Pasangan yang terlihat bugil tersebut ternyata sedang bermesraan dan memadu kasih di pinggir jalan.
Pemandangan dua pasangan tersebut lantas menjadi perbincangan warganet.
Dilansir oleh Kompas.com (7/10/2019) pasangan yang sedang bermesraan tersebut tampak berada di belakang mobil yang terparkir di kawasan Shantian Road, Taichung, Taiwan.
Dalam gambar yang muncul di Google Street View, tampak si pria tengah memeluk si perempuan, di mana pasangan bugil itu melakukannya di tempat terbuka.
Akibat tangkapan gambar tersebut, jalanan itu menjadi tempat yang paling dicari netizen Taiwan, untuk melihat kebenaran foto yang tengah viral tersebut.
Baca: SEDANG VIRAL Penampakan Pocong di Google Street View di Demak, Pemotret: Saya Potret Jam 10 Malam
Google melalui juru bicaranya menyatakan pengguna bisa melihat kembali panduan dan kebijakan konten mereka.
"Supaya pengguna bisa mengetahui apa yang dilarang serta dibatasi, seperti pornografi, konten yang bersifat eksplisit," ujar Google.
Apakah Google Street View dalam menampilkan gambar yang berbau pornografi tidak disensor?
Dosen Ilmu Komputer Universitas Sebelas Maret, Surakarta Rosihan Ari Yuana mengatakan bagian tubuh yang disensor di Google Street View hanyalah wajah.
"Yang saya tahu selama ini yang diblur atau disensor itu hanya wajah," kata Rosihan pada Minggu (6/10/2019), dikutip TribunnewsWiki dari Kompas.com.
Lebih lanjut dia mengatakan bagian tubuh yang lain memang tidak disensor ketika di Google Street View.
Baca: 4 Tempat di Dunia yang Sengaja Diblur oleh Google Maps, Begini Penjelasannya Sebenarnya!
Sebelumnya, warganet terlanjur sudah heboh dengan penampakan gambar bugil pasangan di Taiwan tersebut.
Lokasi tempat foto tersebut dilaporkan mendapat rating bintang lima.
Namun kemudian Google memutuskan untuk mencabutnya karena dianggap melanggar pornografi.
Seorang warganet yang mengaku pertama kali melihat pasangan bugil itu mengatakan, awalnya hanya dia iseng melihat Google Street View untuk mendapat gambar binatang.
"Saya kemudian tak sengaja menemukan pemandangan indah ini! Google Maps penemuan terhebat. Mungkin lebih hebat dari Tuhan," canda si warganet.
Unggahan itu kemudian menimbulkan komentar dari netizen lainnya.
Salah satunya berujar dia ingin pergi ke sana setelah gambar tersebut beredar.
Menurut Rosihan, Dosen Ilmu Komputer Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Google baru memblur wajah dan pelat nomor di Google Street View.
"Yang saat ini diblur baru wajah dan pelat nomor kendaraan bermotor," kata Rosihan dilansir oleh Kompas.com.
Hal itu dikarenakan, saat ini sudah ada teknologi pengenalan wajah dan pelat nomor kendaraan.
Sehingga foto yang terdokumentasi oleh Google Street View secara otomatis di upload ke server lalu kemudian langsung disensor.
Menurut dia lagi, saat ini Google Street View belum menerapkan teknologi untuk mendeteksi hal yang tidak pantas, seperti tubuh bugil.
"Teknologi itu adalah teknologi pengenalan tubuh, saat ini belum diterapkan oleh Google Street View," terang dia.
Kendati demikian imbuhnya, masyarakat yang menemukan ada hal-hal yang tidak pantas di Google Street View, dapat segera melapor ke Google untuk segera dihapus.
Ia mencontohkan penerapan teknologi pengenalan tubuh saat ini hanya sebatas game, seperti mendeteksi gerakan tubuh sehingga pemain dalam memainkan video game dapat menggerakkan tubuhnya.
Selain itu, ia juga mengungkapkan dalam 10 tahun terakhir sudah ada penelitian dalam mendeteksi gambar yang tidak pantas seperti foto bugil tadi.
"Tetapi masalahnya yakni sering tidak akurat untuk membedakan warna kulit asli dengan warna baju yang dipakai," ungkap dia.
Mungkin karena hal itu, Google belum bisa menerapkan teknologi untuk mendeteksi foto bugil karena belum ada algoritma yang benar-benar efektif, tidak seperti pengenalan wajah dan plat nomor kendaraan.