Hapus Desain Sepatu Bertema Protes di Hong Kong dari Kompetisi, Vans Diboikot Pendemo

Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Fathul Amanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hong Kong boikot merek sepatu Vans

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Merek sepatu Vans menghadapi boikot yang diberikan oleh para pendemo Hong Kong setelah menarik sepatu yang menyinggung protes anti-pemerintah dari kompetisi desain sepatu tahunan.

Vans Custom Culture merupakan kompetisi yang didakan setiap tahun.

Acara tersebut mengundang setiap masyarakat untuk berkompetisi menciptakan desain sepatu mereka sendiri.

Pemenang dari kompetisi ini adalah mereka yang mendapatkan perolehan suara online terbanyak dan akan menerima uang $ 25 ribu.

Desain karya Naomiso berhasil mengumpulkan puluhan ribu suara ketika pemungutan baru dibuka minggu lalu.

Desain dikaitkan dengan pengguna yang berbasis di Kanada bernama Naomiso, fitur bauhinia merah, bunga di bendera Hong Kong dan salah satu payung kuning yang identik dengan protes pro-demokrasi kota tahun 2014.

Desain yang ditaraik dari kompetisi Vans Custom Culture (twitter.com/@__neverforgive_)

Ilustrasi di sisi sneaker menggambarkan kerumunan pengunjuk rasa mengenakan masker gas, kacamata dan topi keras.

Baca: Demonstrasi Hong Kong: Bandara Dikuasai Demonstran, Ratusan Jadwal Penerbangan Dibatalkan

Baca: Hong Kong Semakin Memanas, Meriam Air hingga Bom Molotov Warnai Aksi Demonstrasi

Dikutip dari CNN Internasional, setelah satu minggu dilakukan pemungutan suara tepatnya Sabtu (5/10/2019), desain tersebut dihapus dari web resmi kompetisi.

Vans kemudian mengunggah sebuah pernyataan di Facebook dalam Bahasa Cina maupun Inggris yang mengatakan bahwa beberapa desain artistik telah dihapus untuk menegakkan tujuan Custom Culture.

Postingan pernyataan yang diunggah Vans di Facebooknya (Facebook.com/@VANSHKG)

"Sebagai merek yang terbuka untuk semua orang, kami (Vans) tidak pernah mengambil posisi politik dan karenanya meninjau desain untuk memastikan mereka sejalan dengan nilai-nilai yang telah lama dijunjung tinggi yaitu rasa hormat dan toleransi, serta dengan pedoman yang dikomunikasikan secara jelas untuk kompetisi ini," isi pernyataan tersebut, tanpa merujuk secara khusus pada desain bertema protes.

Pernyataan itu menuai kecaman di media sosial dari pendukung protes Hong Kong dengan tagar #boycottVans.

Tangkap layar postingan yang memprotes kebijakan Vans di Twiiter (Twitter.com/@msbanan80624236)

Beberapa pengguna menyiratkan bahwa keputusan itu bertentangan dengan sejarah dan identitas Vans sebagai merek yang berakar pada pemberontakan kaum muda.

Baca: Seorang Hakim Thailand Tembak Dirinya Sendiri di Pengadilan Usai Kutuk Sistem Peradilan

Baca: Sempat Diwarnai Kontroversi, Film Joker Pecahkan Rekor Box Office Kalahkan Venom

Dikutip dari South China Morning Post, beberapa toko telah menarik produk Vans dari penjualan.

Seperti yang dilakukan oleh toko DaHood yang telah menangguhkan penjualan di ketiga toko waralaba Vans-nya di Lingkungan Mong Kok.

Kemudian Dream Sneaker HK di Kwun Tong, sebuah distrik di Kowloon Timur juga menghapus seluruh stok produk Vans, termasuk pakaian dan kaus kaki.

Kekecewaan juga diungkapkan oleh Stephen Lam, pemilik Husky Sneakers dan Streetwear di Mong Kok.

“Aturan kompetisi tidak melarang pekerjaan dengan elemen politik. Perusahaan mengklaim mereka tidak mengambil posisi politik, tetapi di masa lalu, mereka juga telah meluncurkan kolaborasi yang merayakan Black History Month,” ujar Lam seperti dikutip dari South China Morning Post.

Baca: Kronologi Kejutan Ulang Tahun Berujung Maut, 2 Mahasiswa UIN Lampung Tewas Tenggelam di Embung

Baca: Sinopsis Reclaim, Film yang Dibintangi John Cusack Tayang di Bioskop Trans TV Pukul 23.00 WIB

Tiga desain sepatu yang dihapus Vans dari web kompetisi Custom Culture (Twitter.com/@__neverforgive_)

Black History Month merupakan perayaan yang pertama kali diadakan di Amerika Serikat terkait prestasi dan perjuangan komunitas kulit hitam.

Desain pertama yang ditarik oleh Vans adalah milik Naomiso di Kanada dengan lebih dari 140.000 suara.

Sementara desain kedua adalah desain yang menampilkan topeng gas, kacamata dan helm sebagaimana perlengkapan pelindung yang digunakan oleh pengunjuk rasa saat menghadapi polisi, desain ini menyimbolkan protes di Hong Kong.

Desain ketiga yang ditarik menampilkan gambar payung, masker dan didominasi warna kuning cerah.

(Tribunnewswiki.com/Ami Heppy)



Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Fathul Amanah
BERITA TERKAIT

Berita Populer