Ternyata Jalan Lurus Bisa Sebabkan Highway Hypnosis, Ini Penjelasan dan Tips untuk Menghindarinya

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Sejumlah kendaraan pemudik antrean panjang saat memasuki jalan tol Cipali km 42, Cirebon, Jawa Barat, Rabu (21/6/2017). H-4 jelang Lebaran 2017, sejumlah kendaraan pemudik mulai memadati Tol Cipali menuju tol Fungsional Brebes-Pemalang Jawa Tengah. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kini daerah-daerah strategis di Indonesia telah dihubungkan dengan jalan tol.

Tak jarang jalan tol di Indonesia memiliki jalur lurus dalam rentang yang sangat panjang.

Melewati jalur yang demikian, pengemudi bisa memacu kecepatan tinggi sehingga bisa cepat sampai di tujuan.

Akan tetapi, mengemudi di jalan yang lurus ternyata tidak kalah bahaya dibanding lewat jalan yang berkelok seperti di area pegunungan.

Dikutip dari GridOto.com, Training Director The Real Driving, Marcell Kurniawan, menjelaskan jalur yang berkelok akan membuat otak pengemudi tetap aktif.

Dengan demikian, pengemudi akan selalu fokus pada jalan yang dilalui.

Ilustrasi - Sejumlah kendaraan pemudik antrean panjang saat memasuki jalan tol Cipali km 42, Cirebon, Jawa Barat (Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA)

Berbeda halnya dengan jalan lurus yang justru menyebabkan pengemudi memasuki highway hypnosis.

“Sementara jalan yang lurus dan panjang, dapat menyebabkan 'highway hipnosis' dimana pengemudi bisa masuk ke fase 'trance' (ngeblank) saat mengemudi,” kata Marcell Kurniawan saat dihubungi GridOto.com.

Lama kelamaan kondisi tersebut bisa masuk ke fase micro sleep.

Hal inilah yang dapat membahayakan pengemudi, apalagi jika sedang mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi.

Baca: Ahli Sebut Human Error Penyebab Kecelakaan Tol Cipularang, Sopir Sering Netralkan Tuas Transmisi

Baca: Tol Cipularang

“Yang lama kelamaan akan masuk ke fase micro sleep, ini sangat berbahaya mengingat saat di kecepatan 100 km/jam misalnya, per detik itu kita bergerak sejauh kurang lebih 28 meter,” jelas Marcel Kurniawan.

Hal inilah yang kemudian membuat jalan panjang dan lurus seperti Tol Cipali juga menyimpan potensi bahaya.

“Di luar negeri banyak terowongan-terowongan lurus panjang yang menembus gunung, dibuat variatif dengan menggunakan lampu yang berbeda, ini bertujuan untuk menjaga driver tetap fokus,” kata Marcell.

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya highway hypnosis.

ILUSTRASI - Peter dan Alan, anak dan ayah yang berdialog ihwal kehidupan di dalam mobil mereka (imdb.com)

Menjaga Komunikasi

Pertama, berbicara dengan orang lain.

Namun juga perlu diperhatikan agar komunikasi yang dilakukan tidak malah membahayakan.

Pengemudi cukup melakukan komunikasi sederhana dengan penumpung untuk menghindari rasa bosan.

Baca: Masuk Musim Hujan, Simak Tips Mengendarai Sepeda Motor yang Aman saat Hujan

Baca: 10 Tips Agar Bisa Bangun Pagi Tanpa Rasa Lelah, Jangan Tunda Alarm dan Siapkan Aktivitas Pagimu

Suasana rest area yang bisa dimanfaatkan untuk melepas lelah saat berkendara - Suasana di rest area Km 102 Tol Cikopo Palimanan (Cipali), Sabtu (10/6/2017). Rest area tersebut memiliki luas 7 hektar dapat menampung menampung 900 bus dan mobil pribadi dan dilengkapi dengan tenan tenan makanan, toilet baru dan lokasi peribadatan serta stasiun pengisian bahan bakar. (TRIBUNNEWS/HERUDIN )

Melakukan Gerakan Kecil

Selain itu, pengemudi juga bisa melakukan gerakan kecil seperti mengatur posisi duduk beberapa menit sekali.

Hal itu penting dilakukan untuk menjaga badan agar tidak terlalu kaku.

Jangan Terlalu Kenyang

Ketiga, usahakan jangan makan terlalu banyak ketika hendak mengemudi.

Makan berat terlalu banyak dapat menyebabkan rasa kantuk yang bisa mendukung terjadinya highway hypnosis.

Pengemudi cukup makan secukupnya saja, karena dalam kondisi yang agak lapar justru membuat tubuh semakin terjaga.

Di sisi lain, pengemudi juga bisa mengambil kesempatan untuk beristirahat di rest area ketika benar-benar lapar.

Hal itu dapat memulihkan kebugaran agar lebih siap untuk melanjutkan perjalanan.

Baca: Suara Motor MotoGP Sekeras Suara Pesawat Jet? Ini Faktanya!

Baca: Jangan Sampai Senggol Knalpot Motor MotoGP, Suhunya Tembus 700 Derajat Celcius!

ILUSTRASI Fokus saat berkendara - Model memamerkan interior Mercedes-AMG C 43 Coupe terbaru di IIMS, Jakarta, Jumat (28/4/2017). PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia kembali meluncurkan model bergaya sporty ke jajaran C-Class, yaitu C 43 4Matic Coupe terbaru dengan teknologi tinggi yang penuh gaya lewat desain unik dan emosional serta kendaraan yang bermutu tinggi dan eksklusif. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA )

Jangan Fokus pada Satu Titik

Keempat, Jangan fokus pada satu titik saja.

Ketika pengemudi hanya fokus pada satu titik, dapat menyebabkan efek tunnel vision.

Efek tersebut membuat pengemudi hanya fokus pada perhatian tertentu dan mengabaikan keadaan sekitar.

Biarkan Udara Segar Masuk

Rasa bosan, mengantuk, dan highway hypnosis juga bisa menjadi pertanda bahwa otak dalam keadaan kurang oksigen.

Oleh karena itu, satu di antara solusi yang bisa dipilih adalah dengan mematikan AC dan membuka jendela kendaraan agar udara segar bisa masuk.

Istirahat Cukup

Terakhir, pastikan istirahat yang cukup sebelum bepergian.

Berbagai tips untuk mengatasi highway hypnosis akan sia-sia jika pengemudi dalam kondisi kelelahan.

Sebelum melakukan perjalanan jauh, pastikan tubuh dalam keadaan fit.

Satu di antara cara untuk menjaga kebugaran tersebut ialah tidur dengan waktu yang cukup.

(Tribunnewswiki.Com/A Nur)



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer