Gempa yang mengguncang Sulawesi Utara tersebut terjadi pada pukul 09.02 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan lokasi gempa berada pada 5.73 LU, 126.59 BT (192 km Barat Laut MELONGUANE-SULUT).
Gempa 6,7 SR tersebut berada pada kedalaman 121 Km.
Dikutip dari Kompas.com, bersadarkan laporan masyarakat, gempa ini dirasakan di sebagian wilayah.
Wilayah yang merasakan gempa tesebut satu di antaranya adalah Sulawesi Utara dengan kekuatan intensitas IV MMI di Melonhiane, Talaud, III MMI di Tahuna, Sangihe, dan II MMI di Belitung.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Edward Henry Mengko mengatakan, jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi adalah jenis gempa bumi berkedalaman menengah akibat aktivitas subduksi lempeng laut Filipina.
“Gempa ini tidak berpotensi tsunasi,” katanya pada Minggu (29/9/2019).
Hingga pukul 10:55 WITA, hasil monitoring BMKG telah terjadi satu kali gempa bumi susulan dengan magnitudo 4,4.
I MMI
Yaitu getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI
Yaitu getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah, getaran yang dirasakan seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.