Informasi awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pertempuran Cibalae adalah pertempuran yang terjadi antara Constantine I (272 – 337 M) , kaisar Roma yang berkuasa di Barat melawan Licinus (263 – 325 M), kaisar Roma yang berkuasa di Timur.
Pertempuran Cibalae hanya berlangsung satu hari, yakni 8 Oktober 314 (atau mungkin 316 karena kronologinya tidak jelas).
Medan Pertempuran Cibalae ada di Cibalae (kemungkinan saat ini terletak di Vinkovci, Kroasia).
Constantine berhasil memenangkan Pertempuran Cibalae meskipun kalah jumlah dari Licinus.[1]
Latar belakang
Permusuhan antara Constantine dengan Licinus dimulai sejak peristiwa pengangkatan Bassianus (saudara iparnya) sebagai Caesar.
Constantine menyuruh Julius Constantius menemui Licinus agar mengangkat Bassianus menjadi Caesar dan berkuasa di Italia.
Namun Licinus menolak penunjukan tersebut.
Licinus justru menyuruh Senecio, saudara Bassius, agar membunuh Constantine dan menguasai Italia untuk Licinus.
Senecio kemudian menyuruh Bassius membunuh Constantine.
Namun, konspirasi tersebut diketahui Constantine dan Bassianus kemudian ditangkap dan dihukum mati.
Constantine meminta Licinus untuk menyerahkan Senecio.
Licinus menolak dan justru merobohkan patung Constantine di Emona, wilayah perbatasan kekuasaan Constantine dan Licinus.
Peristiwa ini memicu Pertempuran Cibalae.[2]
Pertempuran
Kedua pasukan bertemu di dataran yang berada di antara Sungai Save dan Sungai Drave, dekat Kota Cibalae (sekarang Vinkovci, Kroasia).
Pasukan Constantine menyerang lebih dulu dari lereng gunung.
Pasukan Licinus berada di area yang lebih rendah, dekat Kota Cibalae.
Constantine menggerakkan pasukannya menuju pasukan Licinus yang sudah menunggu.
Pada awalnya mereka bertempur jarak jauh menggunakan missile fire.
Para infantri kemudian bertempur dalam jarak dekat dan pertarungan dengan tangan pun terjadi.
Pertempuran berakhir ketika Constantine keluar memimpin kavaleri dari sayap kanan pasukannya.
Keputusan Constantine ini tepat dan formasi pasukan Licinus pun rusak.
Sekitar 20.000 pasukan Licinus tewas dalam pertempuran yang berlangsung satu hari ini.
Licinus dan sisa kavalerinya melarikan diri.[3]
Kelanjutan
Licinus terpaksa mengamankan dirinya dengan pergi ke Sirmium.
Setelah mengumpulkan keluarga dan hartanya, dia pergi ke Thrace.
Negosiasi perdamaian sempat dilakukan, tetapi gagal.
Pertempuran kembali terjadi, yakni Pertempuran Mardia pada 316-317.[4]