Bangkitkan Industri Hiburan dan Wisata, Arab Saudi Lakukan 6 Terobosan Ini

Penulis: Haris Chaebar
Editor: Fathul Amanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemandangan malam Kota Riyadh, Arab Saudi.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pemerintah Arab Saudi semakin terbuka dengan mencanangkan program reformasi Visi 2030.

Selain bidang kewarganegaraan dengan melonggarkan kebebasan bagi kaum perempuan, reformasi Arab Saudi juga menyentuh bidang pariwisata.

Bertujuan untuk mempersiapkan era ekonomi baru pasca-minyak, program reformasi tersebut dirancang oleh Putera Mahkota Mohammed bin Salman.

Pemerintah Arab Saudi menghabiskan anggaran sangat besar untuk membangun industri pariwisata dan hiburannya dari basis, seperti membuka kembali bioskop, mengizinkan konser dan berbagai tindakan lainnya.

Baca: Reformasi Arab Saudi: Perempuan Jadi Tentara, Boleh Menyetir dan Nonton Bola

Baca: Arab Saudi Akhirnya Beri Izin Pasangan Turis Tak Menikah Menginap di Satu Kamar Hotel

Sebelumnya pada 2017, Kerajaan Arab Saudi telah mengumumkan proyek untuk mengubah 50 pulau dan situs lainnya di Laut Merah menjadi kawasan resort mewah.

Selain itu, Arab Saudi juga melakukan sejumlah upaya untuk memicu diversifikasi ekonomi.

Dikutip dari Tribunnewswiki.com dari Kompas.com, Selasa (15/20/2019), berikut enam terobosan yang dilakukan Arab Saudi untuk membangkitkan industri pariwisata dan hiburannya:

Membuka kembali bioskop

Bioskop-bioskop komersial di negera ini kembali dibuka setelah dilarang beroperasi selama 35 tahun.

"Ini menandai momen penting dalam pengembangan ekonomi kultural di Kerajaan," ujar Menteri Budaya dan Informasi, Awwad Alawwad.

Pemerintah Arab Saudi berharap dengan beroperasinya bioskop-bioskop ini akan menjadi katalis pertumbuhan dan diversifikasi ekonomi, serta menciptakan kesempatan baru.

Selain itu, warga Arab Saudi memiliki pilihan hiburan baru.

Adapun bioskop perdana ini kembali dibuka pada 18 April 2018.

Untuk melayani populasi penduduknya yang lebih dari 32 juta, Saudi akan mendirikan 350 bioskop dengan lebih dari 2.000 layar hingga 2030.

Baca: Tak Pakai Izin Resmi, 181 WNI yang Laksanakan Ibadah Haji, Diamankan Aparat Arab Saudi

Menawarkan visa turis

Pemerintah Arab Saudi menawarkan visa turis untuk pertama kalinya.

Penerapan visa ini dilakukan untuk mendongkrak sektor pariwisata.

Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi hanya menerbitkan visa bagi peziarah muslim dan pekerja asing dan yang terakhir bagi penonton acara olahraga.

Kebijakan baru ini, maka warga negara dari 49 negara bisa mendapatkan visa online maupun visa on arrival, termasuk Amerika Serikat (AS), Australia dan sejumlah negara Eropa.

Meski demikian, Arab Saudi juga memperingatkan turis yang melanggar 'kesopanan publik' tetap akan dikenakan denda.

Cara ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Arab Saudi untuk mendiversifikasikan ekonominya menjauh dari minyak bumi.

Madain Saleh, salah satu objek wisata bersejarah di Arab Saudi. (www.newyorksocialdiary.com)

Izinkan pasangan turis asing tak menikah menginap di hotel

Pemerintah Arab Saudi kembali mengeluarkan kebijakan terbaru di bidang pariwisata.

Pada Minggu (6/10/2019), Arab Saudi membolehkan pasangan turis asing yang tidak menikah untuk menginap dalam satu kamar hotel.

Selain itu, pemerintah negara ini juga mengizinkan wanita yang bepergian seorang diri menginap di hotel dengan hanya menunjukkan kartu identitas yang masih berlaku.

Sebelumnya, wanita Saudi dilarang menginap seorang diri di hotel.

Adapun bagi pasangan, wajib menunjukkan bukti bahwa mereka sudah menikah.

Baca: Terungkap Detail Transkrip Rekaman Mengerikan Pembunuhan Jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi

Membangun taman hiburan terbesar

Pemerintah Arab Saudi juga membangun taman hiburan terbesar di negara itu.

Proses pembangunan dimulai pada tahun 2018 dengan luas total mencapai 334 kilometer persegi.

Bahkan, taman hiburan bernama Qiddiya tersebut digadang-gadang bakal menyaingi Walt Disney di Florida, AS dan diperkirakan akan menjadi taman hiburan terbesar di dunia pada 2030.

Selain taman hiburan, ada pula berbagai fasilitas olahraga yang akan menggelar berbagai kompetisi internasional, akademi pelatihan, trek gurun, rekreasi air dan salju, serta petulangan alam dan taman safari.

Qiddiya menjadi salah satu langkah pemerintah Arab Saudi untuk mengurangi ketergantungan akan minyak.

Kehadiran destinasi wisata yang berjarak 40 kilometer dari Riyadh ini juga menargetkan 8 juta pengunjung dari sekitar Riyadh dan 45 juta pengunjung dari kawasanTeluk Arab.

Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman.

Gelar konser

Upaya lain yang dilakukan untuk meningkatkan industri hiburan di negara itu adalah dengan menggelar berbagai konser.

Pada Januari 2017, salah seorang ikon musik dunia Arab yang dijuluki 'Paul McCartney-nya Arab Saudi' yakni Mohammed Abdu menggelar konser di Jeddah.

Acara tersebut merupakan konser besar pertama dalam tujuh tahun terakhir di Jeddah.

Kemudian, berturut-turut negara itu kembali menggelar konser, salah satunya adalah konser boyband asal Korea Selatan, BTS.

Membangun industri film

Sejumlah langkah lain dilakukan Pemerintah Arab Saudi dalam upaya mengembangkan sektor hiburan dan pariwisata.

Salah satunya adalah menggelar konferensi perfilman.

Konferensi tersebut akan mengumpulkan para perintis industri hiburan dunia yang tertarik dengan investasi dan peluang pertumbuhan di sektor hiburan.

Bahan, konferensi ini dihadiri oleh pelaku bisnis film dunia, termasuk tiga orang aktor kelas atas seperti Jason Momoa, Jean Claude van Damme dan Jackie Chan.

Acara tersebut diselenggarakan oleh Otoritas Hiburan Umum Saudi bekerja sama dengan JOy Forum.

"Orang-orang bisa bepergian dan menghabiskan uang mereka di lar Arab Saudi untuk memperoleh hiburan. Namun kami ingin membawa itu semua kemali ke kerajaan dan membuat sebanyak mungkin pilihan," ujar CEO Otoritas Hiburan Umum Arab Saudi, Amr Banaja.

(Tribunnewswiki.com/Haris)



Penulis: Haris Chaebar
Editor: Fathul Amanah
BERITA TERKAIT

Berita Populer