai, Bambang Soesatyo kembali berpantun.
Pantun ketiga ini merupakan pantun yang mengingatkan Jokowi akan kedudukannya.
"Bernyanyi berdendang sambil gembira
Tanda hati sedang bersuka cita
Jika berkuasa janganlah lupa,
karena rakyatlah kita dipercaya.”
Setelahnya, Bambang Soesatyo kembali berpantun untuk keempat kalinya, yakni tentang menjaga NKRI.
"Jalan jalan ke Gunung Jati
Singgah di pasar beli kemiri
Kita semua harus siap mati
Demi mempertahankan NKRI”
Diakhir pidatonya dan hendak mengucapkan terimakasih, Bambang mengeluarkan pantun kelimanya atau pantun penutup.
cukup sekian dan terima kasih”. (TribunnewsWiki.com/Melia Istighfaroh)