Dua pembalapnya, Valtteri Bottas dan Lewis Hamilton berhasil meraih podium pertama dan ketiga.
Dengan empat balapan yang tersisa, Mercedes tidak mungkin dikejar oleh pesaing terdekatnya, sang kuda jingkrak Maranello.
Dilansir dari Gridoto.com, gelar juara tersebut dipersembahkan Toto Wolff, bos Mercedes, pada mendiang Niki Lauda, pembalap Austria yang meninggal Mei kemarin.
Baca: Niki Lauda
Baca: Lewis Hamilton
Menurutnya, Niki Lauda adalah sosok penting yang dapat membawa Mercedes berjaya di F1 hingga saat ini.
"Kami mendedikasikan ini kepada Niki, karena dia merupakan bagian penting sejak perjalanan awal tim ini," kata Wolff dilansir GridOto.com dari gpblog
"Kehadirannya selalu berharga dalam setiap dukungan dan tekanan yang ada. Dia adalah sosok yang sangat spesial," imbuh Wolff.
"Ketika kami memulai perjalanan enam atau tujuh tahun lalu, kami ingin lebih rutin menjadi juara tiap race dan berjuang untuk menjadi juara dunia," tambah Wolff
"Lantas, enam tahun kemudian kami menjadi juara konstruktor enam kali beruntun," pungkas Wolff.
Niki Lauda disebut sebagai satu di antara pembalap terhebat F1 sepanjang masa.
Pembalap Austria ini meninggal 20 Mei lalu di rumah sakit yang ada di Zurich, Swiss.
Pemakamannya dihadiri para pembalap F1, di antaranya Lewis Hamilton, David Coulthard, Nico Rosberg, Alain Prost, Valtteri Bottas, Nelson Piquet, Gerhard Berger, Jean Alesi dan Jackie Stewart.
Niki Lauda menjuarai F1 pada 1975, 1977 dan 1984.
Baca: John Surtees
Baca: Alexander Albon
Sampai saat ini, Niki Lauda adalah satu-satunya pembalap yang dapat menjuarai F1 bersama Ferrari dan McLaren.
Niki Lauda sempat mengalami kecelakaan besar di GP Jerman 1976, namun dia berhasil selamat meski mobilnya terbakar.
Pembalap Austria ini memiliki maskapai penerbangan, yakni Lauda Air, Niki, dan Lauda.
Berikut karier Niki Lauda di dunia balap F1:
Niki Lauda debut di F1 pada 1972 bersama Tim March.
Pada 1973, Niki sempat bergabung dengan Tim BRM, namun tim tersebut sedang mengalami masa kemunduran.
Setahun kemudian, Niki mendapat kontrak di Scuderia Ferrari.
Pada debut pertamanya untuk Ferrari di GP Argentina, Niki berhasil finish di posisi kedua.
Kemenangan perdananya diraih pada GP Spanyol.
Niki sempat meraih enam pole positon berturut-turut, namun kurangnya pengalaman dan masalah reliabilitas mesin menahannya dari kemenangan.
Dia berhasil menyelesaikan debut musimnya di Ferrari di peringkat keempat.
Awal musim 1975 dijalaninya dengan lambat, dia tidak bisa finish lebih baik dari lima besar pada empat race pertama.
Baca: Charles Lecrec
Baca: Max Verstappen
Namun, secara spektakuler, dia berhasil memenangkan empat dari lima race selanjutnya, menggunakan Ferrari 312T yang baru.
Niki mengunci gelar juara pertamanya di GP Monza.
Tidak hanya itu, dia juga memecahkan rekor sebagai pembalap pertama yang berhasil mengelilingi Nurbruging Nordschleife di bawah tujuh menit.
Niki sering memberikan tropi-tropi yang dia menangkan ke sebuah bengkel lokal.
Sebagai gantinya, mobil Niki akan dicuci dan diservis dengan gratis.
Pada musim 1976, dia bertarung melawan James Hunt untuk mempertahankan gelar.
Niki berhasil memangkan lima dari sembilan race pertama, namun dia mengalami kecelakaan besar di GP Jerman, Nurbruging.
Seminggu sebelum GP Jerman dilaksanakan, dia mendorong teman-temannya agar memboikot race.
Dia merasa Sirkuit Nurbruging tidak memenuhi persyaratan keamanan.
Namun, race tetap dilanjutkan.
Pada lap kedua, mobil Niki crash, keluar jalur, dan menabrak pembatas.
Mobilnya langsung terbakar dan tertabrak mobil yang dikendarai Brett Lunger.
Niki terjebak di mobil dan tidak dapat keluar.
Dia akhirnya berhasil dikeluarkan oleh Arturo Merzario, pembalap March.
Niki menderita luka bakar di kepala dan menghirup gas beracun yang merusak paru-paru dan darahnya.
Dia dibawa di rumah sakit dan kemudian koma.
Niki bahkan sempat diberikan ritus terakhir.
Namun, Niki berhasil selamat dan secara menakjubkan berhasil membalap kembali hanya dalam waktu enam minggu.
Niki gagal mempertahankan gelar juaranya, hanya berselisih satu poin dari James Hunt.
Pada musim selanjutnya, Niki berhasil merebut kembali gelar juaranya, meski sempat bermasalah pada awal musim.
Karena merasa ada tekanan di Ferrari, dia memutuskan meninggalkan kuda jingkrak Maranello dan bergabung dengan Brabham-Alfa Romeo pada 1978.
Performa Niki menurun jauh di tim tersebut dan memutuskan pensiun pada 1979.
Pada 1982, Niki kembali ke F1 setelah dibujuk oleh Ron Dennis.
Kali ini dia membalap untuk McLaren dan meraih kemenangan pertamanya setelah lama absen di Long Beach.
Dia memenangkan GP Austria dan menjadi orang Austria pertama yang memenangkannya.
Niki berhasil kembali meraih gelar juara pada musim 1984 bersama Mclaren.
Setahun kemudian, dia mengumumkan pensiun di GP Austria.