Pengumuman tersebut akan disampaikan beberapa hari sebelum pelantikan Joko Widodo dan Ma'aruf Amin.
Pelantikan Jokowi menjadi presiden untuk periode 2019-2024 akan dilaksanakan pada 20 Oktober 2019.
Juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan bahwa Prabowo akan mengumumkannya tiga hari sebelum pelantikan Jokowi.
"Sikap resmi Pak Prabowo terkait dengan keputusan politik apakah kita beroposisi atau dalam pemerintahan itu akan diputuskan sekitar 17 Oktober di Hambalang," kata Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/10/2019) seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Baca: Gerindra Dikabarkan Minta 3 Jatah Menteri dan Incar Jabatan MenHan, Prabowo Akan Berkoalisi?
Dahnil Anzar Simanjuntak menjalaskan alasan Prabowo Subianto memilih tanggal 17 Oktober 2019 untuk mengumumkan sikap politik Partai Gerindra.
Menurut Dahnil, dipilihnya tanggal tersebut karena Prabowo Subianto terlebih dahulu harus mendengar masukan dari pimpinan DPD Gerindra seluruh Indonesia.
Partai Gerindra akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada 15 sampai 17 Oktober 2019 untuk menentukan sikap politik Partai Gerindra.
Baca: Gerindra Akui Ada Tawaran Menteri dari Istana, Inilah Nama-nama yang Disebut Akan Diajukan Prabowo
"Pak Prabowo akan mendengar masukan dari pimpinan partai (DPD Gerindra) dari seluruh Indonesia ini. Pak Prabowo sudah memerintahkan partai supaya menggelar Rakernas di 15, 16, 17. Di situlah nanti Pak Prabowo akan menyampaikan kepada publik sikap politik Pak Prabowo dan sikap politik Gerindra," ucap Dahnil.
Rencananya dalam Rakernas Gerindra Prabowo akan mengundang semua perwakilan partai politik.
"Betul, masukan dari pimpinan partai seluruh Indonesia, DPD, mendengarkan masukan dari partai, segala macam," ujar Dahnil.
Sekjen partai Gerindra Ahmad Muzani tidak menampik ada tawaran untuk masuk dalam kabinet Jokowi jilid II.
Ia menyebut tawaran tersebut berasal dari orang sekitar Istana.
Namun, Muzani menegaskan Gerindra tidak serta merta menerima tawaran tersebut.
"Pembicaraan itu memang ada dan kita tak bisa pungkiri bahwa ada pembicaraan, ada pemikiran di sekitar Istana untuk itu," ujar Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/10/2019).
"Sekali lagi kita tak serta-merta menerima tawaran itu sebagai sebuah... tidak. Karena sekali lagi kita merasa 2019 dalam Pilpres kemarin kita adalah kompetitor yang berseberangan dengan Jokowi," lanjutnya.
Baca: TERUNGKAP Kisah Prabowo Subianto Kerahkan Pasukan Elit buat Lindungi Habibie saat Masa Genting 1998
Muzani mengungkapkan partainya menawarkan sejumlah konsep kepada kabinet Jokowi jilid II.
Wakil Ketua MPR ini menjelaskan, Gerindra menawarkan konsep tentang swasembada pangan, energi dan air.
Jika konsep itu diterima, Gerindra akan menindaklanjuti soal tawaran masuk kabinet.