Rilis Perdana di AS, FBI Pantau Unggahan yang Terkait dengan Joker di Media Sosial

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FBI Pantau Unggahan yang Terkait dengan Joker di Media Sosial

TRIBUNNEWSWIKI.COM - FBI tidak mengambil risiko saat Joker akan rilis perdana di Amerika Serikat hari ini, Jumat (4/10/2019).

Film yang disutradarai Todd Phillips dan cerita asal diadaptasi dari DC Comics ini memang sudah menuai kontroversi selama berbulan-bulan.

Dikutip Tribunnewswiki.com dari Comic Book, dengan alasan beberapa alasan bahwa film itu dapat memengaruhi pemirsa tertentu ke dalam melakukan tindakan kekerasan publik.

FBI langsung dikonfirmasi melalui sebuah pernyataan kepada The Hollywood Reporter bahwa mereka akan memantau unggahan di media sosial mengenai film saat Joker rilis perdana di AS.

Baca: Alasan Mengapa Joker Versi Jared Leto Tidak Muncul di Trailer Film Birds of Prey

Baca: Orang Tua Diperingatkan Film Joker Bukanlah Tontonan untuk Anak-anak

"Sementara praktik standar kami adalah untuk tidak mengomentari produk intelijen khusus, FBI tetap perhubungan dengan penegak hukum kami dan mitra sektor swasta tentang unggahan online," bunyi pernyataan tersebut.

"Seperti biasa, kami mendorong masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan aktivitas mencurigakan kepada penegak hukum," tambahnya.

ABC News melaporkan bahwa FBI telah menemukan beberapa percakapan sekelompok orang dalam sebuah dar website yang berencana untuk membuat onar saat Joker tayang.

Tak hanya itu, FBI juga menemukan akun bernama Incels yang menganggap Joker sebagai teladan hidupnya.

Joaquin Phoenix yang berperan sebagai Arthur Fleck alias Joker dalam film tidak memberikan tanggapannya mengenai kemungkinan filmnya memengaruhi tindakan kekerasan seperti penembakan massal saat akan diwawancara dengan The Telegraph di akhir September lalu.

Orang Tua Diperingatkan Joker Bukanlah Tontonan untuk Anak-anak (Instagram/@jokermovie)

Sementara itu Todd Phillips menyatakan dengan datar bahwa film Joker tidak dimaksudkan untuk dilihat sebagai urusan politik.

"Saya pikir film seringkali merupakan cerminan masyarakat, tetapi mereka tidak pernah mencetaknya," kata Phillips setelah pemutaran perdana Joker di Venesia.

"Jadi, meskipun film tersebut berlangsung pada akhir 70-an, awal 80-an, kami menulisnya pada tahun 2017. Jadi tak terhindarkan, tema-tema tertentu menemukan jalam mereka ke dalam film yang mungkin ada sekarang," tambahnya.

"Dan tidak semua orang melihat itu, beberapa orang hanya melihatnya sebagai pandangan baru tentang kisah asal-usul Joker. Jadi Anda benci mendefinisikannya untuk orang-orang dan tentu saja ini bukan film politik,"

Baca: Joaquin Phoenix Pangkas Bobotnya hingga 23 Kilo, Simak Fakta Lain Film Joker yang akan Tayang Esok

Baca: 6 Film Hollywood yang Akan Tayang di Bulan Oktober 2019, Mulai dari Joker hingga Maleficent 2

"Maksud saya, bagi sebagian orang. Itu hanya tergantung, saya pikir, pada sudut pandang yang Anda lihat," tutup Phillips.

Hingga Kamis sore kemarin, skor film Joker di Rotten Tomatoes berada di angka 69% yang menempatkannya dalam kategori 'Fresh'.

(Tribunnewswiki.com/Natalia Bulan R P)



Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi

Berita Populer