Joko Anwar Ungkap Lokasi Syuting Perempuan Tanah Jahanam Tempat Terpencil hingga Buka Akses Sendiri

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Joko Anwar dan poster Perempuan Tanah Jahanam

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Setelah film Gundala, sutradara film Joko Anwar kembali menggarap film horornya ‘Perempuan Tanah Jahanam’.

Terkenal dengan totalitasnya dalam menggarap film, ia juga melakukannya dalam proses syuting Perempuan Tanah Jahanam.

Ia  mengaku ingin menciptakan dunia yang organik dalam sinematografi  film horor terbarunya itu.

Dikutip dari Kompas.com pada Rabu (2/10/2019), salah satu langkah yang diambilnya adalah mengambil lokasi syuting di tempat-tempat yang belum pernah dijadikan lokasi syuting.

Baca: FILM - The Haunting of the Hill House (Serial)

Baca: Josh Hutcherson

"Betul karena kami menciptakan sebuah dunia organik, tidak mungkin dicapai dengan kita syuting di Taman Safari. Nonton enggak akan mendapatkan atmosfir yang organik," kata Joko Anwar baru-baru ini.

Sutradara Joko Anwar. (KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES)

Sutradara kondang tersebut berujar, lokasi syuting berlangsung di beberapa tempat di Banyuwangi, Lumajang dan Gunung Ijen.

"Kami syutingnya betul-betul di desa yang sangat terpencil. Enggak pernah ada orang ke sana.” ungkapnya.

Karena belum pernah dijadikan lokasi syuting maupun dijadikan pemukiman, akses ke lokasi syuting cukup sulit.

Sehingga Joko Anwar dan para krunya harus membuka akses jalan ke sana.

“Kami buka aksesnya, kami buka jalan, kami menebang rumput semua yang karena jalannya bukan jalan benaran," kata Joko.

Menurut Joko, membuka jalan adalah salah satu tantangan tim produksinya.

Selain harus menebas semak belukar, kondisi hujan yang membuat tanah jadi berlumpur membuat tim harus ekstra kerja keras.

"Kendaraan enggak bisa lewat jadi ditarik sama mobil gede, ditarik satu satu," kata Joko.

Lalu bagaimana Joko dan timnya terpikir untuk mencari lokasi-lokasi tersebut?

“Tadinya kami pikir gampang, ‘okay fine’. Kami enggak kepikiran kalau aka nada hujan dan lumpur,” kata Joko Anwar lalu tertawa.

Yang jelas, kata Joko, ia dan tim produksinya mencari tempat-tempat tersebut setelah mendapatkan referensi dari sebuah tim pecinta alam.

“Seorang anggota Mapala pernah melewati sebuah desa yang enggak ada jalan ke situ, tapi itu bentuk rumahnya bagus dan desanya tuh sangat bagus,” kata Joko.

Official poster dan foto pemain film Perempuan Tanah Jahanam. (Instagram/tanahjahanam)

Beberapa waktu lalu, Joko Anwar mengungkapkan bahwa film Perempuan Tanah Jahanam merupakan interpretasi dari fungsi sebuah keluarga

“Bercerita tentang keluarga, dan kontempilasi gue akan sebuah fungsi anggota keluarga, ibu, bapak, anak,” kata sutradara tersebut.

Ia juga mengungkapkan, proses penulisan cerita Perempuan Tanah Jahanam ia lakukan ketika banyak sekali pikiran mengenai keluarganya.

“Dan gua tulis perempuan Tanah Jahanam ini ketika gue banyak sekali pikiran tentang keluarga,” ujar sutradara Gundala itu.

Baca: FILM - Gloria Bell (2018)

Baca: Garin Nugroho

Komtempilasi mengenai keluarga ia curahkan sepenuhnya dalam cerita Perempuan Tanah Jahanam.

Sehingga ia dapat mengukur dibutuhkan atau tidaknya suatu adegan dalam film tersebut.

“Apakah orang tua bisa memberikan yang terbaik untuk anaknya, apakah sepertia apa keluarga yang fungsional, dan kontempilasi ini gue tuangkan dalam genre film horor. Nggak drama tapi horor,” kata Joko Anwar.

Poster film Perempuan Tanah Jahanam (Instagram/jokoanwar)

Berikut Sinopsis Perempuan Tnah Jahanam yang disutradarai Joko Anwar.

Seorang wanita muda, Maya sedang mengalami nasib buruk.

Setelah selamat dari upaya pembunuhan di kota, Maya mengetahui ia telah mewarisi sebuah rumah.

Rumah warisannya tersebut terletak di desa keluarganya dahulu.

Bersama temannya, Dini, Maya kembali ke desa kelahirannya.

Ia tidak menyadari bahwa masyarakat desa tersebut sedang berusaha menemukan dan membunuhnya.

Maya diincar untuk menghilangkan kutukan yang telah melanda desa tersebut selama bertahun-tahun.

Pengalamannya mulai mengungkap kenyataan rumit tentang masa lalunya.

Maya pun harus berjuang demi nyawanya.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Saradita Oktaviani)



Penulis: saradita oktaviani
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer