Isu Partai Gerindra Masuk Koalisi Pemerintah, Dapat Jatah Kursi Menteri Pertanian?

Penulis: Nur Afitria Cika Handayani
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto memberikan keterangan pers di Stasiun MRT Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/7/2019). Kedua kontestan dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 lalu ini bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus dan selanjutnya naik MRT dan diakhiri dengan makan siang bersama.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tersebar kabar Partai Gerindra akan masuk ke dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.

Pernyataan Ketua Umum Kelompok Relawan Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer, memperkuat kabar tersebut, usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).

"Di-iya-kan oleh presiden, presiden menegaskan bahwa Gerindra masuk (koalisi)," tutur Imannuel seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (20/10/2019), dikutip dari Tribunnews.com.

Menurutnya, hanya Partai Gerindra yang bergabung dengan pemerintahan, sementara Partai Demokrat dan PAN tidak mendapatkan restu dari Jokowi.

"Yang jelas partai selain Gerindra tidak ada (yang gabung lagi). Tapi, ya hampir semua partai ini mau masuk, mereka pengennya masuk, tapi presiden punya pertimbangan, enggak bisa," ujarnya.

Baca: Waketum Gerindra Blak-blakan Minta Jatah Kursi Menteri ke Jokowi: Untuk Membantu Pemerintah

"Tadi presiden menegaskan, kalau semua masuk dalam pemerintahan itu tidak baik dalam demokrasi," tambahnya.

Isu tersebut ditanggapi oleh Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

Mengutip dari Kompas.com, menurut Airlangga, semakin banyak partai politik bergabung ke koalisi Jokowi-Maruf Amin, pemerintahan akan semakin baik.

"Ya bagi Partai Golkar kan semakin banyak yang bergabung dengan pemerintah semakin baik," kata Airlangga di Kantor DPP Golkar, Minggu (20/10/2019), dikutip dari Kompas.com.

Namun demikian, Airlangga mengaku tak tahu menahu soal kepastian Partai Gerindra yang akan bergabung dengan koalisi pemerintah.

Baca: Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)

Menurutnya, hal tersebut adalah hak prerogatif Presiden yang sudah seharusnya diserahkan ke Kepala Negara.

Gerindra dikabarkan dapat 1 kursi menteri

Dikutip dari Tribunnews.com, akan ada enam partai politik yang mendapatkan kursi menteri dalam kabinet kerja jilid II.

Enam partai tersebut di antaranya Partai Demokrasi Indonesai Perjuangan (PDIP), Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Gerindra.

Mengutip dari Tribunnews.com, PDIP dikabarkan mendapatkan lima kursi menteri, kemudian Golkar, Nasdem dan PKB memperoleh masing-masing 3 menteri.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Gerindra mendapat masing-masing satu kursi menteri.

Baca: BOCOR dan Viral di WA, Susunan Kabinet Baru Jokowi: Dianggap Sudah Terpental, Nama Luhut Muncul Lagi

Dilansir Tribunnews.com, Gerindra disebut akan mendapat kursi Menteri Pertanian.

Diprediksi jika Gerindra mendapatkan jatah menteri, kemungkinan Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo yang akan duduk.

Bocoran Menteri Kabinet Kerja Jokowi-Maruf Amin 2019-2024

Kabinet Kerja II (2019-2024)

Presiden:

Joko Widodo

Wakil Presiden:

KH. Ma'ruf Amin

Menteri Koordinator:

Kabinet Kerja 2019-2024

1. Menteri Koordinator Bidang Polhukam: Moeldoko

2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Sri Mulyani

3. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Pramono Anung

4. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman: Luhut Binsar Pandjaitan

Menteri

1. Menteri Sekretaris Negara : Pratikno

2. Menteri Perencanaan Pembangunan Negara/Kepala Bappenas: Bambang Brodjonegoro

3. Menteri Dalam Negeri: Budi Gunawan

4. Menteri Luar Negeri dan Perdagangan: Retno Lestari Priansari Marsudi

Wakil Menlu : Abdurrachman Mohammad Fahir

5. Menteri Pertahanan: Fadli Zon

Wakil Menhan: Agus Harimurti Yudhoyono

6. Menteri Hukum dan HAM: Hamdan Zoelva

7. Menteri Komunikasi dan Informatika: Johan Budi

Wakil Menteri Komunikasi : Nezar Patria

8. Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi: Yanuar Nugroho

9. Menteri Keuangan: Chatib Basri

10. Menteri BUMN: Ignatius Jonan

11. Menteri ESDM : Archandra Taher

12. Menteri Perindustrian: Airlangga Hartarto

13. Menteri PU dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadi Muljono

14. Menteri Perhubungan : Budi Karya Sumadi

15. Menteri Ketenagakerjaan: Hanif Dhakiri

16. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutaman: Siti Nurbaya

17. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN: Ahmad Basarah

18. Menteri Agama: Yahya Tsaquf

19. Menteri Kesehatan: Diah Saminarsih

Baca: BOCORAN Kabinet Jokowi-Maruf : 7 Menteri Lama Ini Dipertahankan Karena Prestasi, Lainnya Diganti

20. Menteri Sosial: Agus Gumiwang Kartasasmita

21. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Yeni Wahid

22. Menteri Pendidikan Nasional: Syafiq A. Mughni

23. Menteri Pendidikan Tinggi: Rudiantara

24. Menteri Pemuda dan Olahraga: Saifullah Yusuf

25. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Djarot Saiful Hidayat

27. Menteri Pertanian : Edi Wibowo

28. Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti

29. Menteri Koperasi : Nadiem Makarim

30. Menteri Pariwisata: Abdullah Azwar Anas

31. Menteri Kebudayaan Nasional: Hilman Farid

Pejabat Setingkat Menteri

1. Jaksa Agung: Mahfud MD

2. Panglima Tentara Nasional Indonesia: Hadi Tjahjanto

3. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia: Tito Karnavian

Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian

1. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal: Erick Tohir

2. Kepala Badan Ekonomi Kreatif: Triawan Munaf

Kepala Lembaga Nonstruktural

Kepala Staf Kepresidenan: Marsekal (Purn) Marsetyo

Badan Baru

1. Kepala Pusat Legislasi Nasional: Alex Lay

2. Kepala Lembaga Ekonomi & Keuangan Syariah: Erani Yustika

3. Kepala Badan Manajemen Talenta Nasional: Rieke Dyah Pitaloka

(TRIBUNNEWSWIKI/Tribunnews/Kompas.com/Afitria Cika)



Penulis: Nur Afitria Cika Handayani
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer