Peristiwa yang terjadi di Pintu Gerbang Lapangan Alun-alun Menes Desa Purwaraja, Menes, Pandeglang, Banten tersebut dibenarkan oleh Mabes Polri.
Berdasarkan informasi yang didapatkan Tribunnewswiki, pelaku terdiri dari dua orang berjenis kelamin perempuan dan laki-laki.
Pelaku menggunakan senjata tajam dan melukai Wiranto serta Kapolsek Menes Kompol Dariyanto di bagian punggung.
Selain itu, satu dari rombongan Wiranto, H. Fuad juga mendapatkan serangan dan melukai dada sebelah kiri atas.
Saat ini pelaku telah diamankan di Mako Polsek Menes Polres Pandeglang, Banten.
Identitas pelaku adalah Fitri Andriana (20) dan Syahril Amansyah alias Abu Rara (30).
Baca: Update Kondisi Wiranto Setelah Ditusuk Menggunakan Senjata Tajam oleh Orang Tidak Dikenal
Dikutip dari Kompas.com, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menyatakan pelaku laki-laki, Syahril Amansyah alias Abu Rara diduga terpapar radikalisme ISIS.
"Diduga pelaku terpapar radikalisme, nanti kita coba dalami apakah SA masih punya jaringan JAD Cirebon atau JAD lain di Sumatera," ucap Dedi Prasetyo dalam jumpa pers di Mabes Polri Jakarta, Kamis (10/10/2019).
Hal tersebut diperjelas oleh Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan.
Budi Gunawan mengatakan bahwa aparat sebenarnya sudah mendeteksi pergerakan kelompok Jamaah Ansarud Daulah ( JAD) di Bekasi termasuk pergerakan Abu Rara.
Baca: Jamaah Ansharut Tauhid
Baca: Jamaah Ansharut Daulah (JAD)
Namun JAD memiliki sistem sel yang masing-masing bergerak sendiri-sendiri.
Abu Rara diduga merupakan anggota sel JAD Kediri yang pindah ke Bogor.
Setelah bercerai dengan istri pertamanya Abu Rara pindah ke Menes dan difasilitasi jihadin Abu Syamsudin.
Sistem yang demikian menjadi kendala aparat untuk memantau keseluruhan pergerakan mereka.
"Karena mereka pergerakannya sistem sel. Sel itu kan titik kecil-kecil, orang per orang," ujar Budi Gunawan.
Budi Gunawan kemudian meminta masyarakat berkontribusi untuk menjaga keamanan di wilayah tempat tinggal masing-masing.
"Kami mohon bantuan dari seluruh warga masyarakat untuk mengawasi bibit-bibit ini," lanjut Budi Gunawan.
Menanggapi dugaan awal polisi, seperti dikutip dari Tribun Mataram, pengamat terorisme Al Chaidar mengatakan serangan terhadap Wiranto sudah direncanakan pelaku.
Al Chaidar menduga Abu Rara dan istri telah merencanakan penyerangan kurang lebih dua bulan.
Selain itu Al Chaidar juga menuturkan kemungkinan alasan pelaku melakukan serangan kepada Wiranto.
“Profil Wiranto dianggap public enemy (musuh publik), sering muncul," ucap Al Chaidar.
Melihat pola serangan dan senjata yang digunakan Al Chaidar juga menduga adanya keterkaitan pelaku dengan jaringan teroris seperti dugaan polisi.
“Kemungkinan memang kelompok JAD, kelompok yang berafiliasi dengan ISIS. Kalau dilihat dari senjatanya pakai pisau, pakai domestic weapon, ciri ISIS. Pakai golok, senjata tajam, pisau dapur. Cara seperti ini sudah diperintahkan mereka 4 tahun lalu,” ujar Al Chaidar.
Belakangan diketahui berdasarkan foto yang beredar Abu Rara menggunakan senjata mirip dengan kunai, yaitu sejenis pisau lempar yang digunakan oleh ninja Jepang.
Selain itu Al Chaidar juga menyebutkan ciri kedua pelaku sebagai teroris yaitu adalah family terorism, yaitu serangan teror yang dilakukan bersama anggota keluarga, yaitu sang istri yang bernama Fitri Andriana.
Fakta Abu Rara
Selain diduga sebagai terorisme anggota JAD yang berafiliasi dengan ISIS, Abu Rara memiliki beberapa catatan kriminal lain.
Dikutip dari Kompas.com, Abu Rara dan Fitri Andriana mengontrak sebuah rumah di Kampung Sawah, tak jauh dari Alun-Alun Menes sejak Februari 2019.
Awalnya Abu Rara dan istri berbisnis online berbagai macam barang, mulai dari madu, pakaian anak-anak, pulsa dan travel.
Baca: FAKTA BARU Wiranto Ditusuk: Suami Serang Duluan Pakai Senjata Naruto, Istri Serang Pakai Gunting
Baca: FAKTA-fakta & Kronologi Lengkap Penusukan Menkopolhukam Wiranto: Kena Dua Kali Tikaman yang Dalam
Bahkan Abu Rara merupakan lulusan fakultas hukum satu dari universitas di Sumatera Utara.
Sebelum menikah 'tembak' dengan Fitri Andriana, Abu rara sudah menikah dua kali.
Pada 1995 Abu Rara menikah dengan perempuan bernama Netty, namun bercerai tiga tahun setelahnya.
Orangtua mantan istri ke-dua Abu Rara, Yuni yang dinikahi tahun 2000 ternyata tidak merestui hubungan keduanya.
Yuni diambil paksa oleh orangtuanya saat memiliki anak berusia 10 hari.
Abu Rara dilaporkan oleh orangtua Yuni dan dikurung tiga bulan dalam tahanan dengan kasus melarikan anak orang.
Karena frustasi pasca bercerai dengan istri pertama Abu Rara sempat mengkonsumsi narkoba jenis pil kurtak dan sering ikut judi togel.
Bahkan terdapat pengakuan dari sang sahabat, Abu Rara sempat menyundutkan api rokok ke keningnya sendiri setelah mengonsumsi 12 butir kurtak.
Hal tersebut yang membuat kening Abu Rara berwarna kehitaman.
Setelah itu Abu Rara melancong ke Malaysia dan kembali lima bulan kemudian dengan penampilan baru.
Dengan penampilan baru tersebut Abu Rara diketahui telah memiliki keinginan untuk melakukan jihad ke Suriah.
"Ya kalau misalnya terpapar radikal ya pelaku pasti menyerang pejabat publik, utamanya aparat kepolisian yang dianggap thaghut karena kita lakukan penegakan hukum terhadap kelompok seperti itu," kata Brigjen Dedi Prasetyo dalam jumpa pers di Mabes Polri, Kamis (10/10/2019).