Terkenal dengan totalitasnya dalam menggarap film, ia juga melakukannya dalam proses syuting Perempuan Tanah Jahanam.
Ia mengaku ingin menciptakan dunia yang organik dalam sinematografi film horor terbarunya itu.
Dikutip dari Kompas.com pada Rabu (2/10/2019), salah satu langkah yang diambilnya adalah mengambil lokasi syuting di tempat-tempat yang belum pernah dijadikan lokasi syuting.
Baca: FILM - The Haunting of the Hill House (Serial)
Baca: Josh Hutcherson
"Betul karena kami menciptakan sebuah dunia organik, tidak mungkin dicapai dengan kita syuting di Taman Safari. Nonton enggak akan mendapatkan atmosfir yang organik," kata Joko Anwar baru-baru ini.
Sutradara kondang tersebut berujar, lokasi syuting berlangsung di beberapa tempat di Banyuwangi, Lumajang dan Gunung Ijen.
"Kami syutingnya betul-betul di desa yang sangat terpencil. Enggak pernah ada orang ke sana.” ungkapnya.
Karena belum pernah dijadikan lokasi syuting maupun dijadikan pemukiman, akses ke lokasi syuting cukup sulit.
Sehingga Joko Anwar dan para krunya harus membuka akses jalan ke sana.
“Kami buka aksesnya, kami buka jalan, kami menebang rumput semua yang karena jalannya bukan jalan benaran," kata Joko.
Menurut Joko, membuka jalan adalah salah satu tantangan tim produksinya.
Selain harus menebas semak belukar, kondisi hujan yang membuat tanah jadi berlumpur membuat tim harus ekstra kerja keras.
"Kendaraan enggak bisa lewat jadi ditarik sama mobil gede, ditarik satu satu," kata Joko.
Lalu bagaimana Joko dan timnya terpikir untuk mencari lokasi-lokasi tersebut?
“Tadinya kami pikir gampang, ‘okay fine’. Kami enggak kepikiran kalau aka nada hujan dan lumpur,” kata Joko Anwar lalu tertawa.
Yang jelas, kata Joko, ia dan tim produksinya mencari tempat-tempat tersebut setelah mendapatkan referensi dari sebuah tim pecinta alam.
“Seorang anggota Mapala pernah melewati sebuah desa yang enggak ada jalan ke situ, tapi itu bentuk rumahnya bagus dan desanya tuh sangat bagus,” kata Joko.
Beberapa waktu lalu, Joko Anwar mengungkapkan bahwa film Perempuan Tanah Jahanam merupakan interpretasi dari fungsi sebuah keluarga
“Bercerita tentang keluarga, dan kontempilasi gue akan sebuah fungsi anggota keluarga, ibu, bapak, anak,” kata sutradara tersebut.
Ia juga mengungkapkan, proses penulisan cerita Perempuan Tanah Jahanam ia lakukan ketika banyak sekali pikiran mengenai keluarganya.