"Ya dikatakan apapun istilah itu, saya berbesar hati. Mungkin mereka menganggap saya senior mereka, kalau jokes tadi, (mereka) lebih senang kalau saya adalah senior dari partai Golkar. Yah 43 tahun di Golkar, adik adik-saya, saya kenal secara personal baik itu Airlangga maupun Bamsoet,"ujar Surya Paloh, Kamis tengah malam di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (3/10/2019) dikutip oleh Tribunnews.
Sebelumnya, tensi politik antara Bamsoet dan Airlangga Hartanto memang sempat meninggi.
Hal itu karena keduanya sama-sama maju dalam pencalonan Ketua Umum Partai Golkar.
Surya Paloh mengaku memiliki beban moral untuk merekatkan keduanya.
Apalagi Surya Paloh memang pernah menjadi politisi di Partai Golkar.
Bamsoet terpilih sebagai Ketua MPR dalam rapat Paripurna yang diselenggarakan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis malam (3/10/2019).
Ia tepilih secara aklamasi oleh sembilan fraksi DPR dan satu unsur DPD.
Meski demikian, pemilihan Ketua MPR sempat menemui jalan buntu.
Pasalnya Partai Gerindra tetap menginginkan Ahmad Muzani sebagai Ketua MPR.
Hal itu membuat pemilihan Ketua MPR berpotensi untuk dilakukan dengan cara voting.
Namun, Gerindra kemudian menyatakan dukungan terhadap Bamsoet sebagai Ketua MPR.
Sebelumnya, Bamsoet dan Airlangga Hartanto menggelar pertemuan pada Jumat (27/9/2019).
Menurut Bamsoet, pertemuan tersebut merupakan bagian dari konsolidasi partai.
Ia mengingatkan pentingnya menghadapi tensi politik yang meningkat.
Bamsoet juga menyebut tidak ada lagi persaingan dalam pemilihan ketua umum dalam Munas Partai Golkar.
"Saya ingin mengatakan bahwa tidak ada lagi persaingan, kita sudah selesai," kata Bamsoet di Gedung Nusantara DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2019) malam, dikutip oleh Tribunnews.
Airlangga Hartanto juga menyampaikan selamat atas terpilihnya Bamsoet sebagai Ketua MPR.
Ia menyebut hal itu menjadi bukti solidaritas Partai Golkar untuk mengutamakan kepentingan nasional.
"Hari ini sudah jelas, Golkar membuktikan soliditas dengan soliditas kebersamaan Partai Golkar mengutamakan kepentingan nasional di atas segala-galanya," kata Airlangga Hartarto.