Hal tersebut dilakukan melalui situs Kitabisa.com.
Pada Jumat (27/9/2019) pukul 04.25 WIB, polisi menggedor pintu kos Ananda Badudu yang berada di kawasan Tebet Barat, Jakarta Selatan.
Penjemputan tersebut dipimpin oleh seorang polisi bernama Eko yang datang bersama tiga rekan lainnya dengan membawa surat penangkapan.
Pada pukul 04.55 WIB, polisi akhirnya membawa Ananda Badudu ke kantor Resmob Polda Metro Jaya.
Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan sebagai saksi, Ananda Badudu akhirnya keluar dari Ditreskrim Polda Metro Jaya pada pukul 10.17 WIB.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengungkapkan bahwa Ananda Badudu diperiksa sebagai saksi aliran dana aksi demo mahasiswa di depan gedung DPR RI.
Dihimpun Tribunnewswiki.com dari berbagai sumber, berikut ulasan singkat terkait sosok Ananda Badudu:
Baca: Dibebaskan Polisi, Ananda Badudu Ungkap Kondisi Mahasiswa yang Ditahan: Mereka Diproses Tidak Etis
Baca: Lakukan Galang Dana Pada Sebuah Platform, Mantan Personel Banda Neira Ananda Badudu Dijemput Polisi
Pria berusia 31 tahun ini merupakan cucu dari JS Badudu.
Yaitu seorang ahli bahasa yang dikenal masyarakat sejak tampil dalam acara Pembinaan Bahasa Indonesia yang tayang di TVRI pada 1977-1979 dan 1985-1986.
Ananda Badudu dikenal sebagai seorang musisi dan mantan personel Banda Neira.
Banda Neira merupakan sebuah band folk asal Bandung beranggotakan Ananda Badudu serta Rara Sekar yang dibentuk pada akhir 2012.
Ananda Badudu adalah vokalis merangkap gitaris sekaligus pencipta lagu band tersebut.
Sayangnya, setelah merilis dua album berjudul 'Di Paruh Waktu (2013) dan 'Yang Patah Tumbuh, yang Hilang Berganti' (2016), band ini memutuskan bubar.
Tak hanya musisi, Ananda Badudu juga adalah seorang jurnalis.
Cucu JS Badudu ini pernah menjadi wartawam Tempo dan bekerja sebagai penulis di Vice Indonesia.
Tulisan terakhir Ananda Badudu diunggah pada April 2019.