Kapolda Banten, Irjen Tomsi Tohir, menerangkan kejadian penusukan ke arah Wiranto.
Menurut Kapolda Banten, pelaku penyerangan pertama adalah Syahril Amansyah alias Abu Rara (30).
Tomsi Tohir menyatakan Abu Rara awalnya menusukkan senjata naruto ke arah Wiranto, namun justru mengenai ajudan Komandan Korem 064/Maulana Yusuf (MY).
Setelah itu, Abu Rara disebut Tohir melukai pengurus Mathlaul Anwar, Fuad Syauqi.
Tak lama setelahnya, sang istri Fitri Andriana (30) juga ikut menerobos penjagaan.
Namun aksi Fitri berhasil dihentikan oleh Kapolsek Kasemen, AKP Cuaib.
"Yang laki-laki (menusuk menggunakan) belati (senjata Naruto), perempuan (menusuk menggunakan) gunting," kata Tomsi.
Belum diketahui, siapa dari kedua penyerang yang merupakan suami istri yang berhasil menikam Wiranto.
Baca: Naruto Ultah 10 Oktober, Pisau Mirip Senjatanya Diduga Dipakai untuk Menusuk Wiranto: Ini Wujudnya
Baca: Tak Hanya Penusukan Wiranto, Presiden Soekano juga Pernah Ditembak saat Salat Idul Adha 1962
Polisi telah mengamankan kedua pelaku.
Diidentifikasi oleh kepolisian, kedua pelaku adalah Syahril Alamsyah alias Abu Rara dan Fitri Andriana binti Sunarto.
Mereka berdua ditangkap dan ditahan di Polda Banten.
Selain Wiranto, dilaporkan bahwa penyerang juga melukai Kapolsek Menes, Kompol Dariyanto seorang ajudan Danrem dan pengurus Mathlaul Anwar, Fuad Syauqi.
"Dari hasil pemeriksaan sementara kita sudah bisa menganalisa (bahwa penyerang terpapar ISIS)," kata Dedi Prasetyo.
Terpapar Ideologi Radikal
Setelah penyerangan terhadap Wiranto, kurang dari satu jam, pihak kepolisian menyatakan bahwa pelaku terpengaruh ideologi radikal ISIS.
Dasar argumen yang diambil kepolisian mengacu pada anggapan bahwa ciri serangan simpatisan ISIS sering menargetkan pejabat pemerintah.
"Mereka menganggap anggota Polri, pejabat publik, khususnya pejabat pemerintah itu sebagai thoghut atau musuh," kata Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo kepada BBC Indonesia.
"Pejabat itu yang mengancam keberadaan mereka," ujar Dedi.
Baca: Putrinya Tusuk Wiranto, Orangtua Fitri Andriana Syok sampai Tak Bisa Menangis
Kepala Badan Intelijen Negara, Budi Gunawan, menuding Abu Rara merupakan anggota kelompok teror Jamaah Ansharut Daulah (JAD).