Hari Santri Nasional

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Ilustrasi: Ribuan santri menghadiri peringatan Hari Santri Nasional Tingkat Jawa Barat 2017


Daftar Isi


  • Dasar Peringatan


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Hari Santri Nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober.

Penetapan Hari Santri Nasional berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang Penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.

Keppres tersebut ditandatangani oleh Presiden Jokowi pada Kamis (15/10/205).

Meski demikian, tanggal tersebut tidak menjadi hari libur nasional.

Saat mengikuti kampanye Pemilu Presiden 2014, Jokowi memang telah menyampaikan janjinya untuk menetapkan satu hari sebagai Hari Santri Nasional.

Namun, pada waktu itu Jokowi mengusulkan tanggal 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional.

Ribuan santri mengikuti Kirab Hari Santri Nusantara Tingkat Provinsi Jawa Barat berjalan dari Pusdai Jabar hingga Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Minggu (21/10/2018). Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari Malam Puncak Hari Santri Tahun 2018 yang dihadiri Presiden RI Joko Widodo. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Sementara itu, menurut PBNU, tanggal yang tepat dijadikan Hari Santri Nasional bukanlah 1 Muharam, melainkan pada 22 Oktober.

Pada tanggal tersebut, perjuangan santri dalam merebut kemerdekaan tampak menonjol.

Menurut Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, 22 Oktober 1945 merupakan tanggal ketika Kiai Hasyim Asy'ari mengumumkan fatwanya yang disebut sebagai Resolusi Jihad. (1)

Ribuan Santri Ponpes Daarul Muttaqien 2, melakukan longmarch dengan berjalan kaki menyusuri Jalan Cadas- Kukun, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional yang jatuh pada Senin (22/10/2018) ini. Kegiatan ini dijadilan para santri sebagai ajang silaturahmi dengan warga yang bermukim di sepanjang jalan yang mereka lintasi sambil mensosialisasikan kepada warga agar tak segan untuk menyekolahkan anak anaknya di pondok pesantren. (Warta Kota/Nur Ichsan)

  • Resolusi Jihad KH Hasyim Asyari


Hari Santri Nasional berdasarkan resolusi jihad yang dicetuskan oleh Pendiri NU KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945 di Surabaya.

Hal ini untuk mencegah kembalinya tentara kolonial Belanda.

Resolusi Jihad yang lahir melalui musyawarah ratusan kiai dari berbagai daerah tersebut merespons agresi Belanda kedua.

KH Hasyim Asy’ari menyerukan jihad dengan mengatakan bahwa “Membela Tanah Air dari penjajah hukumnya fardlu’ain atau wajib bagi setiap individu“.

Seruan Jihad dikobarkan oleh KH Hasyim Asyari, membakar semangat para santri Arek-arek Surabaya untuk menyerang markas Brigade 49 Mahratta pimpinan Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby.

Jenderal Mallaby pun tewas bersama 2.000 pasukan Inggris dalam pertempuran 3 hari berturut-turut yakni 27, 28, 29 Oktober 1945.

Serangan tersebut membuat angkatan perang Inggris marah, hingga berujung pada peristiwa 10 November 1945 yang kemudian diperingati Hari Pahlawan. (2)

Ribuan santri mengikuti Kirab Hari Santri Nusantara Tingkat Provinsi Jawa Barat berjalan dari Pusdai Jabar hingga Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Minggu (21/10/2018). Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari Malam Puncak Hari Santri Tahun 2018 yang dihadiri Presiden RI Joko Widodo. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

  • Hari Santri 2019


Menyambut Hari Santri Nasional 2019, Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Ditpdpontren Kemenag) telah merilis logo Hari Santri Nasional.

Logo tersebut berbentuk lingkaran dengan kombinasi warna merah, hijau, dan oranye.

Dalam lingkaran, tampak terdapat dua siluet santri laki-laki dan perempuan berwarna hitam.

Di bawah siluet tersebut tertulis 'Hari Santri 22 Oktober 2019'.

Sementara itu, di bagian atas lingkaran terdapat tulisan 'Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia' dengan huruf kapital. (3)

Logo Hari Santri Nasional (ditpdpontren.kemenag.go.id)

Nahdlatul Ulama juga memiliki logo untuk perayaan Hari Santri 2019.

Bahkan pembuatan logo tersebut disayembarakan oleh Pengurus Pusat Rabithah Ma’ahid Al-Islamiyyah Nahdlatul Ulama (PP RMI NU).

Bahwa logo Hari Santri Nasional 2019 membentuk pola tulisan Arab yang bermakna santri.

Ada gambaran kobaran api yang bermakna memiliki semangat santri dalam mengamalkan niat baik perjuangan NU.

Semangat perjuangan membangun bangsa dan negara Indonesia, menjaga dan memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ada pola warga hijau dan biru berarti menggambarkan sebuah kemakmuran dan kesuburan negara Indonesia yang kaya akan alamnya baik di laut maupun darat.

Sementara warna emas, pesan bahwa para santri itu generasi berkualitas bangsa Indonesia yang mewarisi Islam dan Keindonesiaan. Ada berjumlah lima titik yang menandai lima rukun Islam dan sila Pancasila sebanyak lima butir. (4)

Logo Hari Santri 2019 karya Muhammad Ainun Na’im (@mas_naim). (NU Online)

  • Theme Song Hari Santri


Berikut ini adalah lirik Theme Song Hari Santri.

22 Oktober 45

Resolusi jihad panggilan jiwa

Santri dan ulama tetap setia

Berkorban pertahankan indonesia

Mari teruskan perjuangan ulama

Nusantara tanggung jawab kita

Reff:

Hari santri hari santri hari santri

Hari santri bukti cinta pada negeri

Ridho dan rahmat dari ilahi

Nkri harga mati

Ayo ngaji dan patuh pada kyai

Jayalah pesantren kita

Mari bersiap kita berangkat

Ke pesantren dengan penuh samangat

Raih cita cita luruskan niat

Mengabdi tuk kemaslahatan umat

***

Jayalah indonesia

Jayalah indonesia (5)

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/A Nur)



Nama Hari Santri Nasional


Diperingati pada 22 Oktober


Kategori Peringatan


Dasar Penetapan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang Penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional


Terkait Resolusi Jihad


Sumber :


1. nasional.kompas.com
2. makassar.tribunnews.com
3. ditpdpontren.kemenag.go.id
4. kaltim.tribunnews.com
5. kaltim.tribunnews.com


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer