Pengumuman tersebut akan mereka lakukan pada Kamis (17/10/2019)mendatang.
Namun diketahui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu, Minggu (13/10/2019) malam.
Keduanya bertemu di kediaman Surya Paloh di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Prabowo tiba di kediaman Surya Paloh sekitar pukul 18.30 WIB dengan menumpang Toyota Alphard putih berpelat nomo B 108 PSD.
Setibanya di kediaman Surya Paloh, Prabowo langsung masuk ke rumah.
Baca: Bahas Ekonomi hingga Kemungkinan Koalisi bersama Prabowo, Jokowi: Sangat Mesra
Sekjen NasDem Johnny G Plate mengatakan, keduanya akan membahas sejumlah agenda politik pascapemilu.
"Pasti ada agenda-agenda politik untuk dikesamakan persepsi dan persamaan perjuangan kita untuk lima tahun ke depan dalam kaitannya dalam menghadapi tantangan dunia yang semakin berat," ujar Plate di kediaman Surya.
Setelah pertemuan, Prabowo dan Surya Paloh ditanya sejumlah pertanyaan oleh wartawan yang hadir.
Dikutip dari Kompas.com, salah satu jurnalis menanyakan pendapat Surya Paloh, apakah sebaiknya Gerindra tetap di oposisi atau bergabung di pemerintahan.
Baca: Seusai Ketemu SBY & Prabowo Subianto, Jokowi Nyatakan Susunan Kabinet/Menteri Jokowi Jilid 2 Rampung
Namun saat hendak menjawab pertanyaan tersebut, Prabowo justru menahan Surya Paloh.
"Kalau suasana batin saya malam ini, terus terang saja…," ucap Surya tertahan.
Prabowo tampak menahan Ketua Umum Partai NasDem tersebut dengan tangannya.
Sejumlah kader Gerindra dan NasDem yang berada di sekeliling keduanya terdengar tertawa.
"Gini...gini...gini. Sebelum menjawab, di dalam atau di luar kita akan tetap menjaga keutuhan dan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya," ujar Prabowo.
Surya Paloh kemudian melanjutkan jawaban yang sempat tertahan.
"Kalau suasana batin, sama saja apa yang dikatakan Mas Prabowo, itulah yang terbaik," ujar Surya.
Baca: UPDATE Bidan & Dokter Selingkuh: Bantah Berzina Namun Hasil Visum Mereka Baru Saja Berhubungan Badan
Prabowo menambahkan bahwa baik di dalam maupun di luar pemerintahan, dia akan bekerja untuk merah putih.
Keduanya kemudian berpelukan.
Namun, sebelum meninggalkan awak media, Prabowo terdengar berseloroh mengucap sesuatu.
"Kalau enggak, enggak selesai-selesai ini," ujar dia.
Menurut Surya Paloh, pertemuan yang berlangsung hampir dua jam tersebut, ia dan Prabowo hanya membicarakan masalah kebangsaan.
Salah satunya wacana Amandemein UUD 1945.
"Jadi kalau permasalahan apakah ada beliau membicarakan malasah menteri kabinet, mau jawaban yang jujur kan? Sejujurnya saya harus katakan enggak ada," kata Ketua Umum Partai NasDem seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Surya Paloh mengatakan perbincangannya dengan Prabowo Subianto lebih kepada membahas potensi yang dimiliki keduanya.
Kelebihan dan kekurangan yang dimiliki dirinya dan Prabowo harus disatukan untuk mempercepat pembangunan di Indonesia.
Baca: Sanksi Conmebol Tuntas, Lionel Messi Bisa Perkuat Timnas Argentina Bulan Depan
Perbincangan tersebut lebih penting ketimbang membahas menteri.
"Potensi kelebihan, kekuatan mas Prabowo, potensi kekuatan pada diri ini.
"Kalau ini disatukan untuk memberikan sesuatu yang lebih berarti bagi percepatan progres pembangunan kehidupan kebangsaan kita dengan politikal gagasan untuk membangun intitusi politik ini lebih kuat, lebih mantap, lebih bisa diterima oleh seluruh masyarakat, saya pikir itu tidak kalah artinya dan tidak hanya terbatas apakah ada dalam pemerintahan atau tidak," katanya.
Surya Paloh mengatakan dalam perbincangannya dengan Prabowo penuh dengan canda.
Prabowo merupakan sahabatnya sejak lama.
Persahabatan tersebut akan terus dipupuk untuk kemajuan bangsa.
"Malam ini pun saya harus katakan, dengan segala kekurangan kami berdua, tekad kami, kami ingin negeri ini maju."
"Kami mau persahabatan yang pernah dan tetap ada pada diri kami ini merupakan modal besar untuk membangun kehidupan kebangsaan ini. Ini harapan kami," ujar Surya Paloh.
Baca: Lewis Hamilton Bisa Kunci Gelar Juara di Meksiko, Ini Syaratnya
Dikutip dari Tribunnews.com, dalam pertemuan yang berlangsung hampir dua jam tersebut, terdapat sejumlah kesepakatan yang dijalin kedua ketua umum partai tersebut.
Kesepakatan tersebut dibacakan Sekjen NasDem Johnny Plate usai kedua pimpinan Parpol bertemu.
Kesepakatan tersebut, Pertama bahwa kedua pemimpin partai politik sepakat untuk memperbaiki citra parpol dengan meletakkan kepentingan nasional di atas kepentingan lain.
"Menjadikan persatuan nasional sebagai orientasi perjuangan serta menjaga keutuhan bangsa," katanya.
Kedua, kedua pimpinan Parpol sepakat untuk melakukan segala hal yang dianggap perlu untuk mencegah dan melawan segala tindakan radikalisme,
berdasarkan paham apapun yang dapat merongrong ideologi pancasila dan konsensus dasar kebangsaan.
"Tiga, kedua pemimpin partai politik sepakat bahwa amandemen UUD 1945 sebaiknya bersifat menyeluruh,
"yang menyangkut kebutuhan tata kelola negara sehubungan dengan tantangan kekinian dan masa depan kehidupan bangsa yang lebih baik," katanya.