Ternyata penusuk dan penolong tersebut memiliki mimik emosi yang serupa.
Sebelumnya, Wiranto yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan ( Menko Polhukam) diserang orang tak dikenal, Kamis siang (10/10/2019).
Dilansir oleh Tribunnews.com, Wiranto diserang saat melakukan kunjungan ke Pandeglang, Banten.
Saat turun dari mobil, Wiranto tiba-tiba ditusuk sehingga menimbulkan dua luka di perut kirinya.
Baca: Wiranto Kena Musibah Ditikam, Mengapa Respon Sebagian Masyarakat Justru Terkesan Senang
Baca: Sosok SA Penyerang Wiranto di Mata Sahabat, dari Tolak Pancasila Hingga Ingin ke Suriah
Atas kejadian ini, internet dibanjiri pemberitaan tentang Wiranto.
Publik pun ramai membahas penyerangan tersebut di berbagai lini, termasuk media sosial dan grup percakapan.
Penusukan tersebut diketahui dilakukan oleh pasangan suami istri berinisial SA dan FA.
Video penusukan tersebut bahkan menjadi viral di berbagai media sosial.
Beberapa tokoh publik pun langsung berkomentar terhadap video serta foto-foto kejadian penusukan Wiranto tersebut.
Salah satunya adalah psikolog puteri Indonesia sekaligus pakar mikro ekspresi Poppy Amalya.
Melalui akun instagramnya @poppyamalya, Poppy Amalya mengungkap makna tentang ekspresi wajah sang pelaku penusukan terhadap Wiranto.
Menurut Poppy, pelaku penusukan memiliki emosi marah dan jijik saat menusuk perut Wiranto.
Ia menjelaskan bahwa ekspresi pelaku yang berupa alis menukik tajam, mulut agak sedikit di naikkan ke arah hidung diartikan dengan ekspresi marah dan jijik.
Genggaman tangan pelaku yang begitu erat menjadi indikasi kemarahannya yang memuncak dan terpendam.
Ia juga menjelaskan bahwa kebanyakan wajah pelaku akan melihat korban dengan pandangan jijik.
"Pria yang menusuk pak Wiranto, (memakai baju warna hitam) perhatikan ekspresi wajah pelaku: alis menukik tajam, mulut agak sedikit di naikkan ke arah hidung: indikasi adanya kemarahan dan jijik. Perhatikan genggaman tangannya terhadap belati yg begitu erat, indikasi kemarahan memuncak, dan terpendam," tulis Poppy di unggahan instagramnya.
Selain pelaku, Poppy juga ternyata membaca ekspresi wajah orang-orang di sekitar Wiranto saat itu.
Rupanya, baik penolong dan penusuk punya jenis emosi yang serupa.
Menurutnya keduanya merasakan kemarahan meski dengan alasan yang berbeda.