Tak jarang jalan tol di Indonesia memiliki jalur lurus dalam rentang yang sangat panjang.
Melewati jalur yang demikian, pengemudi bisa memacu kecepatan tinggi sehingga bisa cepat sampai di tujuan.
Akan tetapi, mengemudi di jalan yang lurus ternyata tidak kalah bahaya dibanding lewat jalan yang berkelok seperti di area pegunungan.
Dikutip dari GridOto.com, Training Director The Real Driving, Marcell Kurniawan, menjelaskan jalur yang berkelok akan membuat otak pengemudi tetap aktif.
Dengan demikian, pengemudi akan selalu fokus pada jalan yang dilalui.
Berbeda halnya dengan jalan lurus yang justru menyebabkan pengemudi memasuki highway hypnosis.
“Sementara jalan yang lurus dan panjang, dapat menyebabkan 'highway hipnosis' dimana pengemudi bisa masuk ke fase 'trance' (ngeblank) saat mengemudi,” kata Marcell Kurniawan saat dihubungi GridOto.com.
Lama kelamaan kondisi tersebut bisa masuk ke fase micro sleep.
Hal inilah yang dapat membahayakan pengemudi, apalagi jika sedang mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Baca: Ahli Sebut Human Error Penyebab Kecelakaan Tol Cipularang, Sopir Sering Netralkan Tuas Transmisi
Baca: Tol Cipularang
“Yang lama kelamaan akan masuk ke fase micro sleep, ini sangat berbahaya mengingat saat di kecepatan 100 km/jam misalnya, per detik itu kita bergerak sejauh kurang lebih 28 meter,” jelas Marcel Kurniawan.
Hal inilah yang kemudian membuat jalan panjang dan lurus seperti Tol Cipali juga menyimpan potensi bahaya.
“Di luar negeri banyak terowongan-terowongan lurus panjang yang menembus gunung, dibuat variatif dengan menggunakan lampu yang berbeda, ini bertujuan untuk menjaga driver tetap fokus,” kata Marcell.
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya highway hypnosis.
Pertama, berbicara dengan orang lain.
Namun juga perlu diperhatikan agar komunikasi yang dilakukan tidak malah membahayakan.
Pengemudi cukup melakukan komunikasi sederhana dengan penumpung untuk menghindari rasa bosan.
Baca: Masuk Musim Hujan, Simak Tips Mengendarai Sepeda Motor yang Aman saat Hujan
Baca: 10 Tips Agar Bisa Bangun Pagi Tanpa Rasa Lelah, Jangan Tunda Alarm dan Siapkan Aktivitas Pagimu
Selain itu, pengemudi juga bisa melakukan gerakan kecil seperti mengatur posisi duduk beberapa menit sekali.
Hal itu penting dilakukan untuk menjaga badan agar tidak terlalu kaku.
Ketiga, usahakan jangan makan terlalu banyak ketika hendak mengemudi.
Makan berat terlalu banyak dapat menyebabkan rasa kantuk yang bisa mendukung terjadinya highway hypnosis.
Pengemudi cukup makan secukupnya saja, karena dalam kondisi yang agak lapar justru membuat tubuh semakin terjaga.
Di sisi lain, pengemudi juga bisa mengambil kesempatan untuk beristirahat di rest area ketika benar-benar lapar.
Hal itu dapat memulihkan kebugaran agar lebih siap untuk melanjutkan perjalanan.
Baca: Suara Motor MotoGP Sekeras Suara Pesawat Jet? Ini Faktanya!
Baca: Jangan Sampai Senggol Knalpot Motor MotoGP, Suhunya Tembus 700 Derajat Celcius!
Keempat, Jangan fokus pada satu titik saja.
Ketika pengemudi hanya fokus pada satu titik, dapat menyebabkan efek tunnel vision.
Efek tersebut membuat pengemudi hanya fokus pada perhatian tertentu dan mengabaikan keadaan sekitar.
Rasa bosan, mengantuk, dan highway hypnosis juga bisa menjadi pertanda bahwa otak dalam keadaan kurang oksigen.
Oleh karena itu, satu di antara solusi yang bisa dipilih adalah dengan mematikan AC dan membuka jendela kendaraan agar udara segar bisa masuk.
Terakhir, pastikan istirahat yang cukup sebelum bepergian.
Berbagai tips untuk mengatasi highway hypnosis akan sia-sia jika pengemudi dalam kondisi kelelahan.
Sebelum melakukan perjalanan jauh, pastikan tubuh dalam keadaan fit.
Satu di antara cara untuk menjaga kebugaran tersebut ialah tidur dengan waktu yang cukup.