Dikutip dari Kompas.com, Jenderal Abelaziz al-Fagham yang terlihat selalu berada disamping Raja Salman dilaporkan terlibat pertengkaran di rumah seorang temannya.
Dari pernyataan yang dirilis badan pers Saudi, SPA, Fagham dinyatakan meninggal pada Sabtu (28/9/2019) malam di Jeddah.
Penembakan tersebut terjadi saat Fagham sedang tidak menjalankan tugasnya sebagai pengawal raja.
Tidak hanya Fagham, tujuh orang lainnya termasuk pasukan keamanan juga dikatakan meninggal dunia.
Baca: Kronologi Pengawal Raja Salman Tewas Ditembak di Jeddah, Korban Terlibat Pertengkaran Pribadi
"Fagham sedang berkunjung ke rumah temannya di Jeddah, saat salah seorang kenalannya yang bernama Mamdouh al-Ali, datang dan memasuki rumah itu."
"Terjadi pembicaraan antara Fagham dengan Ali yang diyakini berakhir tegang," demikian menurut laporan SPA, yang mengutip pihak berwenang, Minggu (29/9/2019).
"Ali sempat meninggalkan rumah itu namun kembali dengan membawa senjata dan mulai melepaskan tembakan," lanjut laporan tersebut.
Tidak hanya menembaki Fagham, namun melukai dua orang lainnya yang sedang berada di dalam rumah.
Dua orang itu termasuk seorang pekerja yang berasal dari Filipina dan saudara laki-laki pemilik rumah.
Penembakan terjadi karena permasalahan pribadi.
Baca: Raja Chulalongkorn (Rama V)
Kabar ini disampaikan oleh stasiun televisi pemerintah Al-Ekhbariya.
Pelaku penembakan juga dilaporkan telah tewas terbunuh.
Lima personel keamanan luka-luka karena terjadi baku tembak yang disebabkan tersangka menolak untuk menyerah.
SPA juga menambahkan jika Fagham sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mengobati luka-lukanya.
Namun nyawa Fagham tidak tertolong dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca: KPU Tegaskan Hari Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Tetap Tanggal 20 Oktober
Pihak keamanan telah menetapkan untuk melakukan penyelidikan atas tewasnya pengawal pribadi Raja Salman.
Tewasnya Fagham membuat masyarakat Arab Saudi mengecam aksi tersebut, karena bagi mereka Fagham merupakan "malaikat pelindung" raja Arab Saudi.
Kabar insiden tewasnya Fagham pertama kali datang dari penasihat senior Pengadilan Kerajaan Arab Saudi, Turki al-Sheikh.