Bandingkan Dulu dan Sekarang, Foto Empat Politisi Ini Beredar di Twitter

Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

VIRAL Foto Perbandingan Fadli Zon, Fahri Hamzah: Dulu Mendemo, Sekarang Didemo

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Aksi unjuk rasa dan protes terhadap RKUHP yang dilancarkan mahasiswa di sejumlah kota pada Selasa (24/9/2019) lalu masih menjadi perbincangan di sosial media.

Bahkan hingga Kamis (26/9/2019) masih banyak netizen yang membahas demo besar-besaran kemarin.

Dalam aksi tersebut, para mahasiswa tak hanya mengajukan 7 tuntutan mengenai Revisi Undang-Undang, namun juga menantang para eks aktivis 98 yang kini telah duduk menjadi anggota DPR RI di Senayan.

Diketahui sejumlah eks aktivis 98 kini melenggang ke Senayan, misalnya Fadli Zon, Fahri Hamzah, hingga Adian Napitupulu.

Foto-foto mereka ketika berorasi saat aksi 98 beredar di media sosial Twitter.

Dilansir dari Tribunnews, Foto tersebut disandingkan oleh seorang netter berakun @dianakimaulana, dengan foto terkini mereka.

"Aku yang dulu bukanlah yang sekarang," tulis @dianakimaulana dalam cuitannya.

Ada empat eks aktivis 98 dalam cuitan @dianakimaulana.

1. Fahri Hamzah

Fahri Hamzah ketika ikut dalam aksi 98 kini menjadi Wakil Ketia DPR RI (twitter/dianakimaulana)

Dalam foto lawas, Fahri Hamzah tampak tengah berorasi di hadapan pendemo.

Saat gerakan reformasi 1998, Fahri merupakan Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).

Bahkan ia termasuk satu sosok yang membidani kelahiran KAMMI.

Termasuk saat Soeharto resmi mundur dari jabatannya sebagai presiden pada 21 Mei 1998.

Peristiwa bersejarah itu disaksikan oleh massa yang telah mengepung Gedung DPR melalui televisi.

Fahri Hamzah pun masih ingat apa yang terjadi saat itu.

"Sontak semuanya bersorak waktu itu. Semuanya memenuhi DPR."

"Bahkan sampai masuk ke ruangan anggota DPR," ucap Fahri dikutip dari Kompas.com.

"Termasuk kami yang dulunya ikut mengepung dan menduduki kursi di ruangan Anggota DPR," kata dia.

Kini, Fahri telah menduduki kursi DPR secara resmi dan menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI.

Ia selalu terpilih sebagai wakil rakyat lewat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari dapil NTB selama tiga kali Pemilu.

Namun, pada Pemilu 2019, Fahri Hamzah tidak lagi mencalonkan diri sebagai anggota DPR karena ingin menyelesaikan masalahnya dengan para petinggi PKS.

2. Budiman Sudjatmiko

Pria kelahiran Cilacap ini merupakan eks aktivis 98 sekaligus politisi Partai Rakyat Demokratik (PRD).

Sejak kuliah di Fakultas Ekonomi UGM, Budiman telah aktif terlibat dalam gerakan mahasiswa.

Budiman Sudjatmiko ketika aksi 98 kini menjadi anggota DPR RI

Puncaknya pada 1996, Budiman mendeklarasikan PRD.

Nama Budiman Sudjatmiko dikenal awam ketika dituduh mendalangi gerakan menentang Orde Baru.

Ia juga dituduh bertanggung jawab dalam Peristiwa 27 Juli 1996 dalam penyerbuan kantor Partai Demokrasi Indonesia (PDI).

Budiman Sudjatmiko divonis hukuman 13 tahun penjara, tapi kemudian diberi amnesti oleh Presiden Abdurrahman Wahid pada 10 Desember 1999.

Budiman duduk di Komisi II yang membidangi pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, aparatur negara, dan agraria.

Ia juga Wakil Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang dan telah menjabat sebagai anggota DPR pada periode 2009-2014 dan 2014-2019.

Sayangnya, di Pemilu 2019, Budiman Sudjatmiko gagal jadi anggota DPR karena suaranya tidak cukup untuk mendukungnya kembali ke Senayan.

3. Fadli Zon

Fadli Zon ketika ikut aksi 98 kini menjadi Wakil Ketua DPR RI

Pria yang kini duduk sebagai Wakil Ketua DPR ini juga eks aktivis 98.

Selain itu, saat Reformasi 98, Fadli Zon juga telah menjalin keakraban dengan Fahri Hamzah.

Hal ini terlihat dalam foto yang diunggah Fahri Hamzah pada 2018.

Saat itu, mereka berdiskusi di Institute for Policy Studies (IPS) bersama para Ketua BEM pada akhir April 1998 tentang Agenda Reformasi Politik.

Setelah era reformasi, Fadli ikut mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan kini menjabat sebagai wakil ketua.

Ia terpilih sebagai anggota dewan dari Dapil Jawa Barat V.

Saat pemilihan pimpinan DPR, ia didukung oleh fraksi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih, yakni Partai Golkar, Partai Gerindra, PKS, PAN, dan PPP, ditambah Fraksi Partai Demokrat.

Adapun empat parpol lainnya memilih walk out, yakni PDI Perjuangan, PKB, Partai Hanura, dan Partai Nasdem.

4. Adian Napitupulu

Adian Napitupulu ketika ikut aksi 98 kini menjadi anggota DPR RI

Adian juga merupakan eks aktivis 98 yang menyuarakan tuntutan agar Soeharto mundur.

Dikutip dari Kompas.com, Adian berkisah, ribuan mahasiswa mengepung Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada 18 Mei 1998.

Menurut Adian, setidaknya ada 7.000 orang dalam aksi itu.

Jumlah itu terus bertambah, yang kemudian menjadikan mahasiswa berhasil masuk dan menguasai Gedung DPR/MPR.

Adian yang kala itu menjaga gerbang masuk, turut menyeleksi siapa-siapa saja mahasiswa yang bisa masuk.

Beberapa saat setelah memasuki Kompleks Parlemen, ribuan mahasiswa tersebut menghambur menuju air mancur di halaman DPR.

Adian yang saat itu masih berusia 27 tahun dan ribuan mahasiswa lainnya kemudian berkumpul di depan jajaran tiang bendera Kompleks Parlemen.

Spanduk bertuliskan "Bubarkan DPR/MPR" dan "Adili "Soeharto" dinaikkan di tiang bendera itu.

Namun, aksi menaikkan spanduk itu mendapat penentangan dari aparat yang menjaga aksi demonstrasi.

"Wah, itu dikokang semua senjata. Kami tiarap semua di situ. Banyak sekali aparatnya," kata Adian saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/5/2016).

Ancaman senjata tersebut, kata dia, adalah untuk meminta para mahasiswa segera menurunkan spanduk.

Negosiasi pun dilakukan antara perwakilan mahasiswa dan aparat.

Hingga akhirnya senjata aparat ditarik kembali, spanduk itu pun ikut diturunkan.

Adian menambahkan, situasi saat itu memang mencekam.

Aparat militer tersebar tiap sudut Jakarta.

Mereka tak beridentitas namun berbekal senjata yang siap mengancam siapa saja yang dianggap berulah.

"Lapis baja, mulai water cannon hingga panser meraung di jalanan. Sniper menunggu kampus-kampus yang akan bergerak," tutur Adian.

Kini, nasib Adian sama seperti tiga aktivis di atas: jadi anggota DPR.

Ia menjadi anggota DPR dari PDIP dapil Jawa Barat V sejak tahun 2014 dan duduk di Komisi VII DPR yang memiliki ruang lingkup tugas di bidang energi, riset dan teknologi, serta lingkungan hidup.

Dalam Pemilu 2019, Adian mencoba peruntungan tapi hanya meraih 80.228 suara, sangat jauh di bawah Fadli Zon.

Sama seperti Budiman Sudjatmiko, Adian gagal merasakan empuknya kursi DPR RI.

(TribunnewsWiki.com/Niken)



Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer