Hal itu dibenarkan oleh Presiden Mahasiswa Trisakti, Dinno Ardiansyah.
"Memang, ini lagi proses konsolidasi untuk kawan-kawan BEM aliansi mahasiswa seluruh Indonesia kita lagi proses konsolidasi untuk tanggal 30 akan seperti apa, apakah turun aksi ke DPR atau ada cara lainnya," kata Dinno Ardiansyah, dikutip dari Kompas.com.
Dilansir Kompas.com, Sabtu (28/9/2019), Dinno mengatakan tuntutan aksi mahasiswa masih sama.
"Tuntutan kami sama kayak kemarin iya, kita menolak RUU bermasalah dan kita tetap menolak UU KPK yang telah disahkan," ujar Dinno.
Selain itu, Dinno juga berharap bahwa aksi mahasiswa dapat memberikan tekanan psikologi bagi pemerintah dan DPR agar segera mengambil keputusan Perppu untuk mencabut UU KPK.
"Mungkin dengan kita turun ke jalan lagi itu akan menjadi suatu tekanan psikologi untuk pemerintah untuk segera mengambil keputusan apakah Perppu akan segera diputuskan atau tidak," jelas Dinno.
Baca: Jokowi ucap INNALILLAHI kepada 2 Korban Tewas Demo Tapi Belum Sikapi 32 Orang Tewas Rusuh Wamena
Baca: Viral Mahasiswa Ikut Aksi Demo Pakai Mobil Sport dengan Harga Miliaran Rupiah, Crazy Rich Surabayans
Dilansir TribunJakarta, Sabtu (28/9/2019), massa aksi Mujahid 212 akan bergabung dengan mahasiswa untuk mengikuti aksi di depan Gedung DPR RI.
Hal tersebut disampaikan orator aksi dari atas mobil komando yang terparkir di depan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Sabtu (28/9/2019).
Baca: Persilakan Mahasiswa Demonstrasi, Jusuf Kalla: Sejauh Tidak Merusak dan Anarkis
"Saudara-saudara siap untuk mengikuti aksi 30 September lusa bergabung bersama adik-adik mahasiswa?" tanya orator.
"Siaaap," jawab massa aksi Mujahid 212 serempak.
Diketahui, Sabtu (28/9/2019) massa aksi Mujahid 212 melakukan Aksi Selamatkan NKRI.
Massa berkumpul mulai dari Bundaran HI hingga Bundaran Patung Kuda.
Peserta dalam aksi damai ini beragam mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa.
Mereka mengenakan pakaian muslim dan membawa atribut spanduk serta bendera tauhid.
Aksi damai berlangsung tertib.
Perwakilan massa aksi juga rutin berkeliling lokasi sambil membawa kantung sampah untuk memastikan tidak ada sampah yang berserakan di lokasi aksi.
Baca: Aksi Mahasiswa Dinilai Ditunggangi, BEM Jakarta: Gerakan Mahasiswa Murni dari Keresahan Bersama
Aksi tersebut dianggap mengambil momentum demo yang dilakukan mahasiswa pada 23-24 September 2019.